Part 3

135 12 3
                                    

"Kemungkinan iya kemungkinan tidak"

.

.

.

"Su xinhao, bapak percayakan kelas ruangan tiga kepadamu nak. Tolong jangan ribut ya"

"Iya Pak"

"Wali kelasmu saat ini sedang koma, mungkin beberapa waktu kami memerlukan bantuan kamu sebagai ketua kelas untuk menertibkan kelas tersebut."

"Oh iya, tolong bagikan kertas ini ke kelasmu, bagikan semua."

Su xinhao pun mengangguk sambil mengambil kertas yang di suruh guru tersebut lalu menghitungnya.

"Uhmm.. Pak, kelas kami ada 12 murid" ucap su xinhao sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.

Guru itupun bingung dan mengerutkan keningnya. "Bukannya kelas kalian berisi 11 murid?" Ucap guru itu.
Su xinhao pun bingung dan menggeleng.

Guru itupun mengambil sebuah absen berisi setiap kelas dan menunjukkan nya ke su xinhao. Alangkah terkejutnya su xinhao saat melihat angka yang tertulis di buku tersebut yang menuliskan Ruangan SMA 3 berisi 11 murid.

"Ahh baiklah pak saya izin pergi dulu" ucap su xinhao.

Sesampainya dikelas

Saat ini keadaan kelas sangatlah ribut dimulai dari yu yuhan yang ngevlog, Zhang ji dan Zhang zeyu yang adu bacot dan zhu zhixin yang sedang menyanyi.

Su xinhao pun mengerutkan keningnya sedikit bingung dengan apa yang barusan ia bicarakan dengan guru tersebut. Melihat diamnya su xinhao, zhu zhixin pun menyuruh mereka diam. Su xinhao pun berdehem dan menarik nafasnya berusaha tetap tenang.

"Baiklah, pak guru tadi ingin membagikan kertas ini ke kalian. Tapi sebelum ini aku ingin bertanya" ucap su xinhao.

"Tadi aku melihat daftar kelas di ruang guru dan kalian tau jumlah kelas kita adalah 11 bukan 12 orang" ucap su xinhao sambil mengangkat kertas itu. Mendengar perkataan su xinhao membuat seluruh ruangan menjadi hening.

"Jadi, siapapun dirimu tolong tinggalkan kelas kami secepatnya! Karena ini bukanlah tempat kamu berada!" Ucap su xinhao dengan tegas.

Namun alih - alih menemukan tersangka yang mengaku mereka justru memilih diam.
Satu ruangan hening dengan isi kepala mereka masing masing. Namun mereka tahu bahwa ada orang asing di dalam kelas tersebut.

Su xinhao pun mengangguk - angguk dan menepuk tangannya. "Baiklah jika itu maumu.. Kami sendiri yang akan mengungkapkan siapa dirimu sebenarnya" ucap su xinhao dengan dingin.

Dengan cepat mu zhicheng pun mengangkat tangannya yang membuat seisi kelas fokus kearahnya.

"Hei jika bukan manusia yang tinggal disini lantas siapa? Hantu?" Ucap mu zhicheng.

"Bukannya gimana, tapi aku sempet denger kelas sebelah ngegosipin kelas kita bahwa kelas kita itu dingin sekali" ucap mu zhicheng sedikit takut.

Perkataan mu zhicheng sukses membuat seisi kelas hening kembali namun beberapa menit kemudian suara tawa pun terdengar.

"Hahaha.. Kau percaya dengan hantu?" Ucap Zuo hang dengan tawanya yang begitu keras membuat seisi kelas ingin melemparnya.

"Berhentilah membicarakan hantu, aku tidak percaya dengan hantu" ucap Zhang junhao dengan datar.

Su xinhao pun mengangguk pelan. Sejujurnya dia juga tidak percaya.
Kalaupun ada hantu.. Pasti udah ada korban di sekolah ini.

Namun beberapa menit kemudian zhang jipun berteriak dengan kaget dan membanting earphonenya dengan kuat yang membuat seisi kelas kaget dengan kelakuannya. Nafas Zhang ji begitu terengah - engah masih shok dengan pendengaran yang ia barusan dengar.

"Suaranya.. Suaranya nyaring sekali.."

"S.. Seperti suara jeritan minta tolong.."











































TBC

The Ghost Around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang