2. 𝑑𝑒𝑑𝑒𝑘 𝑚𝑎𝑢 𝑎𝑑𝑒𝑘!

1.3K 54 71
                                    






🌷🌟










Enjoy the meal~










Sore hari ini Sion habiskan dengan berkumpul bersama keluarga kecil nya di halaman rumah belakang. Ditemani suami manis serta si kecil yang kini tengah piknik kecil kecilan.
Karpet yang digelar diatas rerumputan, serta makanan makanan ringan dan minuman segar turut serta melengkapi sore hari mereka.

"Yayah, dedek mau tanya boleh?"

"Hmm? Tanya apa dedek?"

"Kemaren waktu di sekolah, temen dedek ada yang adek nya baru lahir.." sakuya sedikit menjeda ucapan nya.

"Heem, terus kenapa??" Yushi turut mendengarkan percakapan antara Suaminya dengan si kecil.

"Adek nya lucu, dedek lihat foto nya, pipi nya kaya bakpao"

"Oh ya?? Perempuan apa laki laki dek?"

"Laki laki! Lucu banget, dedek jadi pengen punya..." lagi, sakuya lagi lagi menjeda ucapan nya.

"Pengen punya?? Maksud nya gimana dedek?"

"Dedek pengen punya juga...ndaa dedek pengen punya adek...boleh yaa??"

Yushi dan Sion terdiam. Sebenar nya sedari awal sejak Sakuya bercerita dengan mata berbinar, kedua nya sudah mengerti. Si kecil seakan memberi kode pada jika menginginkan anggota baru yang akan menemani hari hari mereka ke depan nya.

"Dedek, umur dedek sekarang berapa?  yayah tanya"

"Eung...8 tahun?"

"Menurut dedek, dedek udah gede belum?" Kembali sion beri pertanyaan untuk anak semata wayang nya.

"Sudahh!! Dedek kan sudah kelas 3 yayah"

"Kenapa dedek tiba-tiba pengen punya adek?"

Raut wajah sakuya sedikit menyendu. Timbulkan tanda tanya dari kedua orang yang telah membesarkannya hingga sekarang.

"Dedek bosen yayah, kalau main dedek pasti main sendiri, kalau sepedahan juga pasti sendiri, kan seru kalau punya adek, nanti dedek bisa ajak jalan jalan bareng, terus naik sepeda bareng juga"

Yushi dan Sion saling tatap. Kedua nya seolah memiliki pikiran yang sama. Mereka kira, si kecil sudah cukup dengan apa yang ada selama ini. Tanpa saudara, atau tanpa adik sekalipun. Kasih sayang melimpah selalu mereka curahkan pada si kecil tanpa kuramg sedikitpun.

"Dedek...kalau punya adek, berarti artinya dedek harus siap jadi kakak. Emang nya dedek udah siap??"
Sion kembali bertanya dengan anak semata wayang nya. Permintaan kali ini cukup berat serta sedikit mengambil resiko menurut nya.

"Udah!! Kan dedek udah bilang tadi yayah, dedek sudah besar, kelas 3 arti nya sudah besar kan yayah?"
Pertanyaan lugu keluar dari bibir si kecil. Timbulkan kekehan ringan entah dari Sion maupun Yushi.

"Kalau sudah besar, arti nya dedek harus berani tidur sendiri, gimana? Jadi kakak juga harus pemberani loh dedek"

Si kecil terdiam sebentar. Raut wajah nya yang serius tengah berpikir keras. Yushi tersenyum lembut, usap pelan surai anak nya yang sedikit bergoyang terkena angin.

"Kalau dedek berani bobo sendiri, yayah sama nda bakal ngasih dedek adek??"

"Tergantung, dedek juga harus nurut sama apa kata nya nda sama yayah, ga boleh ngeyel, gimana?"

Yusion OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang