Setelah kejadian itu, Zia sering sekali ke rumah Kai untuk membawakan beberapa makanan dan barang. Meskipun agak risih si Zean, tapi dia sangat bersyukur karena ia tak salah memberi saran kepada Zia.
Herta sangat marah ketika mendengar pacar-pacarnya lebih dekat dengan Zia dibandingkan dengan nya. Herta mulai menyusun rencana agar Zia tidak ada.
Sedikit pemberitahuan, Herta adalah anak orang kaya. Jadi dia bebas. Herta memikirkan apa yang akan ia buat agar Zia tak akan kembali. Rencana Herta *Herta akan bersama Kai di taman, dan ia akan meninggalkan Kai sendiri. Dan saat Zia akan berjalan mendekati Kai, Kai akan diculik oleh suruhan Herta. Herta akan menuduh Zia dan Herta menyelamatkan Kai.*~~~~~~~~~
Kai di telpon Herta untuk pergi ke taman. Kai pun pergi ke taman, Sendiri. Tapi tanpa Kai sadari, ternyata Zia mengawasinya. Kai sampai di taman dan duduk di sebelah Herta. Herta pun memulai rencananya. Dia berdiri dan pergi meninggalkan Kai sendiri. Btw taman yang di tempati mereka memang sepi, katanya ada hantu. Saat Zia akan berjalan mendekati Kai, HP-nya berbunyi, ternyata itu panggilan dari Devan. Devan juga teman Zia dan Zean. Zia lengah dan saat Zia akan berjalan mendekati Kai, Kai tidak ada di taman. Zia langsung panik dan membawa motornya mengelilingi tempat terakhir Kai. Tapi ia tak menemukan nya. Zia lalu menelpon temannya. Zean, Devan dan Rega pun sampai di taman. Mereka pun berpencar mencari keberadaan Kai. Zean memberhentikan Zia. "Apa lu gak tau dia? Kan tadi lu ngawasi dia." Zean sangat marah.
"Tadi gue di telpon Devan, dan itu membuat ku tidak fokus dengan Kai. maaf..." Zia menunduk.
"Ada yang menjebak ku." Kata Zia singkat.
"Apa maksud lu?" Tanya Zean heran.
"Sebenarnya gue udah tau dari awal, Herta, dia yang menculik Kai, dan mungkin dia akan menyelamatkan Kai. Prinsip nya agak rumit. tenang aja, aku bakal bawa adikmu ke rumah dengan selamat." Setelah mengatakan hal itu, Zia ngebut.
Zia sampai di tempat tujuan. Ia dipukul dari belakang membuat Zia pura² pingsan. Batin Zia 'gak ada rasanya...aku harus segera menemukan Kai.' Zia di bawa di kursi dan ditali dengan cukup erat.
Kai ternyata sedang pingsan, teman Herta memukul Herta sedikit agar terlihat seperti di tonjok. Lah emang di tonjok..
Saat Kai tersadar ia melihat Herta memukul beberapa orang dan menyelamatkan Kai. Herta langsung membawa Kai ke mobil dan tanpa sengaja Kai melihat sepeda motor milik Zia yang terjatuh.Sekarang Zia di lepaskan, tapi Zia langsung memukul orang suruhan Herta sampai pingsan. Dengan luka Zia berjalan menuju sepeda motor, mendirikannya dan membawa dengan kecepatan tinggi.
Zia telah sampai dulu di rumah Kai, tapi ia tak melihatnya. Via yang terkejut dengan Zia yang penuh dengan luka, membiarkan Zia untuk masuk dan mengobati lukanya. Mobil Herta datang...Herta dengan herannya melihat sepeda motor Zia yang sudah terparkir di depan rumah Kai. Via melihat mobil itu dengan malas, karena Kai keluar membuat Via berlari mendekati Kai. "Tante...apa aku boleh masuk ke rumah Kai." Via menatap tajam Herta, dan meninggalkan Herta yang diam. Ketika Herta akan masuk, dia ditarik sampai terjatuh. Dan ternyata yang menariknya itu Zean dengan tatapan marah. "PERGI LO DASAR ORANG GAK TAU DIRI." Herta pergi dengan rasa takut.
Kai menangis histeris melihat luka Zia. Zia dan Via pun menenangkan Kai yang menangis. Zean pun masuk dan duduk di sofa dengan perasaan marah yang luar biasa. "Kamu kenapa?" Tanya Via kepada Zean.
"Gak ada, aku ngantuk mau tidur.". Suara serak Zean.
"Makasih ya...udah ngobatin aku.." kata Zia sambil senyum.
"Iya..hisk...kamu...gak...hisk...boleh...luka...lagi...ya...hisk...". Suara Kai yang sedang berbicara tapi masih menangis.
"Iya.... jangan nangis ya.." ucap Zia sambil mengusap air mata yang ada di wajah Kai.