S.I | Stream

13 1 4
                                    

Hari itu, sedang ramai persidangan tentang kasus Zara terkait percobaan pembunuhan kepada Rose. Walaupun berbeda sekolah dan nampak tak ada hubungan apapun, Shani dan timnya berhasil mendapatkan izin untuk masuk kedalam ruang persidangan.

Mereka duduk dibelakang kursi dimana nanti Zara akan disidang. Sementara di kursi sebelahnya, terlihat sosok pengusaha kaya raya, siapa lagi kalau bukan Gentala Lesmana. Ayah dari Rose yang anaknya kini menjadi saksi dalam persidangan ini.

 Ayah dari Rose yang anaknya kini menjadi saksi dalam persidangan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bront Palarae as Gentala Lesmana

Setelah waktu berlalu, kini persidangan telah dimulai, berbagai saksi telah dihadirkan. Namun, dua jam berlalu dan Zara kini berada di posisi sangat-sangat terpojok.

Kini, giliran Shani untuk maju menjadi saksi di persidangan tersebut.

Rose meremehkannya, mengetahui ia hanyalah ketua Osis dari sekolah Lentera Bangsa.

Tanpa ia ketahui, Shani memberikan sebuah kepingan kaset yang ia pun tidak ketahui. Setelah ia membaca sumpahnya sebagai saksi, ia kemudian duduk di kursi dan memberikan kesaksiannya. "Yang terhormat, setelah penjelasan yang saya berikan tadi, alangkah baiknya kita menyaksikan bersama-sama rekaman tersebut," pinta Shani.

Rose sedikit panik, penasaran adakah mereka pada saat hal tersebut terjadi. Matanya melebar saat memperlihatkan rekaman dimana ia mengikat Zara disebuah kursi dengan tali. Di rekaman itu juga terlihat ia membekap mulutnya sebelum pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Rose berdiri dari tempat duduknya, namun hakim memintanya untuk duduk. Hingga tibalah di suatu adegan, terlihat dengan jelas Rose sedang menghabisi Zara di ruang tersebut.

"Saya tidak mengira ada adegan tersebut, mungkin terlewat saat analisis," tegas Shani sambil melanjutkan videonya.

Adegan berlanjut hingga saat Rose mulai mengontrol Zara. Walaupun suaranya kurang terdengar, tapi terlihat apa yang ia berikan, yakni sebilah pisau yang ia berikan kepada Zara.

Semua orang terdiam saat Shani menjelaskan analisisnya. Bahkan pengacara Rose pun perlahan menutup kopernya atas kejadian ini.

Rose menengok ke sekitar, melihat sekelilingnya kini menunjuk dan membicarakan dirinya. Ia mulai marah, asap hitam mulai mengalir ke tubuhnya dari segala sisi seperti sedang mengisi energi amarahnya.

Shani segera turun dari kursinya dan berdiri ke tempat Zara. "Zara, kamu lari!" ucapnya halus.

Zara menangguk dan melalui jalan lain untuk dapat pergi dari ruangan tersebut.

Gentala, ayah dari Rose juga mundur melihat anaknya penuh amarah seperti itu.

Seperti yang diduga, Rose langsung menyerang Shani. Ia melompat dan menarik Shani keluar dari ruangan, dengan menghantamkan badannya dan juga Shani ke Jendela di ruangan tersebut.

HourglassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang