Gangster - 14

1K 116 9
                                    

Hallo readers siders
Happy reading

Gitae menatap sosok [name] yang berada didalam dekapannya, tubuh kecil itu kini terbaring didalam dekapannya setelah insiden kolam berenang yang membuatnya bertindak kasar pada sang wanita.

Setelah berciuman, Gitae mengangkat tubuh kecil itu kedalam gendongannya dan beralih berenang kedalam bathtub yang ada didalam kamar pribadinya. Membiarkan keduanya menikmati air hangat dalam diam karena [name] hanya membalas ucapannya dengan seadanya. Namun pada akhirnya, [name] hanya akan diam dan terbaring didalam pelukannya dan tidur.

Manik hitam Gitae menatap sosok [name] yang terbaring didalam dekapannya, jari-jarinya terulur mengusap wajah cantik yang begitu polos ketika tertidur dengan tenang.

Wajahnya maju, memberikan kecupan kecil pada dahi sang wanita sebelum perlahan mengangkat tubuh kecil itu untuk berpindah posisi berbaring lebih nyaman diatas kasurnya. Gitae benar-benar memastikan pergerakannya tidak membangunkan sang wanita dari tidur nyenyak ya dengan bergerak sepelan mungkin.

Setelah selesai memindahkan tubuh [name] berbaring diatas kasur, ketukan pintu membuat Gitae menoleh.

"Ya?"

"Tuan, apa yang anda minta sudah siap"

"Baiklah. Tunggu sebentar."

Pintu kembali tertutup saat anak buah Gitae kembali menutup pintu. Gitae tersenyum, tangan besarnya terulur menarik selimut itu untuk menutup tubuh wanita tercintanya.

"Tidurlah dengan nyenyak, sayangku."

Setelahnya Gitae melangkah keluar dari kamar dengan perlahan, berpesan pada penjaga didepan pintu untuk bersenantiasa waspada. Kemudian, dirinya bergegas memasuki sebuah ruangan diujung yang tak begitu jauh dari posisi kamar yang ditempati [name].

"Sayang!!"

Gitae tersenyum miring menatap sosok wanita dengan lingerie yang sedang berlari kearahnya.

Itu adalah Chrystal.

Dokter pribadi yang membuat Gitae selalu betah karena hal tak senonoh yang selalu mereka lakukan. Chrystal yang tak lain adalah dokter pribadi Gitae sebenarnya tak hanya sebagai dokter melainkan sebagai seseorang yang juga selalu bermain dengan Gitae saat pria itu menginginkan.

Tak heran jika Chrystal memberitahu [name] untuk menuruti apa yang Gitae inginkan sebab ia sudah mengetahui tebiat pria posesif itu.

Chrystal melingkarkan kedua tangannya dengan manja pada tubuh Gitae yang jauh lebih tinggi. Wanita itu bergelut memelukan kedua kakinya pada pinggang sang pria, saat Gitar mengangkat tubuh rampingnya.

"Aku merindukanmu."

"Aku juga, Chrystal.."

Keduanya saling bertatapan dan berciuman dengan lembut. Keduanya bahkan tak merasakan perasaan apapun ketika keduanya bersama, apalagi Chrystal yang jelas tahu bahwa Gitae berhubungan dengan perempuan yang kini tertidur dikamar pria itu. Ia tak perduli dan bahkan menikmati sentuhan Gitae yang kini meremas bokongnya dengan gemas.

"Apa yang terjadi dengannya?"

"Dia sedang tidur."

"Kau tidak boleh kasar dengan perempuan, Gitae..*

"Dia sangatlah tidak penurut."

"Memangnya kenapa? Wanita juga perlu kebebasan kan?"

Gitae menghela nafas, berjalan dengan Chrystal didalam gendongannya mendekati kasur yang tak jauh dari posisi mereka. Kemudian meletakan tubuh perempuan itu tepat diatas kasur sembari membuka pakaian yang ia kenakan hingga menampilkan tubuh polosnya.

"Dia hanya milikku. Dan apa yang aku katakan harus dituruti."

"Kau terlalu berlebihan, Gitae. Dia bisa kabur jika kau terus melakukan itu.."

"Jika dia kabur aku akan menangkapnya. Bahkan jika dia lari keneraka sekalipun aku akan tetap mengejarnya."

Chrystal membuka belah kakinya, menunjukan lubang miliknya yang sudah sedikit basah saat Gitae mengusap-usap klitorisnya. Sedangkan Gitae tersenyum senang menatap benda hangat yang kini terlihat basah karena menandakan ketersediaannya untuk dimasuki.

Gitae memasukan dua jarinya, mengacak-acak kemaluan sang dokter Chrystal yang kini mengerang sexy dibawahnya merasakan jari-jarinya yang bekerja di sana. 

Bibir menyunggingkan senyum miring, Gitae benar-benar puas dengan pelayanan Chrystal yang selalu memuaskannya. Wanita itu sudah mengerti apa yang harus ia lakukan ketika mereka melakukan sex, seperti saat ini tubuh Gitae berbaring dikasur dibawah kukungan wanita yang tersenyum menggoda kearahnya.

Chrystal menggoda dirinya layaknya penggoda handal, bagaimana ia naik mengusap dada hingga turun menyentuh penis Gitae yang sudah tegak membuatnya layaknya pelacur handal yang memuaskan tamunya. Kemudian, Chrystal bangkit duduk dan memasukan penis Gitae kedalam miliknya sendiri sembari mengerang keenakan.

"Ahh! Gitae!"

Pada posisi Woman on top, Chrystal menggerakkan tubuhnya maju dan mundur terus menerus. Membiarkan tubuh polosnya bergerak diatas tubuh pria itu, kedua payudaranya bergoyang-goyang membuat Gitae semakin tergila-gila dan meremas dada besar itu dengan keras.

"Chrystal! Shh!"

"Ahhh Gitae!"

Tangan besar Gitae memegang pinggang Chrystal sesekali menampar pantat itu dengan gemas agar Chrystal terus bergerak. Semakin lama semakin cepat hingga Gitae ingin mencapai pelepasannya.

Erangan demi erangan hingga terdengar pelepasan pajang yang menggema diseluruh ruangan. Meninggalkan kesan nafsu berat yang memenuhi ruangan.

Beralih dari Gitae dan Chrystal yang tengah melakukan sex, [name[ terbangun dari tidurnya selang beberapa menit setelah Gitae meninggalkannya. Maniknya menatap kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam, ia kembali menatap keluar dimana bulan sudah menunjukkan wujudnya sebagai penerang saat ini.

Sebenarnya setelah insiden kolam berenang tadi, [name] merasa marah pada dirinya sendiri yang begitu ketakutan ketika berhadapan langsung dengan Gitae. Ia sendiri bahkan binggung dengan apa yang ia lakukan karena ini terlihat selayaknya sesuatu yang tidak jelas asal usulnya.

Berawal dari kejadian malam ia diselamatkan hingga akhirnya ia dibawa kemari karena Gitae yang membelinya dari pasar gelap waktu itu.  [Name] merasa dirinya sudah terikat karena Gitae sudah membelinya dan mereka juga sudah melakukan hubungan yang lebih lanjut.

Namun, perasaan salah dan tak ingin terikat didalam dirinya tiba-tiba muncul karena berfikiran Gitae yang sepertinya ingin mengontrol dirinya agar terus mematuhi segala perintahnya.

[Name] menatap kearah jendela, menatap cahaya bulan yang menerangi langit biru malam itu.

"Kabur?"

Hi jangan lupa tinggalkan jejak yahh

Salam manis
Tr
6 Juli 202r

GANGSTER | Kim GitaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang