ASTER [ChanJiLix] ✔

0037

✺÷✺

"kakak nakutin kamu ya"

iliyas yang engga pernah berbohong itupun mengangguk polos.

"maafin kakak ya, nanti kita ketemu lagi"

lagi-lagi iliyas mengangguk polos. tangan chris yang ngenggam jari kecil iliyas itu bergerak seakan menuntun iliyas, tapi tubuh engga gerak, membiarkan iliyas berjalan menjauh pergi.

sesampainya di kelas, iliyas melihat seungmin yang duduk sendirian. dia mungkin engga sadar dengan datangnya iliyas.

dan iliyas yang engga terlalu peka, dia engga ngeliat ada sesuatu yang salah dengan seungmin.

lagipula seungmin memang anak yang penyendiri bukan? jadi bukan salah iliyas kalau dia engga ngerti seungmin.

iliyas langsung duduk di kursinya, sedikit menyeret kursinya untuk lebih dekat dengan seungmin, lantas memeluk tangan meletakkan kepala dibahu seungmin.

"iyas-ah"

"eung~" saut iliyas dengan mata bulatnya yang berbintang.

"jangan jauh dari gue"

tanpa pikir panjang, iliyas ngangguk "negh!" katanya, semakin lengket dengan seungmin.

jawaban dan gerakan iliyas mungkin menghangatkan hati seungmin, senyum kecilnya tumbuh hangat, dia juga menyenderkan kepala nya dengan milik iliyas. bahkan menggenggam dan mengusap tangan iliyas yang melingkar di lengannya.

✺÷✺

"seungmin, ayo pulang"

"lo duluan aja"

"eueueu~ ayo bareng~"

butuh beberapa detik untuk seungmin mengalah, "geurae" walau terdengar terpaksa, iliyas tetep senang.

dan seperti biasa pitter sudah menunggu di luar. gatau kenapa raut wajahnya memperlihatkan kekesalan.

mungkin karena cup minuman yang dia beli buat iliyas itu jatuh hingga mengotori sepatu pantofel nya, atau mungkin sesuatu yang menyebabkan minuman itu terlepas dari tangan dia sebelum sampai pitter berikan ke iliyas.

yang melihat sorot kekesalan pitter itu cuma seungmin, engga dengan iliyas walau sama-sama berada di jarak yang engga begitu jauh.

sampai akhirnya jarak mereka dekat, dan pitter yang menyadari kehadiran adiknya itu segera memberikan senyum teduh miliknya.