00.00

117 63 43
                                    

katanya aku bakalan bahagia di sini apa benar? yudh aku pun tidak tauu ikut baca aja ya biar tau heheh

Happy reading

"PERGI KAMU ANAK PEMBAWA SIAL SAYA TIDAK SUDI PUNYA ANAK SEPERTI KAMUU!!!" lelaki paruh baya itu menyeret gadis perempuan dihadapan nya ini yang notabe nya adalah putri nya sendiri, sampai membuat nya tersungkur lemah dengan mengeluarkan air mata.

"PAPA JAHAT!!! Aku benar-benar ga sengaja nyenggol ka hujan"ucap gadis itu yang memberanikan diri untuk membantah tuduhan  sang ayah.

emng benar dirinya tidak sengaja kesenggol sang Kaka dan menyebabkan kakaknya terjatuh dan kebentur meja yang membuat dia pingsan

"KAMUUU!!" lelaki itu ngangkat tangannya ingin menampar remaja tersebut

"apa papa mau tampar aku?? tampar aja pah aku kan anak pembawa sial" senyuman penuh kegetiran itu tercetak jelas di wajah gadis itu

"SUDAH CUKUPP!!!, KITA HARUS BAWA HUJAN KE RUMAH SAKIT" kini lelaki itu menurunkan tangannya dan berlari mengendong hujan untuk di bawa ke mobil dan bergegas untuk menuju rumah sakitt.

remaja itu melihat kepergian orang tuanya yang sedang membawa kakaknya yang sedang pingsan. dia hanya bisa menangis dan terduduk lemas. seseorang menghampirinya

"Astaga non embun kamu gapapa kan" art itu mencoba menenangkan embun  yang sedang menangis itu

embun menatap bibinya dengan air mata yang mengalir dan memeluk bibinya dengan erat "bi apa embun anak pembawa sial?" tanyanya sambil memeluk erat bibi tersebut

bibi menggelengkan kepalanya"engga non, non embun teh bukan anak pembawa sial, non teh anak paling spesial" ucap bibi tersebut dan menghapus air mata embun yang berada di pipinya

" bi tapi embun bukan anak kecil lagi yang bisa di bohongin yang di kasih embel embel begitu" ucap embun mata berair

"engga kamu anak spesial" ucap bibi yang sambil tersenyum

°°°°

"secela embunariel verligio" ucap seseorang wanita paruh baya yang sambil memperhatikan sebuah foto

"permisi tuan saya ada berita penting"

"silahkan apa berita tersebut"

"saya mendapatkan kabar bahwa embun ingin di usir paska dia melukai sangkakak yang bernama hujan essyira verligio, dan hujan sedang di bawa kerumah sakit indromendfa ruangan UGD kamar 08 VVIP" ucap seorang laki laki menggunakan pakaian serba hitam

"bagus cari informasi tentang mereka" ucap wanita tersebut, setelah itu lelaki tersebut pergi meninggalkan wanita tersebut

°°°°

school westeron jaya

"ges kalian mauu hal yang menarik ga?? " ucap hyjun itu yang membuat teman temannya mendekat

"apaan nyet" tanya Syahrul

"gimana kalo kita taruhan" semuanya ternganga apa taruhan waah ini sangat menarik

"boleh tuh apa nih yang jadi taruhannya" tanya abin

"Kalian tau embun 12 MIPA 1 yang katanya orangnya sangat tertutup itu" semuanya menganggukkan kepala yang artinya mengerti siapa yang di maksud hyjun

"nah yang bisa dapetin dia bakalan dapat 1 buah mobil Civic gimana ?? setuju ga"

semuanya setuju

"aduh paling nanya yang menang ekal lagi nih"

"ga lah kali ini gua yang menang"

" gue ga ikutan" semuanya terkaget apa tadi ga ikutan?

"ekal Lo lagi pms ya? ko Lo nolak Civic sih" tanya abin

"udah punya" ucapnya dingin

"ee-ee ya tau tapi kurang seru kalo Lo ga ikutan"

"iya iya gua ikutt" singkat padat ikut

"nah gitu donggg" ucap hyjun

"ges tau gaa kalo abu udah hj umur 2 liter" Syahrul yang tergalak ketawa dan diiringin ketwa temannya

"itu umur apaan anjir 2 liter hahah" hyjun ketawaa sampe terjatuh dari kursi yang membuat mereka tambah tertawa

°°°

"embun hey Lo kenapa??" embun hanya menggeleng kan kepalanyaa karena cukup pusing

"Lo sakit Bun?? ke UKS ya gue anterin ini badan Lo anget" lagi dan lagi embun hanya menggelengkan kepalanya

"ish ko keras kepala banget sih mbun"

"gua gapapa ko hel"

"tuh muka Lo pucet banget mbak embun yang terhormat" ucap helmi yang berusaha mengangkat badannya embun agar berdiri untuk keuks

"saya selaku bernama embun tidak ingin kemana mana lagian saya tidak apa apa mbak Helmi yang terhormat"

°°°

terimakasih

Hujan&EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang