Semua berawal dari Sekolah asrama Yeora yang menetapkan aturan khusus untuk kaum laki-laki, membuat Phu tidak memiliki kesempatan mendekati cewek-cewek. seiring berjalan waktu, dirinya hilang jadi diri sebagai cowok macho.
Phu dan Chai kini sudah rapih dengan pakaian batik sekolahnya, hari Kamis dimana mereka akan melaksanakan beberapa test dalam mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam yang diri dari 3 bidang yaitu Biology, Physics and Chemistry.
"Phu serius lo bakal masuk kelas?" Chai yang masih khawatir dengan kesehatan teman sebangkunya itu.
Phu mengangguk, "iya, gue udah sehat...!! ayoo ke kelas ntar keburu bel!!" Ajak Phu.
mereka pun turun ke lantai satu menuju gedung sekolah yang berada di arah selatan kamar asrama, "phu gak memungkinkan kita ke kantin, nih roti yang gue beli tadi jam 5 buat ganjel!! tenang kadaluarsanya masih lama kok!!" ucap Chai sambil memberikan roti berisi lumer cokelat itu.
"Thanks..." balasnya.
Mereka berjalan sambil menikmati rotinya, suasana hati Phu membaik pagi ini dan ia berharap tak ada yang membuat turun mood. "Chai... Phu.." sapa Nawin.
panggilan dari belakang mereka membuat langkahnya terhenti, nawin pun mendekati mereka berdua. " Eh lu win... tumben lu dateng pagi!!" ledek Chai, Nawin mendengus mendapat ledekan dari Chai si ketua kelas, "mentang-mentang ya lu!! lagi pula kita bakal test yakali gue telat yang ada gue gagal kelas!!" Kesal Nawin.
"bagus lah kalau lo ngerti!!" balas Chai.
"eh kalian tau gak kalau test kali ini denah bangku beda banget dari test semester kemarin dan pasangan duduk pun di acak!!" jelas Nawin. Chai agak terkejut, "seriusan lu??" tanya Chai.
Nawin mengangguk cepat, "iya anjir!! kata si bookie juga gitu waktu kelasnya!! yaudah gue duluan ya gue mau beli pulpen dulu ke koperasi!!" pamit Nawin pergi begitu aja.
Phu melipat tangannya di dada, "dia anak kelas kita??" tanya Phu.
Chai menyeritkan keningnya, "lo serius gak tau atau lupa?" tanya balik Chai, terlihat Phu mendengus kesal. "gue gak hapal wajah anak-anak kelas!!" keluhnya.
temannya hanya terkeke mendengar keluhan Phu, ia pun berindisiatif memberikan kertas yang dimana terdapat nama-nama murid kelas 3-A. "nih... ini nama-nama kelas kita!!" ucap Chai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(nama di cerita - nama actornya)
Phu pun menerimanya dan membaca daftar nama tersebut, "jadi yang tadi namanya Nawin?!". Chai mengangguk, "lo usahain hapal nama temen temen sekelas!!" pinta Chai. Mereka pun mempercepat langkahnya menuju ruang kelas, butuh 10 menit sampai di depan kelas. Terlihat anak kelas 3-A masih di luar di karenakan kelas masih di kunci dan masih di pegang oleh pengawas, "Anjir denahnya begitu sialan!!" keluh Satta.
Chai dan Phu melihat dari Jendela ternyata benar Denah tempat duduk di ganti, posisi seperti inilah yang sangat sulit menyontek, "pasangannya ganti gak??" tanya Phu.
semua murid melirik Phu, "Ganti!! nih Daftar teman sebangku test IPA kali ini!!" Ucap Achie selaku wakil ketua kelas, ia pun menempelkan Daftar teman sebangku test di pintu dan semua murid kelas 3-A pun saling bertukar untuk melihat namanya masing-masing.
