1. TITIK TAKDIR

169 101 83
                                    

"Andai aku tak mengabaikannya, ini semua tidak akan terjadi."
-Marvelino Vernandez-

Marvelino terus berlarian wara-wiri menelusuri setiap lorong rumah sakit sendirian.

"Suster!" teriak Marvelino.

"Iya ada apa kak?" sahut seorang suster yang terpanggil segera menghampiri Marvelino.

"Ibu saya dimana?"

"Maaf ibu nya kakak atas nama pasien?"

"Jasmin."

"Maaf kak, di sini tidak ada pasien yang bernama Jasmin." jelas suster.

"Tapi Sus-"

"Lino!!!" jerit wanita itu membuat Marvelino tercengang ketika melihat kedatangannya.

Jasmin menangis terisak menghampiri Marvelino lalu menarik tangan putranya itu untuk mengajaknya ke suatu tempat. "Sayang, maafin mamah.." Jasmin menangis pecah.

"Maksud mamah, bukannya mamah-"

"Mamah tadi hampir aja ketabrak mobil pas mau nyebrang, karena mau beli buah durian sebelum antar Astra ke sekolah karena papah kamu ada meeting penting jadi mamah yang antar Astra, tapi, mobil pick up melintas gitu aja dan mamah tersungkur ke pinggir jalan, malah sekarang.." Jasmin malah menggantung perkataannya karena kembali menangis tak sanggup untuk menjelaskannya yang justru membuat Marvelino semakin bingung.

"Terus apa mah???" desak Marvelino panik mengguncangkan tubuh Jasmin.

"Gadis itu jadi korban Lino." sambung Jasmin.

"Gadis siapa?" Marvelino semakin kebingungan.

Tak banyak bicara Jasmin langsung menarik lengan Marvelino untuk menunjukan seorang gadis yang tengah terbaring di dalam ruang evakuasi. "Gadis itu yang udah nolongin mamah Lino." tunjuk Jasmin.

Marvelino menyipitkan matanya dari jauh merasa familiar dengan wajah gadis yang sudah menyelamatkan nyawa ibu nya itu.

"Terus Astra sekarang dimana?"

"Astra udah mamah anterin ke sekolah, mungkin dia masih syok, tapi gak papa kok."

Marvelino mengurap wajahnya sendiri gusar.

"Dok! Dok!" seru Jasmin memanggil dokter yang sudah mengevakuasi gadis tersebut. "Bagaimana dengan kondisi Gizela?" Marvelino terkejut dan semakin bingung dengan nama yang barusan Jasmin sebutkan.

"Non Gizela sudah membaik. Tetapi dia belum siuman karena luka benturan cukup memerlukan waktu untuk kering setelah di evakuasi." jelas dokter.

"Terus dia baik-baik saja kan dok?" tanya kembali Jasmin meyakinkan.

"Non Gizela akan cepat sembuh, nanti sore pun dia sudah bisa pulang."

"Syukurlah, terima kasih banyak ya dok." Jasmin merasa lega.

"Baik sama-sama." dokter pun melenggang meninggalkan Jasmin dan Marvelino.

"Mah, kok mamah bisa tau nama cewek yang udah nyelamatin mamah?" heran Marvelino.

"Gak sengaja tadi mamah buka tas yang dibawa gadis itu untuk melihat identitas lewat name tag di buku catatannya, ternyata dia mahasiswa baru yang bakal kuliah di universitas kamu." terang Jasmin.

"U-Universitas aku?"

Jasmin mengangguk sebagai jawaban.

"Bo-boleh liat fotonya gak mah?, siapa tau aku pernah ketemu atau kenal." Marvelino rasa nama itu begitu mirip dengan fans yang kemarin memperkenalkan dirinya kepada Marvelino.

MARVELINO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang