Hello readers/siders
Happy readingCrystal menatap sosok [Name] yang tertidur lelap dengan gumaman-gumaman kecil, wanita itu tampak tidur dengan lembam yang masih belum menghilang dan sekarang lembab itu bahkan bertambah pada pipi wanita itu yang masih membekas tanda merah yang mulai keunguan.
Tak mau memikirkan hal lain, namun Chrystal sudah tahu bahwa Gitae pasti membuat tanda baru itu. Bibir berangkat membentuk senyuman miring, Chrystal terkekeh pelan dalam diam.
Chrystal tahu ia bukan wanita yang akan diperlakukan buruk oleh Gitae seperti wanita wanita sebelumnya atau bahkan wanita yang ada dihadapannya saat ini. Seharusnya rasa takut akan tersinggkirkan itu tak pernah ada dalam benak Chrystal, karena apalah seorang wanita yang tersiksa seperti [Name]. Pada akhirnya perempuan ini akan mati dengan sendirinya bersama dengan cadangan bayi yang ada diperutnya tanpa perlu melakukan hal buruk pada kedua ibu dan bayi itu.
Senyuman miring itu tampak tersirat, perlahan menundukan tubuhnya dan berbisik pelan seraya mengeluarkan sebuah botol berisi racun yang sudah Chrystal siapkan.
"Pada akhirnya kau akan terbebas darinya, jadi bersenang hatilah [Name] karena aku akan membunuhmu dan bayimu."
Chrystal bersiap menuangkan zat pada botol itu pada sebuah jelas kaca disampingnya namun belum sempat tertuang seseorang lebih dulu membuka pintu dengan kasar membuat Chrystal mengeram pelan akan sadar bahwa sosok sipembuka pintu adalah Gitae.
"Bagaimana keadaanya?"
Menghela nafas kasar, Chrystal menutup matanya perlahan sembari menggengam botol yang ditangannya. Berbalik pelan lalu tersenyum tipis.
"Dia hanya butuh lebih banyak istirahat, kau melukainya."
Menoleh pada sosok [Name] yang terbaring dengan gumaman kecil saat tidur membuat Gitae merespon pelan. Mendudukan dirinya ditepi tempat tidur dan menggengam tangan kecil itu.
"Aku tidak memukulnya sekeras itu."
Terusan pada dari Chrystal muncul dengan sendirinya, merasa muak dengan apa yang dikatakan pria itu. Jika saja Gitae tidak memukul [Name] dengan kuat maka seharusnya wanita itu tidak dalam keadaan sekarat seperti kemarin atau bahkan berbekas seperti itu. Tak ingin menempik bahwa Chrystal juga merasakan sakit setiap kali berhubungan dengan Gitae, karena pria itu bahkan memukulnya dengan keras tanpa memikirkan perasaannya.
Tapi...
Pria itu memiliki batang yang besar membuat Chrystal sangat menikmati hal itu karena dengan itu kemungkinan besar ia dapat memiliki apa yang ia inginkan dengan cepat.
"Mungkin tubuhnya tidak sekuat aku untuk menahan pukulannmu."
Chrystal berjalan mendekat mendudukan dirinya diatas panggung Gitae dan mengusap tepat pada celana pada gembulan besar pria itu. Memberikan kecupan pada bibir sang pria seragam menggesekkan pantatnya dengan sengaja.
"Kau tidak perlu menyiksanya, kau bisa melakukannya padaku Gitae..."
Gitae mengangguk, tangan kiri pria itu berangkat meremas pelan dada kiri Chrystal sedangkan sebelahnya tetap menggengam tangan [Name].
"Kita bisa melakukannya kapanpun."
"Jika aku memintanya sekarang dan disini bagaimana?"
Gitae menoleh sebentar pada sosok [Name] yang ada disampingnya, "Tidak sekarang baby.."
"Kenapaa??" Tanya Chrystal manja
"Kita bisa melakukannya nanti oke? Apakah ada hal lain yang kau temukan padanya?"
"Tidak. Dia baik baik saja." Jawab Chrystal tenang.
Gitae menatap sosok [Name] disebelahnya, kemudian menatap Chrystal kembali. "Aku kira dia hamil, tapi sepertinya aku kurang banyak meletakkan spermaku lebih banyak."
"..."
Hallo reader/siders jangan lupa tinggalkan vote dan komentar kalian 👌
Salam manis
Tr
7 Nov 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER | Kim Gitae
أدب الهواةKim Gitae x Reader Lookism : Park Taejun Jatuh cinta pada ketua gangster?