「OO7」

248 32 3
                                    

Happy Reading...

Siang itu, Jonas pergi ke sebuah stasiun kereta. Ia berniat menjemput seseorang, sesampainya disana, Jonas mencari seseorang yang sebelumnya mengabari jika dirinya sudah sampai di Jakarta Pusat.

"Ibu!" panggil Jonas saat melihat seseorang yang dia cari.

Jonas lantas berjalan cepat menuju wanita yang sudah berumur itu lalu memeluknya dengan erat.

"Jonas rindu sekali dengan Ibu" ucap Jonas.

"Ibu juga rindu Putra Ibu" balas Indri, Ibu Jonas.

Cukup dengan acara pelukannya, Jonas melepasnya lebih dulu lalu membantu Sang Ibu mengangkat tas bawaan nya.

"Gimana perjalanannya, Bu?" tanya Jonas, sekedar basa-basi

"Biasa saja, tapi sedikit bersemangat karna Ibu ingin bertemu kamu" jawab Indri.

Jonas pun memasukkan tas bawaan Sang Ibu kedalam bagasi taxi, setelah itu mereka memasuki taxi. Merekapun meninggalkan stasiun menuju kediaman Jonas.

Selama di perjalanan, Jonas dan Indri berbicara banyak hal, dan juga menanyakan keadaan Harun, Sang Ayah.

"Gimana keadaan Ayah sekarang, Bu?" tanya Jonas.

"Sebelum Ibu tinggal kemari, keadaan Ayah sedikit membaik, Ibu titipkan Ayah pada Om Yudi" jelas Sang Ibu.

"Nanti, kalau ada waktu Jonas ajak Haidar untuk jenguk Ayah" jawab Jonas.  Dan mereka kembali berbincang.

.

.

.

Akhirnya mereka sampai di kediaman Jonas, dan lagi Jonas membantu Sang Ibu untuk membawa barang bawaannya. Jonas pun mengajak Indri memasuki rumahnya.

"Rumah kamu bagus, sederhana tapi nyaman" puji Indri

Jonas hanya tersenyum sebagai balasan. Ia pun membuka pintu rumah dan masuk terlebih dahulu, dan di susul

Haidar, Ayah pulang!" sapa Jonas.

mendengar suara Sang Ayah, Haidar langsung bangun dari posisi berbaring nya dan menghampiri Jonas.

"Lho? Ayah kok udah pulang? Kan masih siang? Terus ini siapa, Yah?" tanya Haidar bingung saat melihat seorang wanita berumur yang di ajak Jonas pulang

"Hallo Haidar, ini nenek" ucap Indri

Haidar terdiam, ia tidak mengerti maksud ibu-ibu ini. Ia pun menatap Jonas dengan tatapan bertanya-tanya. Mengerti dengan tatapan yang di berikan Haidar, Jonas lantas mengajak Indri dan Haidar untuk duduk dulu.

Jonas meletakkan tas bawaan Sang Ibu ke kamar miliknya, lalu tak lama ia kembali dan pergi ke dapur sebentar untuk membuatkan Ibunya minuman. Sambil menunggu Jonas datang, Indri berinisiatif mengajak Haidar untuk mengobrol.

"Kamu sudah besar ya sekarang, berapa usia kamu?" tanya Indri memulai obrolan.

"Enam belas.. Nek.." jawab Haidar dengan kikuk.

Tak lama akhirnya Jonas kembali dengan secangkir teh. Ia pun ikut bergabung dengan Ibu dan anaknya.

"Yah?" kode Haidar pada Jonas.

"Ekhem.. Jadi begini Idar, anak Ayah. Beliau ini Ibu kandung Ayah, dan secara otomatis Beliau adalah nenek kamu" jelas Jonas secara singkat.

"Maaf jika sebelumnya Ayah tidak pernah cerita soal Nenek, ada alasannya untuk itu" lanjut Jonas.

"Apa alasannya? Kenapa Idar baru tau nenek sekarang?" tanya Haidar.

"Nanti, ya, Nak? Pasti akan Ayah jelaskan, tapi ngga sekarang. Paham, Idar?" jawab Jonas. Haidar hanya menganggukkan kepalanya saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

「Putra Ayah」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang