Part 9

538 107 15
                                    

Karyakarsa sudah update.

💜

Felix memandang langit-langit kamarnya. Setelah beristirahat selama satu jam, ia merasa sudah baikan. Ia bangkit dan bersiap menuju ruang kerjanya.

"Kau mau ke mana?"tanya Hazel.

Feliz tersentak karena ia pikir tidak ada siapa pun di kamar ini selain dirinya."Kau mengagetkan saja. Sedang apa di situ?"

"Merapikan lemarimu."

"Aku harus bekerja." Felix pergi tanpa menunggu balasan dari Hazel.

Di ruang kerja, sudah ada Victor yang menunggu dengan tumpukan dokumen yang harus ditanda tangani.

Hazel masuk dengan pakaian yang sudah rapi. Sepertinya wanita itu akan pergi.
Hazel duduk di hadapan Felix. "Aku harus pergi berbelanja. Tolong beri aku banyak uang."

Victor dan Felix bertukar pandang.

Feloz menarik napas panjang. "Aku sudah memberimu banyak barang ketika kita akan menikah. Memangnya barang apa yang akan kau beli?"

"Aku tidak bisa memberi tahu." Hazel melihay ke adah Victor."Kalau begitu, kau ikut saja denganku, Victor. Kau akan tahu apa saja yang kubeli."

Victor memegang dadanya."Saya? Bukankah sebaiknya Anda mengajak pelayan wanita?"

"Agar kau tahu apa yang kulakukan dan bisa melaporkannya pada suamiku."

Victor menganga tak percaya."Maaf, Nyonya, saya~"

Felix segera memotong ucapan Victor."Baiklah, Hazel. Aku akan memberimu uang." Felix memberikannya sebuah kartu."Pakai saja, ini uang bulananmu."

"Terima kasih, aku akan kembali dengan cepat."
Hazel tersenyum senang. Hari ini ia akan pergi mengenakan mobil baru pemberian suaminya itu.

Victor menyetir dengan sedikit tegang. Seharusnya ia pergi bersama Felix juga. Tetapi, ia hanya berdua dengan istri Felix. Ia juga tidak tahu apa tujuan dan maksud dari wanita itu mengajaknya.

Hazel meminta Victor membawanya ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana terdapat banyak barang mewah dari berbagai merk ternama. Mengingat rumornya, sepertinya Hazel ingin membeli barang barang mewah. Victor tidak mengerti kenapa Felix memberikan kartunya begitu saja. Padahal uangnya bisa habis dalam sekejap mata. Wanita itu baru saja menerima uang pernikahan, seharusnya tidak meminta lagi dalam waktu yang berdekatan. Apakah Felix sedang sangat putus asa sehingga pasrah dengan segalanya.

"Victor!"panggil Hazel.

Victor mendongak dan menyadari mereka sudah di dalam gedung. Sedari tadi ia berjalan dengan pikiran yang sibuk.

"Iya, Nyonya."

"Kau sudah lama menjadi asisten Felix bukan?"

"Benar." Victor mulai menduga-duga ke mana arah pembicaraan wanita itu

"Kau pasti tahu ukuran tubuh dan kakinya. Bantu aku memilih pakaian untuk suamiku."

Victor terperangah."Untuk Tuan Felix?"

"Ya. Kau lihat kan, pakaiannya sudah usang dan ketinggalan jaman. Lalu sepatunya hanya ada dua." Hazel mendecak heran."Seharusnya dia mendapatkan yang terbaik."

"Tapi, Tuan Felix tidak suka membeli barang seperti itu."

"Felix memang tidak suka, tetapi, dia membutuhkan semua ini. Selama ini ia selalu tenggelam oleh kegemerlapan Cliff. Mendadak anak dari hubungan yang sah harus tersingkirkan."

PEACHY BITCHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang