FUTURE 8. FOLLOW INSTINCT

142 27 0
                                    

san francisco, california.

Gianna perlahan berjalan masuk kedalam sebuah ruangan, seperti ruangan keluarga privasi yang luas nan megah, matanya sedikit berkaca kaca menangkap kedua wajah yang tersenyum bahagia sambil berpelukan didalam sebua pas photo besar salah satu yang menghiasi ruangan tersebut.

5 tahun berlalu ia kehilangan anak pertama nya yang kehadiran nya selalu membuat nya rindu dan selalu ditunggu, hingga kemarin ditambah terakhirnya kini sudah berada jauh dari nya.

Dengan ragu gianna yang sedang menatap kedua sosok didalam pas photo mengulurkan satu tangan nya untuk menyentuh wajah nya disana, namun ketika bayangan muncul dari belakang membuat gianna perlahan menarik tangan dan menurunkan nya.

"selamat ulang tahun".....

Gianna yang mendengar itu memaksa terkekeh kecil, lalu berputar dengan mata yang masih berkaca kaca menatap suami nya yang ada disana sekarang.

"aku lupa, yang tak ada disini yang selalu teringat..dan yang ada disini aku melupakan nya" ucap gianna lirih sambil sekilas mengusap bahu tegap liam yang berdiri dihadapan nya sekarang.

"hadiah apa yang harus ku berikan padamu" tanya gianna dengan halus juga senyum kecil pada liam yang juga tersenyum tipis dengan tatapan dalam nya.

"tolong kembalikan gianna ku yang dulu" pinta liam kepada istrinya yang senyum nya seketika hilang dan agak melebarkan pupil matanya menatap liam.

Permintaan liam jelas saja membuat gianna tak bisa berkata kata karena selama ini ia yang cukup kehilangan diri nya sendiri atas kehilangan anak pertamanya yang pergi, hingga dirinya lebih memilih diam, seakan hidup nya tak berarti dan menjalankan nya dengan terpaks

"dirumah yang besar ini kita seperti berpisah, tolong berikan istriku yang dulu itu, aku tidak mau apa apa, hanya itu saja yang ku mau" ucap liam yang menatap gianna dengan mata yang merah, namun kemudian liam segera melengos pergi dari hadapan gianna yang tak bisa lagi kesedihan nya yang menumpuk didalam batin nya.

Pupil nya bergetar menatap suaminya yang akan pergi dan selama ini ia hiraukan juga kurang diperhatikan, dimana rasa ketidak berdayaan nya membuat nya lemah.

"liamm" ucap gianna kepada liam yang perlahan terhenti lalu berbalik menghadap istrinya.

Tanpa berbasa basi gianna pun berjalan kearah suaminya dan tak lama mereka berhadapan, tanpa ragu gianna menyentuh kedua bahu liam dan mengusap nya lembut.

Gianna kemudian bersandar disalah satu dada liam lalu memeluk liam yang seolah mengerti langsung membalas pelukan istrinya dengan hangat, tanpa keduanya mengatakan apapun.

.



.




seongbuk dong, lalisa's house.

06:30 am.

dugh

dugh


"appaaaaa, mana sarapan kuu eehekk" teriak asher yang kini tengah terduduk di meja makan seorang diri, sambil sesekali menggebrag gebrag meja dan menoleh kearah ayah nya yang berada didalam kitchen set.

Sementara lisa yang mendengar teriakan menyebalkan itu hanya meroling matanya saja dan meneruskan masakan nya yang sebentar lagi selesai.

"huaaaa appa lama sekali"....

"ck astaga anak ini.. appa sudah bilang jangan berteriak, sabar sebentar kenapa si" ucap lisa yang berjalan cepat dari belakang asher, sambil membawa dua piring yang ia isi dengan fried rice dan telur mata sapi diatas nya.

MY PAST FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang