2. Rumah Impian

4 7 0
                                    

Rumah yang sangat indah dan megah itu menarik perhatian semua orang.
Se pulang nya dari rumah sakit, Kinandra pulang ke rumah nya sendiri.
Dengan membawa dua anak kembar nya, Kendra dan juga Dheyra.

" Bagus sekali rumah nya " ucap mama Kinan.

" Iya ya mba, bagus banget " sambung mama Devan.

" Hati-hati Nan, mau aku gendong aja? " ucap Devandra yang membuka kan pintu mobil untuk Kinan.

" Engga, aku gapapa kok " jawab Kinan yang memegang erat tangan Devan untuk keluar dari mobil tersebut.

Kedua orang tua mereka melihat ke sekeliling ruangan yang indah.
Ruangan yang penuh dengan hiasan untuk anak bayi menandakan bahwa itu adalah kamar untuk kedua anak Kinan dan juga Devan.

" Aku besok mau ke kampus ya Van " ucap Kinan.

" Engga! kondisi kamu belum baik baik aja sayang " jawab Devan.

" Aku udah enakan kok, udah hampir dua minggu aku cuti kampus " ujar Kinan.

" Kinan udah baik baik aja kok Van, mama yakin dia ga akan kenapa kenapa di sana " sambung mama Kinan dari arah belakang.

" Ken sama Dheyra biar mama yang urus " ujarnya.

" Iya Van, Kinan itu kuat lho anak nya, gapapa. " ucap mama Devan yang ikut nimbrung pada topik pembicaraan.

" Ah ga asik! main nya keroyokan " gumam Devandra.

" Please sayang... " lirih Kinandra dengan sangat memohon izin pada suami nya.

" Oke! tapi kalo kamu ada apa apa kabarin aku ya, aku gamau kamu kenapa napa, kamu juga harus fokus sama anak kita " jelas Devandra.

" Siap bozz! laksanakan " jawab Kinan dengan memberikan hormat pada Devandra.

Di malam hari, Kinan merasa keram pada perutnya. Dan di waktu yang bersamaan, si kembar pun menangis kencang, mungkin itu adalah kontak batin antara ibu dan anak.
Kinan bingung, ia harus bagaimana, walaupun disana ada kedua orang tua nya yang siap menemaninya.

" Nan? kenapa? " tanya Devan yang melihat wajah pucat Kinan.

" Perut nya sakit? aku ambilin air anget dulu ya? tunggu sebentar! " Devan pun bergegas pergi ke dapur untuk mengambil air hangat.
Di saat itu juga, terdengar suara tangis sang bayi.

"• owee oweee•" tangis Kendra dan juga Dheyra.

" Ada apa mah? " tanya Devan pada mama nya.

" Ken sama Ara gabisa tidur, mungkin dia kurang nyaman sama tempat tidurnya " jawab mama Devan.

" kamu ngapain bawa air panas gitu? " tanya mama Devan.

" Kayaknya perut Kinan sakit mah, makanya Devan bawa in ini, siapa tau bisa mereda " jawab Devan.

" Yaudah, cepet kasih ke Kinan, kasian dia. "

" Iya mah, Devan titip si kembar ya "

" Iya.. "

Gengsi & Kimia 2 [Dear Devandraku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang