GIVEL

BAB 2 MIMPI?

Givel merasa tak percaya dengan apa yg dilihatnya...

"Jelas-jelas gue masuk keruangan itu, kok malah jadi kek kamar mandi gini?" Bingung givel menatap sekeliling tempat umum itu.

Lebih mengejutkannya lagi saat givel menatap pantulan dirinya dicermin besar wastafel toilet itu.

"Ha!!! Ini gue?? Kok wajah gue balik jadi muda gini? Dan what?! Gue lebih pendekan?" Heboh givel menatap tak percaya pada cermin itu.

"Ini kan seragam SMA gue dulu. Kenapa baju gue tiba-tiba berubah gini njirr" bingung givel berusaha memahami situasinya.

"Ga! ini ga bener. Pasti gue lagi mimpi. Pasti gue lagi pingsan karena serangga tadi. Ya...pasti begitu, hahaha" ucap givel mecoba untuk tenang.

Plak...

Au!!

"Kok sakit? Ini mimpi kan? Kalau mimpi kok sakit ya rasanya? Hahh~ lebih baik gue keluar dulu dari sini, pasti ini memang mimpi dan pasti ini ingatan masa lalu gue. Paling bentar lagi gue bakal bangun" hela nafas givel dan segera melangkah keluar dari ruangan itu.

"Karna ini mimpi berarti gue boleh dong ngelakuin apapun?" Gumamnya dalam hati sambil berjalan terus menulusuri kolidor dan setiap langkahnya itu ditatap oleh setiap murid yg berlalu lalang.

Mereka menatap givel bingung. Bagaimana tidak, givel dikenal sebagai pembuat onar yah walaupun tidak 100% benar, tersenyum manis dan menyapa mereka dengan tatapan lembut. Mereka dengan reflek membalas sapaan givel dan merasa terpesona dengan senyuman manis yg dipancarkan oleh Givel.

"Hai. Selamat pagi! Haha hai, cantik. Pagi bro" begitulah sepanjang kolidor. Givel menyapa mereka yg melihat padanya. Mereka yg disapa merasa bingung tapi tetap membalas sapaan givel.

"Kenapa dulu gue ga gini ya. Haha vel-vel. Lo lupa, dulu kan lo terus dikekang hingga buat lo jadi orang yg ga percaya diri. Huft...karna ini mimpi, gue cari teman kali ya. Siapa tau ada yg temenan sama gue dimimpi ini. Setidaknya gue bisa percaya orang-orang yg ada dimimpi, kalau mereka nusuk gue, gue ga bakal terluka lagi"

"Ok. Siip ini mah. Disini gue bisa ngerasa bebas dan ber ekspresi seperti jati diri gue 'yg satunya' walaupun cuman sebentar... tapi aneh ga sih? Kok dimimpi bisa sebebas ini? Gue bisa dengan bebas ngendaliin situasi kek didunia nyata. Mampus aja dah. trobos aja kali vel" ucap givel senang dan bertekat untuk lebih dekat dengan teman kelas dan orang-orang di sekolahnya.

Givelian Samudra adalah salah satu siswa SMA/GHS (Gestara High School). Sekolah bergengsi yg terletak diBandung. Sekolah TOP pertama di Indonesia. Masuk sekolah ini sangatlah sulit. Berbagai murid bisa masuk GHS karena mereka anak orang kaya, memakai jalur ordal dan dari beasiswa. Sedangkan givel, dia bisa masuk kesini jalur beasiswa. Kenapa?

Givelian Samudra bukanlah dari kalangan sederhana. Givel lahir dari keluarga yg berada. Keluarga Samudra adalah salah satu dari 8 keluarga terkaya di Indonesia. Kenapa givel bisa masuk dengan jalur beasiswa? Kenapa bukan dari jalur kekayaan keluarganya? Karena givel bukanlah anak yg disayangi keluarganya. Dia dibenci ntah karena apa.
Mungkin karena dia lahir didunia ini? Mungkin karena kelahirannya adalah sebuah kesalahan dan kesialan? Dia tak pernah mengerti kenapa keluarga yg ia sayangi membenci dirinya sejak dia masih bayi. Sedari kecil saat sudah mengerti dengan semuanya givel berusaha bertanya dan berusaha mengubah pandangan mereka terhadap dirinya. Tapi apa? Hanya bentakan, amarah, siksaan yg givel dapatkan. Jadi sejak saat siksaan mulai ia dapatkan givel hanya menerima tanpa memberontak. Dia lelah fisik maupun batin. Dia menyerah atas keluarga dan manusia yg ada disekitarnya.

Meskipun ia masih menyandang marga Samudra, givel tak pernah berada diantara mereka. Sampai-sampai saat masuk sekolah dasar sampai kuliah pun tak ada yg tau bahwa dia dari keluarga kaya itu. Guru-guru yg mengajar tau nama lengkapnya sedangkan para murid tak mengetahui itu. Papa givel menyuruh kepala sekolah maupun guru mengenalkan Givel sebagai Givelian saja, tanpa Samudra dibelakangnya. Segitunya givel tak diakui sebagai anak sendiri.