III. Aneh

144 18 4
                                    

Dulu, gue masih bertanya-tanya gimana rasanya punya temen di kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dulu, gue masih bertanya-tanya gimana rasanya punya temen di kelas. Dan sekarang, gue tau ternyata punya temen bisa sebahagia itu.
5 Juli, sepulang dari rumah sakit

🍞🍞🍞

Danar dan Yasa menghela napas setelah mendengar keseluruhan cerita dari Kevin. Mereka geleng-geleng kepala sesudahnya.

"Lo, kenapa bisa se ceroboh itu jadi manusia?" kata Danar lalu memukul pelan bahu Kevin yang hanya tersenyum kecil.

Yasa ikut menimpali, "Manusia yang paling nggak bisa gue prediksi kayaknya cuma lo, Kev."

Bagaimana tidak? Kevin bercerita jika kemarin dia buru-buru pulang dan segera ke kamarnya di lantai dua untuk ganti baju. Namun sebab ia kurang hati-hati, musibah itu muncul. Dia jatuh dari anakan tangga yang dipijak. Kevin lupa jika kemarin ada tukang reparasi datang dan sedang membenahi beberapa anak tangga yang mulai rusak.

Karena itulah, Kevin jatuh dengan kaki yang tidak siap menimpa beban tubuhnya sendiri menyebabkan kaki kanan itu retak di beberapa bagian.

Berbeda dengan Danar yang nampak percaya saja, Yasa sedikit banyak masih menaruh curiga pada cerita Kevin. Entah kenapa ia menganggap ketua kelasnya itu hanya mengarang cerita supaya lebih manusiawi.

"Lo juga baru kenal gue dua hari. Jangan lah sok nilai gue." Kevin berdecak kesal karena tatapan Yasa seolah tidak percaya. Namun dibalik itu semua, ia senang sebab Danar mengajak seseorang lagi untuk menjenguknya. Ini hal baru, dan Kevin suka ketika banyak orang mulai memperhatikannya.

"Iya, maaf dah." ucap Yasa lalu melambaikan tangan tidak minat. Danar yang melihatnya tertawa kecil.

Danar menatap Kevin, teman sejak SMP nya itu baru kali ini menceritakan kejadian yang menimpa dirinya. Ia sudah sangat bersyukur untuk itu. "Besok lagi lebih hati-hati Kev. Gue agak kerepotan ngegantiin lo jadi ketua kelas."

Kevin mengangguk lalu menmbuat gerakan seperti pistol.

"Makasih ya, lo memang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Makasih ya, lo memang terbaik. Terima tanda terimakasih gue yang berharga ini."

Ucapan tersebut sukses membuat Danar dan Yasa sama-sama bergidik ngeri. Takut jika Kevin ketempelan hantu sore hari atau kejiwaannya sedikit tergeser ke bagian lain.

Kata MANGATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang