Pensiun

6 1 0
                                    

Genre : Komedi

Jumlah Kata : > 100

Pemeran : Reno

---

Apa yang biasanya orang cari dari Senja? 

Di balik awan, cahaya kuning keemasan mengintip malu-malu-- membaur, menciptakan gradasi. Refleksinya yang serupa garis lurus membentang membelah perairan. Bayang-bayang pulau menyelimuti jalanan terjal berbatu yang dilalui orang-orang. Ketiga elemen ini tertuang dalam satu lukisan yang apik di langit. Dan mengapa perlu waktu sepuluh tahun baginya untuk mengagumi keindahan ini?Umumnya, orang tidak akan melewatkan kesempatan melengsernya sang surya begitu saja dan mulai membidik dengan kamera mereka. Tapi, Reno bukanlah warga lokal yang akan menghabiskan waktu di pantai demi berburu swafoto. Ia hanya ingin menikmati kedamaian di kampung halamannya lebih lama lagi sebelum pesawatnya lepas landas esok pagi.

"Ha... aku tidak mau pulang."

Menyilangkan tangan kebelakang kepala, Reno merebahkan tubuhnya di atas pasir putih. Merasakan semilir angin yang meniup lembut surainya. Lalu, saat gelombang mengikis pasir di bawah telapak kakinya, sebuah pop-up pesan muncul di layar ponselnya.

[Kanda] Dengar, aku tahu kau sedang healing dan tidak ingin diganggu. Masalahnya, pacar settinganmu mengancam akan keluar dari grup kalau kau tidak segera kembali malam ini juga! Dan tolong pertimbangkan nasibku dan anggota kita yang lain!

Bodoh amatlah, gumam Reno, menggulirkan tubuhnya ke samping. Selagi mengerjap, detik kemudian ia dibawa melalang buana olah alam bawah sadarnya. Dan tak butuh waktu lama hingga pria itu jatuh melamun.

Apa aku pensiun saja dari musik, ya? Aku bisa mulai bisnis warkop-- eh, starling juga boleh, deh. Dengan begitu, aku tidak perlu kembali ke Jakarta-- berurusan dengan SunNEX dan orang-orangnya yang toxic. 

Eh, tapi aku tidak mungkin menyeduh kopi sendiri, 'kan? 

Oh, iya! 'Kan ada Bayu. Ya, aku harus merekrutnya-- setidaknya aku perlu satu orang yang yang bisa kupercaya ada di sisiku. 

Reno menarik sudut bibirnya, membayangkan respon Bayu begitu diperdengarkan ide dadakan bin ngawur miliknya. "Sialan, kau! Memangnya aku babumu?! Terus gimana nasib Bayu Pastry?!" 

Saat membayangkan adegan Bayu marah-marah, detik yang sama ponsel Reno berdering. Masih setengah melamun, jemarinya otomatis mengusap layar.

"Ya?"

"KAU MAU MELIHATKU NYANYI LAGU DUET SENDIRIAN?! DIMANA KAU, BRENGSEK?!"

Sumpah serapah hampir meluncur dari bibir Reno jika saja suara wanita dari seberang yang tidak kalah heboh tidak membuatnya tersentak kaget. Itu adalah Ratu, main vokal Grup T-Zero sekaligus rekan duetnya. 

"Iya, iya. Aku pulang sekarang," gerutu Reno.

Memandang sedih cakrawala yang menghampar di hadapannya, Reno menghela nafas panjang. Deburan ombak berduyun-duyun mengiringi langkah kaki pria yang perlahan sosoknya tenggelam dalam gelap malam.

04/07/2024

labellaatrix

Fruity Americano Ga Pake KopiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang