2.3.2 Life after break up : Windy
Ini adalah tahun terakhirku di dunia perkuliahan. Pada bulan-bulan terakhir ini aku disibukkan dengan skripsi dan beberapa kesibukkan diluar kampus. Seperti saat ini, aku sedang membantu mama mengurus toko kuenya sambil mengurus skripsiku. Teman-temanku juga turut membantu disini, seperti Nara yang terkadang membantu membuat kue dan Cika yang membantu melayani pelanggan. Sebenarnya kedua temanku itu merupakan anak dari keluarga berada, namun mereka justru memilih membantu mama mengurus toko ini dibandingkan mengurus bisnis keluarga mereka.
Kedua orang tua Nara memiliki bisnis di industri pakaian yang cukup terkenal di internasional, sedangkan orang tua Cika memiliki bisnis di bidang konstruksi. Papaku, beliau bekerja sebagai manager hotel sedangkan mama membuka usaha toko kue yang kini sering didatangi banyak anak muda. Orang tua kami sudah berteman sangat lama, sehingga mereka tidak mempermasalahkan jika anak-anaknya ini justru memilih untuk membantu mamaku. Bahkan terkadang ibu dari teman-temanku itu juga membantu dan melihat bagaimana kami mengurus toko kue ini.
“Win, gimana skripsi lo? Aman?” Tanya Nara saat duduk di depanku.
“Sejauh ini aman. Dosen pembimbing gua juga aman, kenapa?” tanyaku balik.
“Gua sama Cika udah kelar semuanya, tinggal nunggu lo aja. Pokoknya kita wisuda bareng ya,” ucap Nara.
“Santai, tinggal satu bab lagi kok. Kita bakal wisuda bareng,” ucapku.
“Btw, lo setelah ini mau ngapain? Tetep lanjut jaga toko atau gimana?” Tanya Nara.
“Gue belum ada kepikiran mau lanjut kemana. Kalau lo gimana?” sambil menyelesaikan bab terakhir pada skripsiku, aku bertanya pada Nara.
“Gue rencananya lanjutin usaha bunda di butik atau mungkin milih kerja disini, bantuin nyokap lo buat kue,” ucap Nara.
“Lo gak ada niatan untuk kerja di perusahaan bokap lo?” tanyaku.
“Kan ada adik gue, biar dia aja yang lanjutin. Males gue kalau berurusan sama berkas-berkas kantor. Gue mau kerja yang santai dikit,” jelas Nara.
“Kira-kira si Cika lanjutin usaha bokap nyokapnya atau gimana ya? Dia kan sama kayak lo, gak suka situasi tegang gitu,” ucapku.
“Dia sempet bilang bakal ikut bunda. Dia bilang mau lanjutin hobi dia yang suka design baju gitu,”jelas Nara.
“TEMAN-TEMANKU YANG CANTIKK!!!! Cika yang cantik ini membawa informasi untuk kalian.” Cika datang dengan senyum manisnya dan duduk di sebelahku.
“Apaan? Awas aja gak penting atau malah ngomongin crush lo yang ribuan itu,” ucap Nara.
“Ihh enggak ya, Nara. Jadi, bokap gue sempet bilang kalau dia punya kenalan yang bakal bangun rumah di sekitar komplek lo, Win. Tapi, kenalannya ini tinggal di Amerika. Nah-“
“Bisa langsung ke intinya aja gak?” Tanya Nara.
“Ihhh Naraa, sabar dulu. Oke, jadi intinya itu, bokap gue perlu bantuan dari kalian untuk berkomunikasi sama ni orang,” ucap Cika.
“Kan lo juga bisa bahasa asing, kenapa minta tolong kita? Lo kenapa emangnya?” Tanya Nara.
“Ga ah. Masalahnya dia udah nikah. Gue gak mau kalau nanti si om ini kepincut sama kecantikan gue yang setara sama Prilly Latuconsina yaa,” ucap Cika.
“Gimana? Prilly? Lo? Yang bener aja sih, gue rasa Prilly juga ogah kalau disama-samain sama lo,” ucap Nara.
“Windyyyy, liat Nara. Masa dia bilang gitu sihh!!” kedua temanku ini memang suka menjahili satu sama lain.
“Sttt, udah. Nanti didenger pelanggan. Kalian gak pada jaga?” Tanyaku.
“Enggak, udah gantian sama yang lain. Jadi gimana? Siapa yang mau bantu?” Tanya Cika.
“Lo aja gimana, Win? Nanti masalah jaga toko, biar gue yang urus. Kata bunda, Cika bakal diajak ngururs client mulai besok. Ya itung-itung lo nyari pengalaman, siapa tau, selesai ngurusin itu lo justru betah kan?” aku sedikit menimbang perkataan Nara tadi. Ada benarnya, sambil mengisi waktu luang setelah skripsi ini selesai.
“Boleh. Nanti infoin aja.”Tbc...
Hai! Apa kabar kalian? Semoga dalam keadaan baik yaa, terimakasih ya sudah bertahan disini. Cici harap kalian gak bosen disini. Hehehe... Btw, kalau kalian punya kritik atau saran bisa banget kasih tau aku yaa. Bye, bye all!!!
20 Juli 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah untuk Sagara dan Dhara
Teen Fiction"Rumah Untuk Sagara Dan Dhara", kisah tentang seorang perempuan yang berpisah dengan kekasihnya lantaran sang kekasih melanjutkan studinya di New York. Hingga akhirnya setelah sekian lama, sang perempuan mendengar kabar bahwa sang mantan kekasihnya...