9. Pertempuran Pertama Pt. 2

94 6 7
                                    

Third Pov*

[#Ibu Kota Helada#]

Semenjak Vera maju dan menyerang gerbang selatan kota. Sekarang terlihat juga tank-tank bersamaan dengan pasukan tentara yang maju dan memasuki kota, kondisi yang sangat ricuh dengan banyak nya suara tembakan, dan debu yang bertebangam membuat Ksatria yang berusaha untuk mengendalikan situasi dan menyerang pasukan Lyra, terpojok, akibat kalah dalam hal persenjataan dan taktik.

Resimen SKSS dengan mudahnya, berhasil merebut gerbang selatan kota. Setelah gerbang selatan kota berhasil di amankan, tank-tank mulai maju lebih dalam menuju kota untuk melakukan serangan lanjutan. Sebenarnya lebih efektif mengirim tank terlebih dahulu, lalu mengirim pasukan infanteri.

Namun karena adanya Vera Garnet yang memiliki mobilitas tinggi dan daya tempur yang lebih besar dari sebuah tank. Rencana di ubah dengan mengirim Vera Garnet berserta squad khusus, terlebih dahulu untuk menerobos dan membuat kepanikan pada para ksatria kerajaan, agar bisa mempercepat kemajuan mereka untuk ke menaklukkan kota.

Squad yang maju bersama dengan Vera, adalah mereka yang memiliki kemampuan khusus dalam pertarungan dan di lengkapi dengan perlengkapan yang lebih memadahi, dalam memberikan kerusakan yang besar, dan untuk melakukan serangan cepat. Dan alasan kenapa Vera maju terlebih dahulu, karena dia ingin bersenang-senang.

Lyra yang melihat bahwa Vera bersama dengan 7 orang squad khusus, yang sudah berhasil menaklukkan gerbang, lalu pergi lebih dalam ke kota. Hanya menggelengkan kepalanya, dia kemudian memerintahkan grup Tank bersama dengan Kendaraan lapis baja lainnya yang sudah menunggu di dekat tembok.

Untuk segera berjalan masuk ke dalam kerajaa, suara dari roda rantai tank yang bergemuruh menciptakan suasana teror bagi para penduduk Kerajaan Dumian, yang masih bersembunyi di dalam rumah mereka masing-masing.

Lyra kemudian melompat masuk, tepat ke tank dengan palka terbuka dan kosong, lalu ia kemudian menutup palka tank. Dalam perjalanan mereka, semua tank terus memberikan kerusakan yang besar pada setiap barisan pertahanan perisai yang di buat oleh ksatria kerajaan.

"Grup 1 kalian pergi ke bagian kanan, dan bersihkan pos-pos ksatria yang ada di sana!" Perintah Lyra melalui radio tank.

"(Afirmatif.)" Balasnya, lalu Lyra memberi perintah lain.

"Grup 2 Kalian akan pergi ke arah sebaliknya dan hancurkan gudang mereka!" Ucapnya dengan tegas

"(Roger.)" Dan di Terima dengan nada yang ceria

"Grup yang tersisa akan ikuti aku!"

"(Dimengerti.)" Balasannya dengan nada serius.

"Kita akan trus maju, dan tembak mereka yang berusaha untuk menghalangi kita, tapi sebisa mungkin untuk jangan membunuh penduduk yang tidak bersenjata."

"Siap Bu!" "(Siap Bu!)" Ucap kru tank bersama dengan yang ada di radio.

Grup Lyra terus melakukan ke depan, dengan banyak perlawanan dari ksatria yang ada di setiap jalan, kebanyakan ksatria mati akibat dari tembakan tentara berjalan, dan setiap barikade yang ada di hancurkan, dengan cara di libas ataupun di tembak oleh meriam tank.

Lyra kemudian mendapatkan laporan bahwa, terdapat wyvern yang akan lepas landas, tapi Lyra masih tetap fokus pada layar yang ada di dalam tank. Karena dia juga sudah menyiapkan unit SPAAG, yang selalu siap siaga yang di masukan pada beberapa grup penyerang.

"Kalau begitu, hujani mereka dengan peluru, dan setelah itu, luncurkan serangan ke setiap pangkalan militer mereka." Ucap Lyra dengan tegas, ke arah radio tank, sambil masih menatap layar dan memberi perintah ke kru tank juga

A Veteran Soldier Went To Another World And Became A [Ruler]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang