─── ・ 。゚☆: *. ❀ .* :☆゚. ───
Memang tampak baik-baik saja, namun sebenarnya sepasang kaki yang dibalut high heels berwarna hitam itu terasa lemas hingga rasanya dia bisa jatuh kapan saja. Bukan karena sakit, melainkan karena perasaan berdebar dan takut yang membuat tubuhnya melemas.
Midnight blue eyes indah miliknya pun menunjukkan kegelisahan yang begitu jelas, dia berpikir untuk lari dari situasi ini namun tampaknya sudah terlambat karena pria yang sudah lebih dulu memasuki kamar hotel ini mendekat dan menarik tangannya untuk ikut masuk kemudian langsung menutup pintu.
Baiklah, sekarang mereka sudah berada di dalam kamar hotel. Hanya berdua. Dan itu membuat Sohyun nyaris gila, terlebih lagi ketika pria itu merunduk untuk mensejajarkan wajah mereka. Menatapnya dengan sepasang Deep green eyes yang tajam dan tegas, tatapan mata yang membuat perasaan Sohyun menjadi semakin gelisah.
"Aku tahu aku cantik, tapi kau tak perlu sampai menatapku seperti itu." Berusaha menyembunyikan perasaan takut dan berdebarnya dengan mengatakan kalimat penuh kepercayaan diri, seraya tersenyum manis.
"Saya sedang mengamati wajahmu, mencoba mengingatnya agar saya bisa dengan mudah menemukanmu jika kau kabur malam ini." Pria itu benar-benar mengamati wajah Sohyun. Memandangi sepasang matanya yang berwarna biru tua yang tampak berkilauan indah, yang dihiasi pula oleh smokey eyeshadow. Kemudian turun pada hidungnya yang kecil, kedua pipinya yang sedikit chubby, dan terakhir pada bibir berisinya yang tampak kenyal berwarna oranye gelap glossy.
Setelah puas, pria itu menegakkan tubuhnya kembali. Beralih dia mengamati rambut Sohyun yang panjang bergelombang berwarna brown gold, memiliki sedikit poni yang dikesampingkan. Kemudian menelusuri lehernya yang jenjang, tulang selangkanya yang indah, garis pundaknya yang lurus, dan belahan dadanya yang— oh dia memiliki buah dada yang besar. Bentuk tubuhnya pun seksi dan sedikit berisi di bagian tertentu.
"Oke, saya akan mandi lebih dulu." Pria itu berbalik dan melangkah semakin masuk ke dalam kamar, kemudian menghilang dibalik pintu kamar mandi.
Meninggalkan Sohyun yang kini sudah terkuai lemas di lantai, dia memegangi dadanya sendiri yang berdebar kencang, saking kencangnya dia merasa jantungnya akan segera lepas. Wajahnya memerah dan dia sangat takut. Pria itu sungguh menyeramkan, wajahnya memang tampan tapi aura dan tatapannya sungguh-sungguh membuatnya mati kutu. Rasanya seperti sohyun mendapatkan tekanan kuat yang membuatnya kesulitan bernapas.
"Lari, aku harus lari dari sini." Sohyun berdiri dengan tergesa-gesa, baru saja tangannya bergerak ingin membuka pintu, pergerakannya terhenti ketika sekelebat bayangan muncul di kepalanya. Ia akan mempermalukan dirinya sendiri di depan teman-temannya jika ia menyerah terhadap tantangan ini, itu juga akan sangat melukai harga dirinya yang selalu ia tinggikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Trap
RomanceSiapa yang menyangka, dia yang seharusnya menjebak malah berakhir terjebak