열일곱 🍑

139 10 0
                                    

Saking terkejutnya, bibirku sampai tak bisa berkata-kata selain melontarkan senyuman dari jarak yang tak sedikit jauh darinya. Pak jaehyun pun begitu, bedanya yang menjadi khas baru untuk dirinya ialah, senyuman Pak jaehyun yang begitu lebar membuktikan bahwa apa yang selama ini ia usahakan untuk ku telah terbayarkan puas.

Dia berjalan cepat menghampiri, meraih langsung tubuhku ke dalam pelukan eratnya. "Apapun akan saya lakukan demi dirimu. Apapun akan saya lakukan untuk mempertahankan mu. Dan apapun akan saya lakukan untuk melindungi mu. Saya mencintai mu, taeyong.."

Aku mendongak, membalas penuh kejutan. "Terimakasih.. selama ini saya kira Bapak tidak tau.."

Pak jaehyun refleks menempel jari telunjuk nya pada tengah bibirku, "Jangan memanggil saya seperti itu. Kita tidak terlihat seperti orang pacaran." bisiknya. Aku mengangguk kemudian berpikir, jadi aku harus memanggil nya apa?

Pelukan kami terpisahkan ketika sanha, Mommy dan daddy jaehyun

"Mommy sangat berterimakasih, jika tidak ada dirimu mungkin anak ini sudah masuk rumah sakit karena babak belur." Mommy meringis di akhir seraya mencubit-cubit pipi Pak jaehyun gemas.

"Terimakasih kembali Mom" balasku tersenyum lebar.

"(Ternyata Pak jaehyun sebahaya itu ya..)" batin ku tak menduga.

"Jaehyum, ada yang perlu daddy bicarakan dengan mu." pungkas Pria paruh baya itu kepada anaknya memasang ekspresi yang tak biasa.

"Ya. Aku akan mengantar taeyong dulu ke kamar," kata Pak jaehyun refleks merubah suasana. Semua jadi terdiam ketika ia melontarkan kalimat itu.

"Maksud ku, dia butuh istirahat. Aku tidak mungkin melakukan hal-hal aneh padanya." sambung Pak jaehyun lanjut menggeret cepat tangan ku. Kami berjalan selaju mungkin untuk menghindari mereka. Meski tak tampak sepenuhnya, wajah panik Pak jaehyun dapat ku lihat.

"Jadi mereka tidak tau ya, Pak?" tanyaku sengaja.

"Tidak. Saya akan jelaskan nanti. Masuk ke kamar dulu. Saya mencintai mu." tangkas Pak jaehyun cepat memasukkan ku ke dalam kamar inap nya, tak lupa dengan kecupan kening yang selalu ia lakukan sebelum pergi.

Setelah tidak apa siapapun, aku kembali tenggelam dalam pikiran ku. Berpikir tentang apa yang selama ini ku tidak ketahui. Ternyata Pak jaehyun tau, dan ternyata Pak jaehyun peduli meski diri aslinya tak selevel dengan rasa pedulinya padaku.

Kira-kira apa hal yang membuat Pak jaehyun jadi seperti itu, ya? Padahal aku ini karyawan biasa yang bekerja di perusahaan nya.

🍑🌹

"Hm, jadi.. sepertinya kau berhasil." lontar chanyeol setelah menghembus asap rokok nya.

"Ya, seperti yang daddy lihat tadi. Dari awal perintah daddy aku memang sudah memperhatikan taeyong."

"Sepertinya kau suka padanya," tuduh chanyeol datar. "Jujur, sejak 1 bulan yang lalu." ungkap jaehyun mematung.

"Apa alasan mu menyukai nya? Bahkan kau sendiri sudah janji pada daddynjika kau tidak akan mencintai pria manis itu, hanya menjaga nya saja sampai misi selesai."

"Janji tidak harus seterusnya janji. Perasaan bisa kapan saja berubah dad." tutur jaehyun.

"Ya mangkanya daddy tanya, kau menyukai taeyong karna apa?"

"Perlakuan nya kepadaku, rasa pedulinya kepadaku dan.. wajahnya. Rasa emosiku selalu meredah ketika melihat wajahnya. Dan tak lama kemudian aku sadar jika aku mencintai taeyong."

"Tumben sekali. Bahkan daddy tidak pernah melihat mu dekat dengan pria atau wanita seperti ini. Sepertinya taeyong adalah pria pertama di hatimu." chanyeol tertawa membuat jaehyun tersipu malu mengalihkan pandangan.

don't want to share [jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang