Kali ini cafe arsen tutup terlebih dahulu karena ia harus membeli beberapa gelas di pasar pagi malioboro. Beberapa gelas milik arsen memang sudah lama tidak di ganti akhirnya kali ini ia mempunyai waktu luang untuk menganti beberapa gelas tersebut.
Arsen membeli gelas gelas cantiknya di tokoh langganan milik ibunya dulu, tokoh lama bekas belanda yang menjual berbagai peralatan yang cantik dan mewah.
Arsen berjalan di tengah tengah banyak nya orang di pagi ini, melangkahkan kakinya ke tempat dimana gelas itu berada. Saat sampai arsen memilih beberapa gelas yang akan ia beli namun matanya tertuju pada satu set gelas cantik di pojok sana.

"Wow, cantik banget warna nya" mata arsen berbinar kala melihat gelas gelas kecil itu mempunyai banyak motif dan warna
Arsen buru-buru mengambil gelas itu dan langsung membawanya ke kasir untuk di bayar, setelah mendapatkan gelasnya kali ini arsen berjalan untuk membeli sarapan untuk nya dan untuk ayah.
Arsen memilih membeli gudeg yu Djum, siapa yang tak kenal tempat makan ini, di jogja sudah sangat khas dengan gudeg nya. Karna antrian cukup panjang arsen duduk di kursi kayu di dekat warung yu djum.
"Arsen" arsen yang merasa terpanggil akhirnya menoleh
"Eh dipta, ngapain disini?"
"Mau cari makan kamu ngapain disini?"
"Mau cari makan juga"
"Boleh aku duduk?"
Arsen menggeser posisinya sedikit ke kiri agar dipta bisa duduk
"Dari mana, kok kelihatannya habis beli sesuatu"
"Habis beli gelas, tuh disana di tokoh belanda"
Dipta melirik ke arah kardus yang di bawa arsen, ada beberapa gelas cantik dengan warna yang beragam ada biru pink hijau dan lainnya.
"Kamu mau makan apa dip, mau nyoba gudeg ngga enak tau"
"Boleh, tapi temenin aku makan ya?"
"Boleh dip kalau gitu aku pesen lagi ya, dimakan disini dua terus di bungkus buat ayah satu"
Dipta hanya mengangguk mengiyakan, senang rasanya bisa makan dengan arsen berdua di jogja seperti ini.
Mereka makan di kursi yang sama, menghirup udara pagi jogja bersama, memakan menu makanan yang sama, berdua.
"Habis ini mau kemana sen?"
"Mau pulang dip, ayah nunggu soalnya"
"Mau aku anterin ngga?"
"Kamu gapapa kalau nganterin aku emang?"
"Hahaha, ya gapapa dong sen emang kenapa ngga boleh"
"Ya mungkin aja gitu"
"Ayok pulang sen, katanya di tunggu ayah biar aku yang bayar makanan nya"
Arsen hanya mengangguk, syukur lah ia bisa makan gratis hari ini batin arsen
Mereka pulang menggunakan motor dipta, sebenarnya dipta menyewa motor itu untuk beberapa hari disini karna ngga mungkin ia kemana mana menggunakan mobilnya jadi lebih baik menyewa motor saja, to juga kalau begini ia bisa membonceng arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY CAFFE YOGYAKARTA (ZEENUNEW)
Novela Juvenilcerita kisah cinta penjaga cafe di tengah kota Yogyakarta dengan pemuda jakarta