8.celaka

3 1 0
                                    

Apalah arti sebuah kehidupan ini
Jika diri ini tidak berguna untuk orang lain, dan apalah arti sebuah kekayaan jika tidak di landasi rasa kebahagiaan

~keenan algrian

-
-
-
-

Handika membuka mata dengan perlahan, samar samar dan gelap mulai menyelimuti pandanganya, terpaan angin yang dingin menyelimuti seluruh tubuhnya hingga membuat diri nya bergeritik

"Gua di mana??"


Pandangan yang begitu kacau, membuat nya kepala nya terasa begitu sakit handika seperti di angkat dan di hempaskan dari ketinggian, sebenarnya apa yang telah terjadi kepada diri nya?? mengapa banyak sekali luka lebam dan jahitan di kepala nya

"Apa yang terjadi pada gua, kenapa gua bisa ada di tempat ini"


flasback


brunggjhh!!!!


"woyyy dikaa!!!"


Serombongan orang di sebrang sana berlari berhamburan menghampiri handika, handika menabrak sebuah tiang lampu jalan puing puing kaca mobil yg pecah menyelimuti wajahnya, sayup namun ia masih membuka mata nya dengan sempurna melihat beberapa orang di dekat nyaa


"T-tolong" Ucap nya sebelum menutupkan mata nya

***

"Sial!!" Umpat nya sembari menepis kasar tangan nyaa

Handika benar benar di landa kemarahan selain celaka ia juga kalah dalam perlombaan ituu yang benar benar membuatnya seperti orang yang sangat pengecut

Tak lama kemudian dokter datang dengan membawakan beberapa obat, ia menatap wajah handika sejenak lalu tertunduk, karna diberi tatapan datar oleh handika

"Luka nya di obatin yaa, dan perban jahitan nya di ganti sehari dua kali" Tutur dokter itu dengan lemah lembut

"Ck lo pikir gua kanak kanak tk?"

"Maaf mas, kalo begitu saya permisi"

"Lepasin infus gua, gua mau pulang!" Sentak nya hingga membuat dokter itu terkaget

"Maaf mas, mas belum pulih kalo bisa di tunggu sampe besok baru boleh pulang, untuk sekarang di sini dulu,

" Lo budek? Gua mau pulang ya pulang!"

Tanpa memperdulikan kondisi handika, dokter itu lantas segera mencabut infus dari tangan handika dan memperbanyaa

"Saya tidak tanggung jawab jika mas nya kenapa napa"

"Siapa juga yang nyuruh lo tanggung jawab, dokter sinting! " Umpat nya lalu pergi meninggalkan ruangan rawat itu

Saat handika berjalan menyusuri koridor, tiba tiba seorang wanita cantik bergigi gingsul, dengan dress pink dan stel rambut pendek itu menghampiri diri nyaa

"Abang!! Tunggu"

Menyadari hal itu handika langsung membalikkan badannya, dan benar saja Vanessa ada di belakang nya, handika menatap tajam Vanessa yang sedang tersengal karna lari terbirit birit

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keenan AlgeriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang