BAB 22

1.3K 136 8
                                    

Warning banyak typo bertebaran


Di pagi hari yang cukup cerah di kediaman Adhitama, christy dan papi maminya sedang sarapan di meja makan.

"Sayang kamu kenapa murung terus sih, mana anak mami yang selalu ceria, kemana dia" ucap shani membuat christy mendongak

"Dia lagi istirahat mi, mungkin beberapa hari lagi akan kembali" ucap christy tersenyum

"Kenapa gak kembali sekarang aja nak?" Tanya shani namun mendapat gelengan dari christy

"Dia mungkin akan lama kembalinya mi, dan sekarang menurut ku tidak mungkin dia kembali" ucap christy membuat shani cemberut

"Kenapa begitu, mami kangen anak mami yang ceria" ucap shani

"Tunggu aja ya mi, mungkin dia akan kembali" ucap christy

"Sudah lah sayang, mungkin dia butuh waktu" ucap gracio

"Nak, jangan lupa besok kita berangkat jam tujuh ya" ucap gracio dan diangguki christy

"Christy berangkat dulu ya pi mi" pamit christy lalu menyalimi papi maminya

"Iya nak hati hati ya" ucap shani

Christy pun menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, saat diperjalanan ia melihat chika sedang bersama laki laki yang menurutnya hanya berbeda beberapa tahun dari chika, ia berhenti sambil memperhatikan mereka berdua.

Dilihatnya lagi siapa lelaki itu, saat ia perhatikan lagi ternyata itu ara, orang yang sama seperti yang mengantar chika kemaren.

"Anj**g banget tu orang" batin christy

"Berani banget berangkat bareng lagi, awas aja" batin christy lalu menjalankan motornya lagi melewati chika

"Itu bukannya christy ya" ucap chika saat melihat christy melewatinya

"Aduh christy bisa salah paham" ucapnya

"Ara cepetan, gua nanti telat" ucap chika

"Iya sabar, nih coklat buat lo" ucap ara menyodorkan sebungkus coklat yang baru ia beli di supermarket

"Gua gak mau, cepetan berangkat" ucap chika lalu memasuki mobil diikiti ara

Sementara christy, ia sangat marah sekarang setelah melihat kejadian yang baru saja ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

"Lagi dan lagi, di ulangin terus aja kak" ucap christy

Saat di perjalanan christy melihat seorang perempuan yang memakai seeagam sama sepertinya, dilihatnya ternyata itu muthe.

"Ngapain muthe berdiri di pinggir jalan, samperin ah siapa tau dia butuh tumpangan, kasian kalo telat nanti" ucap christy

"Muthe ngapain disini, bentar lagi mau masuk" ucap christy saat sudah berhenti didepan muthe

"Eh christy, gua nungguin gojek tapi gak ada yang nerima, jafi junggu bis deh" ucap muthe

"Bis udah habis jam segini paling satu jam lagi, kalo gak sama gua aja mumpung gua sendiri"  ucap christy

ketua osis galak itu pacarku(ch2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang