3. (Kehilangan)

158 12 0
                                    

"Kita akan segera sampai" ucap Jaehyun. "Dan tolong tatap aku, buka matamu".

Jaehyun merasakan mobil berhenti di depan rumah sakit dan pintu mobil dimana dia dan Doyoung dibukakan oleh Johnny.

Pihak rumah sakit langsung memindahkan tubuh Doyoung ke atas brankar dan langsung membawanya ke ruangan unit gawat darurat.

Tangan Jaehyun senantiasa memegang jari-jari Doyoung dan memberi kekuatan pada Doyoung hingga Taeil menyuruhnya keluar.

"Akan ku usahakan yang terbaik jae" ujar Taeil menepuk bahu Jaehyun yang bergetar. Taeil menatap suaminya seakan mengatakan 'doakan aku suamiku, aku akan mengusahakan terbaik untuk sahabatku' Johnny yang paham langsung tersenyum dan mengangguk kan kepalanya mantap. Taeil tersenyum dan langsung menutup pintu unit gawat darurat.

Jaehyun merasakan adanya perasaan yang mengganjal di hatinya hingga membuatnya merasa tak nyaman. Ia ingin Doyoung nya selamat dan bayinya lahir dengan sehat, ia hanya bisa menatap kosong ke arah pintu yang tertutup.

Yuta, Winwin, Ten dan Taeyong telah tiba di rumah sakit. Dan ikut menunggu di depan pintu. Taeyong yang melihat Jaehyun terpuruk langsung menghampirinya.

"Kau meminta Doyoung untuk kuat, maka kau harus seribu lebih kuat darinya" ucap Taeyong. "Ikatan batin, iya ikatan batin kedua bayimu juga bisa merasakan kekuatanmu. Jadi tau kan apa yang harus kau lakukan?" sambung Taeyong.

Jaehyun mengangguk kan kepalanya.

Beberapa menit kemudian Taeil keluar dari ruangan.

"Jae, kami dari pihak rumah sakit memutuskan untuk menjadwalkan operasi caesar besok pagi. Kontraksi akan selalu ada, Doyoung akan dipindahkan ke ruangan rawat inap jadi tolong tetap temani dia ya" ucap Taeil.

"Iya kak, tolong usahakan semua yang terbaik bagi Doyoung dan kedua bayiku" ucap Jaehyun memohon. Taeil tersenyum. "Tentu jae".

***

Jaehyun memasuki ruangan Doyoung, dia melihat istrinya terbaring dengan posisi tangan yang senantiasa mengelus perutnya.

Doyoung yang melihat Jaehyun pun tersenyum, "aku baik-baik saja, kak Taeil bilang kita bisa bertemu mereka besok" ucap Doyoung.

"Ya, kita akan bertemu mereka besok. Apakah kau masih merasakan sakit pada perutmu sayang?"

"Ya, masih sedikit. Tapi tak seburuk tadi"

Jaehyun mengelus rambut Doyoung dan Doyoung menikmati elusan tersebut sambil memejamkan matanya. Nyaman. Ya kenyamanan. Jaehyun selalu menjaganya, Jaehyun selalu menepati semua janjinya dan Jaehyun selalu menuruti apa pun kemuanya. Doyoung akan selalu mencintai Jaehyun.

"Tidurlah sayang, aku akan menjagamu disini" ucap Jaehyun mencium buku jari-jari Doyoung yang terbebas dari infus.

"Kau juga harus istirahat"

Pukul jam enam pagi pun tiba, Doyoung merasakan sesuatu yang tak nyaman di perutnya. Dia mengadu sakit perutnya kepada Jaehyun, Jaehyun yang melihatnya pun langsung memanggil dokter. Lalu datang dokter dan suster kemudian memeriksa keadaannya.

"Operasi kita ajukan di jam ini, tolong siapkan baju steril untuk nyonya Doyoung dan tuan Jaehyun" ucap sang dokter ke salah satu suster di tempat.

***

Operasi caesar di pimpin oleh Taeil sebagai dokter kandungan Doyoung. Jaehyun menemani di sebelah Doyoung. Ia selalu berada disisinya dan memegang tangannya. Tak lupa bibirnya selalu mengecup kening istrinya dan selalu berbisik di telinga Doyoung untuk menenangkan.

Jung Jeno lahir tepat jam 7:30 pagi, disusul Jung Eric lahir 10 menit setelah Jung Jeno. Namun ada yang salah, Eric terlahir tidak menangis, hal itu lah yang membuat panik Taeil dan suster di ruangan operasi.

Taeil langsung memberikan bayi Eric pertolongan pertama agar membuat bayi itu menangis namun tak ada tanda kehidupan justru bayi Eric membiru. Taeil menduga bayi Eric mengalami keracunan ketuban.

Jaehyun melihat istrinya kacau dan menangis meraung langsung memeluknya, berusaha menutup mata Doyoung agar tidak melihat apa yang dilakukan para medis untuk menyelamatkan kembar bungsunya.

Setelah berjuang beberapa menit, para medis menyatakan bayi Eric meninggal dunia karena keracunan ketuban. Hal yang sama dilakukan ke bayi Jeno dan bayi Jeno selamat. Sekarang bayi Jeno berada di inkubator ICU.

Taeil menatap sendu keadaan Doyoung dan Jaehyun.

"Jaehyun bayiku...." ucap Doyoung sembari meremat tangan Jaehyun.

"Ikhlas ya sayang, baby pasti bahagia di surga hmm" ucap Jaehyun menenangkan Doyoung.

Ya, Jaehyun juga hancur melihat apa yang terjadi di dalam ruang operasi ini, tapi dia harus tetap kuat demi Doyoung dan Jeno nya.

***

Dua hari berlalu sejak kematian Jung Eric, bayi kembar bungsu Jung Jaehyun dan Jung Doyoung. Doyoung berdiri menghadap jendela ruang rawatnya dan menatap matahari yang akan tenggelam.

"Maafkan Mommy nak, hiks....."

Jaehyun yang menggendong bayi Jeno masuk ke dalam ruangan. Jaehyun memandang sendu ke arah Doyoung. Bayi Jeno menggeliat lucu, bibirnya membuka mengeluarkan lidah kecilnya, iya bayi Jeno sedang haus.

"Mommy doie, Jeno nya haus ni" semangat Jaehyun.

Doyoung yang mendengar ucapan Jaehyun langsung menyeka air matanya dan menghampirinya. Doyoung tersenyum dan mulai mengambil bayi Jeno di dekapanya.

"Aigo, bayi Mommy haus ya ututu..."

Doyoung duduk dan mulai menyusui bayi Jeno. Mengelus pucuk kepala bayi Jeno sayang tak lupa bibirnya mengecupnya.

"Sayang lihat aku" Jaehyun memegang dagu meminta Doyoung untuk menatap dirinya.

"Kita ikhlas ya tentang apapun yang terjadi dua hari yang lalu. Aku mungkin tidak paham apa yang kau rasakan selama ini. Aku juga sedih sayang, aku pun juga merasakan kehilangan yang sama sepertimu tapi aku harus kuat bukan? Demi kamu dan Jeno kita. Aku yakin bayi kembar bungsu kita Eric sudah bahagia bersama Tuhan di surga" Jaehyun menatap Doyoung sayang dan mengelus rambut Doyoung dengan lembut.

"Aku menyayangi kalian bertiga dan aku tak tau apakah aku bisa hidup tanpa kalian, jadi kumohon kita lanjutkan kehidupan kita bersama Jeno dan kita juga akan selalu mendoakan Eric bersama Tuhan disana" sambung Jaehyun.

Benar yang dikatakan Ten dan Winwin kemarin saat menjenguknya. Disini yang merasa berduka dan bersalah bukan cuma hanya dirinya, tapi Jaehyun juga. Dia tidak boleh egois seolah-olah hanya dirinya yang kehilangan bayinya. Jaehyun pun merasakan hal yang sama.

Jaehyun mencium pucuk kepala Doyoung. "Mau berjuang bersama?" tanya Jaehyun.

Doyoung tersenyum.

"Tentu"

'oeekkk oekkk'

Jeno melepaskan sumber makanannya dan mulai menangis. Doyoung dan Jaehyun kaget dan mulai mengelus sayang kepala bayi Jeno.

"Aigo... Apakah Jeno cemburu melihat Daddy hanya mencium Mommy mu hmm?" ucap Doyoung sambil menimang bayi Jeno di dekapanya.

Jeno tertawa memperlihatkan gusi yang belum tumbuh gigi dan bibirnya bergerak seolah mengatakan

'Eric melihat kita di atas sana, Eric mengatakan bahwa dad dan mom harus bahagia selamanya'.

................................

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠) jangan lupa bahagia selalu ya, terimakasih sudah baca book ku yang aneh ini xixi.

Jangan lupa Vote dan Komen ya. Bye bye

Okay My Love - JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang