tepi

610 85 34
                                    

Wait, sepertinya ini part terpanjang😭✌

spesial menuju ending

❤❤❤

Sana berlari secepat kilat menuju cafe tempat mereka jadian dulu. Hatinya berdebar-debar karena menyadari dirinya yang terlambat. Saat Sana tiba di cafe, dia melihat Tzuyu sudah tertidur pulas di meja mereka. Wajah Tzuyu terlihat damai, semakin membuat Sana merasa bersalah karna ulahnya membuat Tzuyu menunggu lama

Dengan langkah hati-hati, Sana mendekati Tzuyu yang masih terlelap. Wajah polos itu Sana tatap lekat

Sana terus menatap lekat Tzuyu sampai denyut nyeri didada menghampiri sesudah memperhatikan kantung mata Tzuyu yang membengkak.

Sana meringis kecil, tangannya terangkat mengelus pipi Tzuyu yang berubah merah karna kedinginan "Udah berapa kali aku bikin kamu nangis kayak gini, Tzu? Kamu kesakitan banget pasti, iya kan? Sejahat itu aku sama kamu"

Sebelah tangan Sana terkepal menahan perasaan sesak juga Menahan gejolak air mata yang tengah meronta ingin keluar.

Namun semakin di tahan, Sana merasa kalah.

Akhirnya dengan cepat dia mendekap Tzuyu sambil memejamkan mata erat. "Tzuyu, aku mohon maafin aku" Setetes air mata merembas keluar. "Maaf karna datang terlambat, maaf slalu bikin kamu nunggu, sempat bikin kamu kesepian, sering bikin kamu nangis. maaf Tzuyu, maaf" Sana memperkuat pelukannya "aku janji, mulai sekarang hari hari kamu cuma akan ada kebahagiaankebahagiaan. Aku-"

Tiba-tiba terdengar erangan Tzuyu, Sana segera mengurai dekapannya. "T-tzuyu?"

Mata Tzuyu mengerjap beberapa kali menyamakan cahaya, kemudian ia tersenyum lembut menyadari Sana yang sudah hadir dihadapannya "eonnie, udah dateng?" Tanyanya purau

Sana tak menjawab, ia kembali memeluk Tzuyu dengan pandangan nanar.

"Eonnie-"

"Tzuyu, maaf"

Tzuyu tak menolak, membiarkan Sana memeluknya. "Gapapa, eonnie masih nyempetin buat dateng aja aku udah bersyukur. Makasih"

"Maaf buat semuanya, Tzuyu" Isak Sana "Soal tuduhan yang kamu terima dulu, ternyata semuanya gak bener. Dan sekarang aku tau"

Ohh jadi karna itu..

Tzuyu tersenyum simpul, dan segera melepas pelukan Sana. "Gapapa eonnie, udah ya jangan dibahas lagi. Aku beneran gapapa kok. Gimana kalau kita makan dulu?"

"Eonnie mau pesen apa?" Tanya Tzuyu menatap Sana yang sibuk membersihkan air matanya.

"Tadinya aku udah pesen beberapa menu, tapi semuanya keburu dingin. Jadi aku suruh pelayan disini buat ganti menu. Barangkali ada menu lain yang mau eonnie pesen?"

Sana menggeleng "yang ada aja"

Tzuyu mengangguk dan memberitahu pelayan.

Setelahnya, Sana dan Tzuyu sama-sama terdiam.

"Tzuyu?"

"Yaa?"

Mereka saling menatap, tatapan mereka seakan terkunci. Sana sangat merindukan Tzuyu jujur saja. Selama ini hubungannya selalu renggang apalagi semenjak kejadian kelam yang sebenernya gak pernah terjadi itu.

"Kamu gak marah?" Tanya Sana

Tzuyu tersenyum tipis. Kemudian pokusnya ia alihkan pada makanan yang baru saja tiba "bohong kalau aku gak marah, tapi eonnie pasti punya alasan tersendiri kenapa dateng terlambat" Jawabnya seraya menyicip menu yang terhidang didepannya

Sana menghela napasnya berat. Entah mengapa melihat Tzuyu tersenyum tipis seperti itu membuat Sana merasa sesak, entah apa yang tengah Tzuyu pikirkan atau rasakan saat ini. Sana tak dapat membacanya

"Dichat terakhir, kamu bilang mau ngomong sesuatu, sesuatu apa?" Ujar Sana ikut menyicip makanan yang ada

Tzuyu mendongak, matanya melirik sebentar pada sebuah kotak berukuran kecil yang sebelumnya sengaja Tzuyu bawa.

"Kita selesain dulu makan nya yaa"

Sana menurut, mereka akhirnya sama-sama menyelesaikan makannya.

Tzuyu meraih kedua tangan Sana, ia tersenyum namun sorot matanya memancarkan luka "Eonnie, aku sayang banget sama eonnie, aku cinta sama eonnie." Tzuyu menatap Sana dalam

Sana memperhatikan wajah Tzuyu, wajah polos yang selalu menampilkan senyuman secerah mentari itu kentara sekali menyimpan banyak kesedihan.

Tzuyu menarik napasnya panjang, berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk mengambil keputusan ini walau rasanya terasa berat.

Selama Tzuyu menunggu kedatangan Sana, ia terus memikirkan tentang hubungannya dengan Sana. Ucapan Sana saat mabuk kala itu selalu terngiang di kepalanya, Tzuyu tak ingin menyakiti Sana terlalu dalam karna sikapnya yang kerap membuat Sana tak nyaman.

"Aku sadar kalau selama ini aku terlalu fokus sama perasaan aku, tanpa mau melihat perasaan eonnie. Terlalu sibuk sama kebahagiaan aku, sampai lupa sama kenyamanan eonnie"

Mendengar itu Sana hanya diam menatap Tzuyu sendu, belum sepenuhnya ngerti maksud dari kata-katanya Tzuyu

"Setiap orang punya caranya sendiri untuk mencintai orang lain, dan mungkin cara aku berlebihan" Tzuyu tersenyum tipis mencoba menyembunyikan tangisnya.

"Aku bosen denger perhatian kamu! aku bosen sama ocehan kamu! Aku terganggu sama notif yang kamu kirim. Berhenti bersikap manis ke aku!"

Mata Tzuyu terpejam sesaat "Eonniiie" Panggilnya sedikit bergetar

"Aku udah pikirin ini baik-baik, aku gak mau bikin eonnie ngerasa gak nyaman lagi"

Tunggu!
apa maksud dari kalimat terakhirnya itu? Perasaan Sana tiba-tiba tak enak

"Setelah ini gak bakal ada yang ganggu keseharian eonnie, gak bakal ada yang recokin kesibukan eonnie lagi. Eonnie bebas"

Sana melepas pegangan Tzuyu, kepalanya menggeleng tak mengerti. Mata Sana mulai memerah, bahkan dadanya yang sudah sesak kini bertambah sesak. "T-tzuyu"

Tanpa terasa Setetes air mata mengalir membasahi pipi Sana

"Jangan nangis eonnie" Ucap Tzuyu sambil menghapus air mata Sana menggunakan kedua ibu jarinya

"Jangan sedih. Cause, after this, you can do whatever you want, honey. Anything."

"Akhir akhir ini aku lagi kekurangan kepercayaan diri buat bahagiain eonnie. Jadi setelah tanpa aku, janji eonnie harus lebih bahagia ya"

Sana menangis namun mulutnya terdiam, lidahnya kelu tak bisa melontarkan kata walau hanya satu kata saja.

"Tzuyu, kam-" Ucapan Sana terhenti karena Tzuyu langsung meletakkan ibu jarinya di depan bibir Sana, menahan Sana untuk melanjutkan ucapannya. "Nggak, sama sekali keputusan ini gada kaitannya sama eonnie yang dateng terlambat. Aku gak nyalahin eonnie atas apapun, termasuk hubungan kita yang renggang belakangan ini"

"aku cinta banget sama eonnie, aku nggak pernah ngerasain jatuh cinta kayak gini selain sama eonnie, aku-- aku terlalu takut kehilangan eonnie, tapi aku gak boleh egois kan, eonnie?"

Sana semakin terisak mendengarnya, bahkan sekarang ia sudah mengeluarkan suara isakannya. Sana masih tidak mengerti dengan apa yang Tzuyu ucapkan, maksud dari semua ucapan Tzuyu itu apa.

"Kalau pun nanti nya kita nggak akan ada ikatan lagi, aku pengen eonnie tetep nganggep aku adik, adik kecilnya Twice. Eonnie bisa curhat apapun ke aku, omongin tentang keluh kesah eonnie sama aku. Aku bakal selalu ada buat eonnie kapanpun eonnie mau, jangan pernah anggep aku mantan" Ucap Tzuyu suaranya bergetar, matanya memerah, dadanya ikut sesak, Tzuyu harus sanggup melepaskan Sana demi kebahagiaannya

"A-aku gak ngerti Tzuyu, maksud kamu apa b-bilang kayak gini?" Tanya Sana sambil menangis

"Eonnie.. " Tzuyu menatap Sana lekat, tangannya ia kepalkan menahan rasa sakit didada.

"Let's break up"

BEST SCARS (Tzuyu Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang