4. (Bermain Bersama)

188 17 2
                                    

Jika kalian bertanya dimana orang tua Jaehyun dan Doyoung.

Orang tua Jaehyun, Jung Yunho dan Jung Jaejoong adalah seorang pengusaha JYJ's Corp yang kini dikelola Jaehyun. Orang tua Jaehyun tinggal di luar negeri tepatnya di Amerika. Sebenarnya setelah Jaejoong yaitu ibu Jaehyun mengetahui menantunya akan melahirkan, ia sangat tak sabar ingin segera pulang untuk menemui nya namun karena ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan suaminya Yunho akhirnya mau tak mau harus menahan rasa sabar untuk menemui menantu kesayangan nya dan cucu pertamanya.

Orang tua Doyoung, Doyoung sedari kecil hanya tumbuh besar ditemani oleh sang ayah Kim Junmyeon yaitu seorang arsitek hebat dan kakak laki-laki Kim Gongmyung. Sang kakak sudah menikah dan tinggal dengan istrinya di Jeju sedangkan sang ayah sedang bertugas di London untuk mengurusi cabang dari perusahaan nya dibidang entertainment karena pun permintaan mendiang istrinya yang ingin melihat Doyoung menjadi seorang artis. Ya, dulu Doyoung adalah seorang model dengan kecintaan di bakat menyanyinya ini lah yang membuat mendiang sang ibu menyuruh ayahnya untuk membuatkan perusahaan sendiri bagi putri kesayangannya.

Namun setelah ibunya meninggal, Doyoung meninggalkan bakat menyanyinya dan lebih memilih menikah bersama Jaehyun agar ia tak selalu merasa kesepian ketika sang ayah pergi untuk mengurusi perusahaannya. Apalagi kakaknya sekarang sudah menikah dan memiliki anak.

Junmyeon merasa bersalah tidak bisa menemani putrinya saat melahirkan cucunya. Tapi Junmyeon usahakan dia akan segera pulang.

Tentu Jaehyun dan Doyoung tak keberatan atas hal ini, karena mereka kira bayi nya akan lahir minggu depan sesuai perkiraan sang dokter.

Jaehyun dan Doyoung sekarang sudah berada di rumahnya. Jaehyun kini berada di ruang tamu dan disebelahnya ada sang istri yang memangku putranya. Jaehyun sedang sibuk berkutat merakit mainan Jeno kado pemberian kakak laki-laki Doyoung, Gongmyung.

"Ini kenapa susah sekali, padahal aku sudah melakukan sesuai dengan kertas petunjuk nya" keluh Jaehyun.

Doyoung yang melihatnya hanya terkekeh, masih sibuk menimang Jeno dalam dekapannya.

"Sudahlah Daddy, istirahat yuk. Kamu udah satu jam loh marah-marah nggak jelas gini" ucap Doyoung sembari meletakkan Jeno di kasur empuk lantainya.

"Sini sini Daddy, diam duduk disini dan tunggu aku mengambil jus jeruk agar pikiranmu agak lebih tenang" Doyoung menarik tangan Jaehyun dan menyuruh nya duduk di atas sofa. "Selagi menunggu ku, kau jaga Jeno ya sayangku" sambung Doyoung. Sebelum berjalan ke arah dapur dia memegang kedua pipi Jaehyun dan mengapitnya dengan kedua tangan lalu mencium bibirnya.

Jaehyun tersenyum. "Iya sayang iya" jawabnya.

Setelah memastikan Doyoung masuk ke dalam dapur dia mulai mendekati Jeno dan duduk disamping kasurnya.

Bayi Jeno menatap sang Daddy. Mulutnya terbuka memperlihatkan lidah kecilnya, badanya menggeliat lucu. Jaehyun yang tak tahan akan kelucuan anaknya pun langsung mengecup kepalanya.

"Jeno ingin bermain bersama Daddy ya, nanti Daddy kenalkan dengan kakak Mark dan kakak Haechan ya agar Jeno punya teman"

"Jeno mau kan?"

Seakan tau apa yang dikatakan Daddy nya, Jeno menggerakkan kepalanya.

"Tapi untuk sekarang Jeno bermain bersama Daddy dan Mommy dulu ya, oke Jeno?"

"Bwaaa"

"Ehh anak Daddy ketawa, aigo matanya ikut menyipit ya kalau ketawa. Mirip bulan sabit apa mirip Daddy ya? Hmm"

Doyoung yang mendengar seruan suaminya bermain bersama Jeno terkekeh dan menggeleng kan kepalanya. Padahal ia tau pasti Jeno sedang diam saja, yang pasti Jeno hanya mengarahkan tangannya yang berbalut sarung bayi ke dalam mulutnya. Jaehyun memang seperti itu, kepedean nya luar biasa.

***

Berbeda dengan sikap kepedean Jaehyun, justru sekarang Seo Johnny sedang menghadapi ketantruman putrinya Seo Haechan yang ingin bertemu baby Jeno.

"Beruang manisku, jangan nangis gini dong. Oke oke kita kerumah baby Jeno, tapi nggak sekarang. Nanti sore ya?" ucap Johnny menenangkan putrinya.

Haechan yang mendengarnya langsung diam walaupun masih sesegukan.

"Benelan kan? Papa no no bohong kan?" ucap Haechan memastikan agar ia tak dibohongi sang Papa.

"Iya, Papa promise. Setelah nunggu Mama selesai dengan pasienya kita langsung ke rumah uncle Jae" jelas Johnny.

Johnny menggendong putrinya dan langsung menuju rumah sakit tempat Kun bekerja.

***

Kembali lagi bersama baby Jeno yang sedang bermain dengan kedua orangtuanya. Setelah Doyoung membuatkan jus jeruk untuk Jaehyun, dia langsung bergabung untuk bermain bersama suami dan putranya.

"Tadi kak Jo telpon, katanya Haechanie tantrum ingin bertemu Jeno. Jadi dia dan kak Taeil akan kesini nanti sore, tidak papa kan?" ujar Doyoung.

"Tidak papa sayangku" jawab Jaehyun sambil menoel-noel pipi Jeno.

Setelah itu terdengar dari asisten rumah tangga mereka yang mengatakan ada tamu di depan, Jaehyun langsung menghampiri tamu tersebut.

"Ehh, kukira kak Jo yang dateng bersama Haechan ternyata malah kak Ten dan Markie" ujar Jaehyun.

"Markie ingin melihat Jeno, lihatlah dia membawa mainanya untuk bermain bersama Jeno" ucap Ten.

"Lalu kak Taeyong?" tanya Jaehyun.

"Kau lupa Jung? Suamiku berkerja di kantor mu sebagai personal asisten mu" ucap Ten sedikit mengomel.

Jaehyun terkekeh dan mempersilahkan tamunya masuk ke dalam rumahnya.

"Hai Doyoungie".

"Aaa Ten, apakah Markie sama rewelnya seperti Haechanie yang ingin bermain bersama Jeno?" Doyoung sambil tertawa.

"Kau benar".

Mark menatap Jeno. Tangannya memegang tangan Jeno. Kecil mungkin itu yang ada di pikiran Mark.

"Markie boleh cium Jeno tidak?" ucap Mark dengan wajah polosnya.

"Boleh dong, kan Jeno adiknya kakak Mark" jawab Doyoung.

"Mau uncle Jae bantu?"

"Eung"

Jaehyun membantu Mark untuk mencium pipi Jeno. Bayi itu memejamkan matanya sebentar dan mulai menggeliat kan tubuhnya.

"Jeno senang ada temannya"

Mungkin jika Jeno bisa berbicara, dia akan mengatakan hal itu. Bayi itu bersemangat mengepakkan tangan kecilnya dan kaki kecilnya ke udara.

Semua orang yang berada di dekat Jeno tersenyum.

"Sayang, aku akan keruang kerjaku ya" ujar Jaehyun.

"Iya sana kau bekerja, aku akan menjaga Doyoung dan Jeno mu disini"

Bukanya Doyoung yang menjawab, eh malah Ten.

"Baiklah yang mulia Lee Ten" ucap Jaehyun main-main. Dia juga takut kali melihat kebar-baran istri Lee Taeyong ini. Karena dulu saat ia mendekati Doyoung, ia mendapat sinisan dari Ten.

Doyoung tersenyum dengan bahagia melihat pertengkaran kecil Ten dan Jaehyun. Ten yang melihat senyuman bahagia Doyoung pun merasa hangat. Dia tau sahabatnya itu kuat dan sahabatnya itu ibu yang hebat. Ten memandang Doyoung dan Doyoung tau Ten memandang nya.

"Ada apa Ten?" tanya Doyoung lembut.

"Tetaplah bahagia dan tetaplah menjadi Doyoungku yang cerewet, oke?" ujar Ten.

Doyoung tersenyum, "oke oke".

........................................

Segini dulu ya hehe

Jangan lupa vote dan komen ya, terimakasih.

Salam hangat dari Gu😊



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Okay My Love - JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang