.
.
.
.𝙎𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙙𝙞 𝙩𝙪𝙨𝙪𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙞, 𝙣𝙖𝙢𝙪𝙣
𝙧𝙖𝙜𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙩𝙖𝙠 𝙠𝙪𝙣𝙟𝙪𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙩𝙞??
𝙮𝙖 𝙞𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙠𝙪 𝙧𝙖𝙨𝙖𝙠𝙖𝙣-Keenan algrian
Vanessa mengusap usap lembut pipi nya yang sedari tadi basah, ia berjalan perlahan menuju ruang rawat Keenan, wajah nya yang lesu, mata nya yang kini mulai membengkak, rambut pendek nya yang mulai acak acak an entahlah sehancur apa perempuan itu sekarangbelum sampai Vanessa masuk ke dalam ruangan itu, dia sudah di kagetkan dengan beberapa suster dan dokter yang berlarian masuk ke dalam ruangan tempat adek nya itu
"ini ada apa sus?"
"mba keluarga dari pasien ya?" Tanya suster itu dan di angguki oleh Vanessa
"sepertinya ada yang sengaja melepas selang oksigen pasien, dan menghentikan aliran infus nya mba, sehingga kondisi pasien semakin melemah dan detak jantung pasien sepertinya melemah" Jelas suster itu
mendengar hal itu Vanessa lantas membelalakan mata nya, bagaimana bisa hal ini terjadi? siapa yang telah melakukan hal ini?
"ENGGAK!! TOLONG LAKUKAN YANG TERBAIK DAN SELAMAT KAN ADEK SAYA SUSTER"
***dua hari berlalu, kini tampak seorang gadis termenung di dekat jendela kamar nya, sembari menikmati suasana hujan, gadis itu menghela nafas berat sembari mengusap wajah nya yang basah akibat terkena percikan air hujan, ya kailaa memang dari kecil menyukai hujan
cewek cantik berambut pirang itu sangat menyukai hujan, karna semenjak kaila berpisah dengan Kembaran nya kailaa menjadi anak yang kesepian dan sangat suka bermain dengan hujan
"hufhh dingin"
kailaa mengambil switer rajut nya lalu mengenakan nya, meski saat ini dia sedang kedinginan itu tidak akan membuat nya pergi dari sanaa
"KAILAA"
teriakan itu berhasil mengagetkan kaila yang sedari tadi termenung, mendengar itu kaila langsung berdiri dari tempat duduk nyaa
"iya, ayah ada apa?" tanya nya bingung
"kamu jaga rumah, jangan kemana mana, ayah mau ke rs buat gantian jagain kaili kasian bunda dari tadi pagi sendiri"
"oh gitu iya yah" dengan berat hati kaila mengiyakannya ucapan arga padahal kaila ga keberatan jika harus menjaga kaili setiap hari kaila rela jika harus memberikan waktu nya untuk kaili namun takdir tidak berpihak pada diri nya bahkan ketemu kaili pun rasa nya seperti mencari mati saja
***"hari ini kamu sudah boleh pulang, nanti sampai rumah obat nya di minum ya"
"baik terimakasih dokter" sahut keenan sembari tersenyum tipis
"kalo begitu saya permisi, mari"
keenan tersenyum tak lama kemudian pandangannya teralihkan saat kala melihat Vanessa yang seperti nya keberatan membawa beberapa barang barang miliknya bagaimana tidak badan secekil itu membawa tiga tas sekali gus
KAMU SEDANG MEMBACA
Keenan Algeria
Teen FictionSederhana Ceritaa Ini mengisahkan Keenan yang selalu menutupi luka nya Keenan hanya ingin hidup bahagia seperti remaja yang lainnya yang bisa akrab dengan abang nya sendiri dan bisa dapet perhatian seorang ayah, namun hal itu seperti nya mustahil un...