─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───
— Turino
Regione Piemonte
Italy 🇮🇹Pria Enrique itu melamun, dia terlarut dalam pikirannya sendiri sehingga tidak fokus pada apa yang dikatakan sekretarisnya. Dia bukan sibuk memikirkan pekerjaan, melainkan dengan hal lain yang juga sama pentingnya dengan pekerjaan. Tadi sore, Pamannya yang merupakan orang dari kepolisian menghubungi dan memberitahu bahwa seseorang yang selama bertahun-tahun hilang bak ditelan bumi telah ditemukan.
Setelah berjam-jam membicarakan orang tersebut dengan Pamannya, kini Taehyung sibuk memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah selanjutnya. Dan hal ini berhubungan dengan tunangannya sehingga Taehyung tak bisa gegabah mengambil keputusan. Karena jika ia sampai salah berkata maupun bertindak, maka akan ada kemungkinan Sohyun menaruh kebencian yang amat dalam padanya.
Mengingat perempuan itu, Taehyung lantas tersenyum. Pada dasarnya Sohyun memang memiliki karakteristik pendiam dan penyendiri, kebarbaran perempuan itu muncul karena perasaan ingin sembuh dari traumatis dan depresinya. Karena itu kini, tidak sulit membuat Sohyun menurut padanya hanya dengan satu tindakan menakut-nakuti.
Sudah empat hari Taehyung tak bertemu dengan tunangannya itu, hanya sesekali menelepon di waktu senggang. Taehyung sibuk dengan pekerjaannya di Turin, pun dengan Sohyun yang memiliki kesibukan sendiri di Milan. Ah, Taehyung rindu perempuan itu. Haruskah sore nanti ia pergi ke Milan? Atau apakah lebih baik membawanya ke Turin dan membuatnya tinggal beberapa hari di rumahnya? Karena taehyung tak akan bisa berlama-lama berada di Milan.
***
— Milano
Regione Lombardy
Italy 🇮🇹Perempuan yang mengenakan Midi Dress itu tampak kelimpungan sejak beberapa menit lalu, mencari ponselnya yang mendadak hilang. Dia lupa menaruhnya dimana. Jika ada Tessa, pasti pembantunya itu akan mencarikannya sampai ketemu, namun sejak kemarin Sohyun memberikan Tessa cuti untuk pergi liburan bersama teman atau keluarganya selama beberapa hari.
Tak kunjung menemukan ponselnya, sohyun pasrah dan ingin membiarkannya saja. Ketika tidak dicari, benda canggih itu akan dia temukan secara tak sengaja. Namun, baru beberapa detik berpikir demikian, sohyun menghembuskan napasnya panjang karena ia belum memberitahu Taehyung bahwa malam ini ia harus pergi. Pria itu akan marah jika tahu ia pergi begitu saja tanpa memberitahu.
Sejak kejadian di Super Yacth Monaco dua bulan yang lalu, Sohyun menjadi sedikit menurut pada pria itu, juga sedikit menjaga diri agar tidak terlalu lancang dalam bersikap dan berkata. Karena apa yang Taehyung lakukan malam itu seolah peringatan keras untuknya.
Baik, lupakan mengenai itu. Sohyun meraih tasnya di sofa, lalu sepasang kaki yang dibalut high heels itu melangkah menuju pintu untuk pergi. Dia akan memberitahu Taehyung nanti setelah ponselnya ketemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Trap
RomanceSiapa yang menyangka, dia yang seharusnya menjebak malah berakhir terjebak