00.01

69 52 18
                                    

  happy reading

"aku anak papa atau bukan sih pah?" embun mengambil sebuah kertas lalu menulisnya

isi surat
'pah, ma, ka Aku tau kalo aku anak pembawa sial yang sering di ucapin sama papah dan mamah, aku iri sama kakak yang selalu di beri kasih sayang oleh mama dan papah sedangkan aku? tidak pernah sama sekali tapi aku senang ketika ngeliat kalian bahagia, mungkin surat ini akan kalian baca ketika aku sudah ga ada lagi. aku cuman ingin mengucapkan maaf telah membebanin kalian karna kehadiran aku yang membuat semuanya semakin berantakan.

~secela embunariel verligio

mungkin hanya itu saja yang di tulis oleh embun dia berdiri dan menatap dirinya di pantulan cermin yang menampakan seorang gadis remaja yang memiliki banyak luka, beberapa menit dia menatap dirinya di cermin itu lalu dia merebahkan dirinya di kasur rasanya sangat cape dan dia terlelap

sekolah

"hai nama Lo embun kan??" tanya orang itu

"iya" jawabnya

"kenalin nama gua ekal anak IPS 4" ekal mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan dibalas oleh embun

"hmm boleh minta tolong sesuatu gaa?" tanya ekal dan hanya di balas anggukan oleh embun

"nilai matematika gua jelek banget, katanya Lo pinter matematika Lo juga pernah menangin olimpiade matematika kan"

"iyaa gue bisa ngajarin Lo ko" jawab embun dia tau yang di maksud ekal 

ekal sangat gembira karna kerja keras membuahkan hasil" boleh bagi wa Lo ga? biar nanti gua bisa tanya-tanya" ekal mengasih ponselnya dan lagi dan lagi di balas anggukan oleh embun

"makasih ya"

"sama sama, gue duluan ya" embun berlalu pergi dari parkiran itu dan segera menuju kelasnya

dia mendudukkan bokongnya di kursinya dan melipatkan kedua tangannya lalu dia menunduk dan tidur (bayangin aja aku ga bisa kasih deskripsinya yang lebih detail)

"secela embunariel verligio!!" teriakan itu membuat embun bangun dan melihat siapa yang memanggilnya itu

"kamuu kenapa tidur di saat jam pelajaran sayaa, pergi kamu keluar dan berdiri di lapang selama jam pelajaran ibu" ucap guru itu yang sambil menunjukan kearah pintu, embun berdiri dan keluar dari kelas

dia berjalan menuju lapangan dan ketika berjalan dia melihat segerombolan anak laki laki mungkin dari 5 orang anak itu dia mengenali 1 orang yaitu ekal, dia berjalan tanpa menghiraukan tatapan mereka embun semakin mempercepat jalannya

"Embun!! tunggu" ekal memanggilnya dan berlari mengejar embun

"eh kenapa tuh si ketuaa" tanya abin yang terheran melihat temannya itu

"eh bego dia tuh sedang menjalankan misi dan visi dia untuk mendapatkan Civic" jawab Syahrul

"eeh ah-hah lahh aduh ga boleh kalah dari ekal nih"

"ck, mau gimana pun kita pasti kalah sama ekal mah"

"etss belum tentuu"

" iya in deh"

"iam kamingg nona embunn babang Abin paling gantengg segera datangg" dia berlari untuk mengejar embun

"najis" satu kata yang diucapkan hyjun najis

kini mereka menyusul ekal yang sedang mengerjakan embun itu

"embun ko Lo lari sih" dia segera menghentikan langkahnya embun dan menggam tangannya

"gue harus melaksanakan hukuman Bu Sarah nanti hukuman gue bakalan di tambah, jadi lepasin" ekal melepaskan tangannya lalu embun berlari kearah lapangan dan hormat kepada bendera

ekal melihat itu hanya tercengang dia tidak bisa melakukan apa pun dia mendadak bisu

terimakasih

Hujan&EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang