Chapter ≪ 05 ≫

172 25 7
                                    

Park Jimin & Jung Hoseok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin & Jung Hoseok


Setelah menikmati makan siang, semua orang kembali ke meja kerja mereka untuk melanjutkan tugas. Di kantor ini, ketepatan waktu adalah hal yang sangat penting. Jika ada yang terlambat, mereka harus siap mendengar kalimat mutiara dari Jimin.

Hoseok sangat fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dia harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam laporannya. Menjadi sekretaris bukanlah pekerjaan yang mudah, terlebih lagi bosnya yang sangat aneh dan agak gila.

Setelah menyelesaikan laporannya, Hoseok harus segera menyerahkannya kepada bosnya untuk ditandatangani. Sebelum memasuki ruangan yang menakutkan itu, dia harus mengetuk pintu sebanyak tiga kali dengan cukup keras, mengingat pendengaran bosnya yang agak kurang baik.

Tok! Tok! Tok!

Dengan hati berdebar-debar, Hoseok mengetuk pintu kantor bosnya. Suara ketukan itu bergema di lorong sepi, menambah ketegangan yang sudah ada.

"Masuk." sahut Jimin dingin dari dalam ruangan.

Hoseok menarik napas dalam-dalam, mengumpulkan keberanian sebelum memutar pegangan pintu.

"Huff." Hoseok menghela nafas berat dan begitu pintu terbuka, ia mendapati tuan bosnya, yang duduk di belakang meja besar, menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca. Hoseok menelan ludah, lalu berjalan dengan mantap menuju meja tersebut.

"Permisi tuan bos. Saya ingin menyerahkan laporan ini dan mohon agar dapat ditandatangani secepatnya," ujar Hoseok dengan penuh hormat dan kedua tangannya di depan memegang laporan yang telah dia kerjakan.

"Kamu siapa? berani-beraninya memberi perintah ke saya seperti itu?" balas Jimin dengan nada dingin, sambil menaikkan satu alisnya.

Hoseok yang mendengarnya hanya memutar bola matanya dengan malas dan berkata, "Saya tidak bermaksud seperti itu, Tuan Bos. Namun, ini sudah menjadi tugas Anda."

"Kenapa harus begitu?" tanya Jimin dengan mimik wajah dibuat-buat polos yang bikin Hoseok ingin nabok wajah itu.

"Karena anda tuan bos di perusahaan ini." jawab Hoseok sudah mulai mengerti tingkah gila bosnya.

Kepala Jimin mengangguk-angguk pelan. "Hmm iya ya, sayakan bosnya hahah." Jimin tertawa garing dan kembali menatap datar Hoseok.

"Wah ternyata otak kamu lumayan pintar juga." ucap Jimin dengan santai.

"Terima kasih atas pujiannya tuan bos." ujar Hoseok sambil tersenyum manis, lebih tepatnya tersenyum paksa karena merasa kesal dengan ucapan Jimin yang lagi memuji kesabarannya.

Jimin menegakkan punggung, lalu kedua siku lengannya menumpu di atas meja. "Sini berikan ke saya." ujar Jimin.

"Apanya tuan bos?" tanya Hoseok sambil berusaha mengingat sesuatu, dengan alis berkerut lucu.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐁𝐨𝐬𝐬 | 𝑱𝒊𝒉𝒐𝒑𝒆 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang