Chapter 3

582 90 24
                                    

[flashback on]

huf!

"Yeayyy"

Di se petak kamar, dan jam dinding yang berada di kamar kos Jay sedang menunjukkan pukul 12 malam lewat 1 menit. Hari sudah berganti menjadi tanggal 9 di bulan Februari, artinya hari ini adalah ulang tahun Jungwon yang ke 17.

Meskipun tidak mewah, hanya dirayakan berdua dengan 1 kue dan beberapa botol minuman beralkohol, tapi Jungwon tidak bisa berbohong bahwa dia sangat senang sekali. Terlihat dari eskpresi wajahnya setelah dia meniup lilin, bertepuk tangan sembari tersenyum manis hingga lubang di pipinya itu terlihat. Betapa manisnya kekasih Andrew Jayendra.

"Happy birthday, sayang"

Cup!

Satu kecupan Jay mendarat mulus di pipi kanan Jungwon, si manis tersenyum, lalu mengambil hadiah yang di sodorkan oleh sang kekasih. Alih-alih membuka kado yang sudah Jay beri, Jungwon lebih memilih meletakkannya terlebih dahulu lalu berkata,

"Kadonya aku buka dirumah aja ya, kak? Sekarang ayo minum, aku ga sabar pengen tau rasanya alkohol"

Wajar saja jika Jungwon begitu excited di ulang tahunnya kali ini, karena dia sudah legal, artinya Jungwon sudah boleh meminum alkohol. Tanpa menunggu waktu lama, Jay membuka 1 botol ber merk Captain Morgan lalu menuangkannya di gelas Jungwon.

"Cheers"

Ting!

"Minumnya pelan-pelan ya, di seruput dulu biar ga kaget lidahnya"

Mendengar ucapan Jay, si manis mengangguk sebelum dia meneguk minuman keras tersebut. Kesan awal Jungwon seperti tidak meminum alkohol. Pada awalnya dia mengira bahwa rasanya mirip obat tradisional, pahit melebihi kopi Americano dan asam melebihi jeruk lemon.

"Gimana rasanya, enak?"

Lidah si manis mengecap, mencoba mendeskripsikan bagaimana rasa alkohol ini "Ini ngga kamu ganti jus stroberi kan kak? Rasanya stroberi banget kayak ga minum alkohol"

Si tampan tertawa kecil kemudian menjawab "Emang itu rasanya. Kamu masih nyicip jadi yang kerasa stroberinya, nanti kalo udah beberapa tegukan baru kerasa alkoholnya"

"Ga boleh banyak-banyak ya Ju, presentase alkoholnya lumayan tinggi soalnya"

Entah Jungwon yang keras kepala atau memang dia terlalu suka dengan rasa minuman keras itu, yang pasti si cantik tidak mendengarkan ucapan Jay. Dia terus menuangkan lagi dan lagi sampai hanya tersisa 1/4 botol. Memang Jungwon ini newbie tidak tahu diri.

Maka sudah bisa ditebak kan, bahwa Jungwon akan kehillangan banyak kontrol dirinya. Lehernya pun sudah tidak mampu lagi menahan berat kepala sehingga Jay meminjamkan pundaknya untuk tempat bersandar sang kekasih.

"Kamu seriusan ga dicariin mama, Ju?"

Dengan kondisi mabuk Jungwon menggeleng "Mamah papah kan ngga pernah peduli sama aku, Kak. Hidup mereka kan cuma buat ngurusin bisnisnya. Kalo mereka inget sama ulang tahun aku harusnya sekarang dirumah dong, sekarang apa malah di tinggal business trip"

"Anak tersayang, anak tersayang, basi. Mereka ga pernah bisa nunjukin kata sayang yang mereka ucapin. Mereka pikir kata sayang cuma dengan ngasih duit doang"

Biasanya, orang yang sedang mabuk akan berceloteh sesuai dengan mood mereka. Contohnya seperti Jungwon sekarang, dia berceloteh tentang keluarganya karena memang akhir-akhir ini dia memikirkan soal hal tersebut.

"Ssstt, panjang banget jawabannya"

Kepala Jungwon mendongak ke arah Jay namun dengan mata yang masih tertutup "Makasih banyak ya, kak Andrew. Meskipun orang tua aku jarang merhatiin aku, tapi aku punya kakak, jadi aku ga kesepian"

The Accident II JayWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang