Happiness

809 111 4
                                    

Mohon maaf bila ada typo 🙃 selamat membacaa

    Boston, massachusetts, Amerika Serikat.

Sunoo memandang datar meja panjang yang penuh makanan enak itu.

" ayo sunoo makanlah, ini makanan khas Massachusetts, kamu pasti akan suka.. "

Sunoo tidak bereaksi berlebihan ketika kembali di bawa oleh empat pria ini. Kelihatannya sunoo sudah pasrah dengan para pria ini.

Sedangkan empat pria ini, terlihat sangat senang dengan perkembangan sikap sunoo yang lebih baik. Walaupun lebih banyak diam, namun setidaknya kekasih mereka ini tidak memberontak atau berusaha kabur.

Jay yang duduknya paling dekat dengan sunoo, menuangkan sup ke mangkuk dan meletakannya di depan pria manis itu.

" cobalah, aku memasaknya sendiri tadi "

Sunoo menatap sup jamur yang baru saja jay hidangkan. Tangannya mengangkat sendok dan menyuapkan sup itu kemulutnya. Padangannya menangkap empat pria pemilik rumah ini menatapnya penuh harap.

Sunoo tidak bisa menahan senyumnya, melihat mereka.

Senyum sunoo menular ke yang lain.

" ini enak ", hanya ungkapan sederhana namun mampu membuat jay dan yang lain berbunga bunga .

" kamu suka? "

Sunoo mengangguk pelan, namun cukup membuat mereka memekik gemas.

" kalau begitu, makan yang banyak, pipimu semakin tirus sayang "

Sunoo hanya tersenyum tipis menganggapi mereka.

  Di kamar Sunghoon, sunoo menatap pemandangan asing kota Boston dari balkon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Di kamar Sunghoon, sunoo menatap pemandangan asing kota Boston dari balkon.

" apa aku masih bisa bertemu ayah dan ibu? "

Pikirannya kembali memutarkan memori menyesakkan membuat air mata tanpa sadar keluar dari sudut matanya.

Ia teringat saat Ia masih berusia 14 tahun. Ayah dan ibunya berjanji mebawa ia dan kakaknya liburan ke Amerika jika libur musim panas. Namun itu hanya menjadi rencana ketika kakaknya jatuh sakit sampai harus di bawa ke rumah sakit. Sampai berbulan-bulan kakaknya di rawat, ia dinyatakan meninggal karena leukimia yang ia derita.

Itu menjadi tahun paling menyedihkan bagi sunoo. Karna semenjak itu ayah dan ibunya lebih memilih menyibukkan diri dari pada menemani sunoo yang masih beranjak remaja.

Sunoo menghapus air matanya ketika mendengar suara ketukan pintu.

Sunoo membukakan pintu dan seorang pelayan masuk menunjukan ponselnya yang terhubung panggilan video dengan Sunghoon.

Sunoo menerima ponsel itu,

" Sunoo!, hei... ada apa dengan wajah cantikmu?, kamu menangis sayang? "

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang