Menceritakan tentang kehidupan seorang CEO dan sekretaris barunya.
"Ohh baru s1! Saya sudah lulus s3 di luar negeri lagi. Berarti lebih pintar saya dari pada kamu," ucap sang direktur dengan sombong.
"Yah Tuhan Itu mulut apa cabe rawit pedas bange...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park Jimin & Jung Hoseok
*****
Jam menunjukkan pukul 11:30 siang, tanda bahwa saatnya istirahat untuk makan siang. Hoseok, yang baru saja menyelesaikan meeting pertamanya bersama bosnya dan beberapa rekan kerja yang lainnya. Saat ini Hoseok sedang sibuk mengumpulkan dokumen-dokumen hasil diskusi meeting tadi yang beru selesai lima menit lalu.
Meski ada beberapa hambatan di tengah pembahasan tersebut, Hoseok merasa bersyukur karena semua masalah berhasil diatasi dengan baik dan rapat hari ini cukup berjalan lancar. Hoseok merasa lega dan senang bisa berkerja sama dengan karyawan REN Grup yang cukup baik dan pengertian. Tidak seperti dengan bos itiknya yang menyebalkan.
Setelah selesai merapikan ruang meeting itu, Hoseok pun melangkah pergi dari ruang meeting tersebut sambil membawa tumpukan dokumen yang tadi dia kumpulkan. Tiba-tiba ada beberapa karyawan terlihat menghampiri Hoseok.
"Hai," sapa seorang gadis berambut pirang.
Hoseok menghentikan langkahnya ketika sala satu gadis menyapanya di antara mereka yang berjumlah tiga orang gadis yang sekarang berdiri di hadapannya.
"Ha-hai juga," balas Hoseok tersenyum kikuk.
"Ini pasti berat! Sini aku bantu bawakan," ujar gadis berambut hitam pendek sambil mengambil setengah tumpukan dokumen itu tanpa mendengar jawab dari Hoseok.
"Terimakasih," ucap Hoseok sedikit gugup.
"Sama-sama,"
"Tidak usah gugup gitu, santai saja kalo sama kita-kita. Iyakan bestie," ucap gadis berbahu lebar yang dianggkui kedua sahabatnya. Hoseok hanya balas tersenyum.
"Kenalin nama aku Park Chae Young, panggil saja aku Rose," ucap gadis rambut pirang sambil mengulurkan tangannya.
"Dan kenalkan aku Lalisa Manobal wanita yang paling cantik di perusahaan ini panggil aku Lisa," ucap gadis rambut pendek dengan nada ceria sambil mengulurkan tangannya.
Seokjin dan Rose memutar bola matanya malas melihat tingkat kepedean sahabat mereka.
"Ehh triplek berjalan, jangan kepedean ya! Jelas-jelas aku gadis yang paling cantik," protes Seokjin sambil menyibakkan rambutnya.
"Kau bilang aku triplek berjalan," mata lisa melotot menatap gadis berbahu lebar itu dan Seokjin mengangguk. "Dasar tiang listrik." cibir Lisa sambil berdiri hadapan Seokjin dengan wajah menentang.
