BAB II. Karin dan Jovanka

3 1 0
                                    

2.5 Ending.
Satu bulan setelah kejadian Jovan memukul Haidar, Haidar resmi dikeluarkan dari sekolah dan Jovan sempat mendapat scors selama satu minggu karena memukul Haidar. Sedangkan Karin, selama ini menjalani kehidupannya seperti biasa. Namun, dengan gangguan dari Yuna. Yuna berulang kali berusaha membuat Karin berpisah dengan Jovan, namun selalu gagal. Hingga, akhirnya Jovan yang mengetahui ini turun tangan.

Baginya, sudah cukup orang-orang menyakiti gadisnya. Ia tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti gadisnya lagi. Dan kini, seminggu sudah kehidupan Karin berjalan seperti sebelum hadirnya Yuna dan Haidar. Hidupnya kembali tenang berkat Jovan yang selalu menjaganya. Bahkan, kini Jovan jadi lebih sering menceritakan kesehariannya pada Karin. Tak ingin lagi membuat gadis cantiknya merasa dirinya tak dihargai.
“Sayangg, liat aku bawa apa buat kamu? TARAA!! Ini buat cantik aku yang dari kemarin moodnya kurang bagus karena lagi haid.” Jovan meletakkan susu cokelat dan sebuah roti dengan selai kacang kesukaan Karin.

“Makasih, Van.” Karin menerima pemberian dari Jovan dan tersenyum manis kearahnya.

“Tau kan setelah ini apa?” Tanya Chandra.

“Apalagi kalau bukan-“

“Pake ‘sayang’, jangan ‘Van’. Aku ada buat salah ya sayang? Atau kamu gak suka? Mau beli lagi?” ucap Jovan.

“Kan nama kamu Jovanka, ya aku panggil ‘Van’ lah. Emang kenapa?” Tanya Karin.

“Bukan gitu, sayang. Kalau kamu manggil pake nama, aku ngerasa ada salah sama kamu. Pake ‘sayang’ aja yaa,” ucap Jovan.

“Udah liat siapa yang lebih bucin?” Tanya Niken.

“Ya jelas Pak Bos lah,” ucap Andi.

“Sayang, jangan pernah lagi kamu mikir kalau aku gak sayang kamu, aku gak anggap kamu pacar aku, aku ada hubungan sama masa lalu aku, tolong buang jauh-jauh pikiran kamu itu. Aku gak akan nyakitin kamu. Aku udah janji sama diri aku sendiri, sama kamu, orang tua kita buat jagain kamu dan gak buat kamu nangis. Aku mohon kerja sama kamu di hubungan ini ya, sayang.” Jovan memeluk gadisnya yang tampak akan menangis. Entah karena perkataan Jovan atau faktor emosi karena haid.

“Maaf buat yang kemarin-kemarin. Makasih masih bertahan dan yakinin aku bahkan kamu bantu aku sembuh dari trauma aku. Aku sayang kamu, tolong jangan kecewain aku.” Karin membalas pelukan Jovan dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Jovan.

“Aku lebih sayang kamu.” Jovan lalu mengecup pucuk kepala gadisnya.

“Kita emang di takdirkan jadi nyamuk,” ucap Rehan.

“Apaan? Jangan ngajak-ngajak kalau jadi nyamuk. Lo aja tuh bertiga sama Chandra Andi, kita mah udah ada gandengan.” Ucap Haikal.

“Sialan lo,” ucap Rehan.

Pada akhirnya, tak semua masa lalu akan jadi pemenangnya. Semua ini tergantung dari bagaimana cara kita untuk menyikapi semuanya. Bukan hanya masa lalu, tapi juga masalah-masalah yang ada. Sebesar apapun masalah yang datang, berusahalah untuk bertahan dan menyelesaikan masalah yang ada dan jangan mengakhiri hubungan itu. Kunci hubungan tak hanya ada pada laki-laki, tapi juga perempuan. Jika ada sesuatu yang mengganjal dalam hubungan itu, maka bicarakan baik-baik dan jangan menyimpulkan sesuatu tanpa mendiskusikannya.

End
Hii!!! Apa kabar kalian? Apa kalian baik-baik aja? Cici harap kalian baik-baik aja yaa. Terimakasih karena masih ada disini, terimakasih untuk segala hal yang udah kalian berikan dan lakukan. Maaf ya kalau cerita ini belum memenuhi ekspektasi kalian. Cici berharap, kedepannya Cici bisa nyelesaiin cerita-cerita Cici yang lain dan publish cerita itu untuk kalian, pastinya Cici usahain kembali menggunakan SVT member. Jadi, jangan bosen sama tulisan yang Cici buat ini ya. Kalau kalian punya kritik atau saran dipersilahkan. Terimakasih, bye bye all!!
20 Juli 2024.

Aku atau Dia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang