Pengakuan Rindu 2

4 2 0
                                    


Sepulang sekolah Yusuf membaringkan tubuh di sofa rumahnya, tiba-tiba matanya tertuju pada bungkus plastik yang terletak di meja.

Ia bangun dan melihat benda yang terbungkus rapi itu, tidak berapa lama orang yang bekerja di rumahnya keluar dari dapur.

"Ibu? Belum pulang?" tanya Yusuf pada ART rumah itu yang tak lain ibunya Shofa.

Wanita paruh baya itu menjawab belum dan mengatakan bahwa bungkusan itu titipan anaknya untuk Yusuf.

"Kata Shofa, itu kepunyaan Mas Yusuf."

Setelah melihat titipan Shofa, Yusuf pun ke kamarnya, dia langsung merebahkan tubuh pada kasurnya.

'Kamu kenapa sih Fa ... kenapa belum berubah, kenapa kamu tidak pernah mau memedulikan aku lagi.'

Lamunan Yusuf kembali menerawang masa lalu. Shofa adalah gadis yang selalu saja menganggu pikirannya, dahulu dia adalah sosok sahabat dan kekasih yang periang dan perhatian.

'Kamu sekarang beda banget, Fa, aku selalu mengerti posisimu, masalah yang kamu hadapi dengan keluarga kamu bukanlah sesuatu yang mudah, Shofa ....'

'Ah!'

Yusuf duduk di tepi ranjang, dirinya berpikiran lebih baik jujur pada Rindu akan hubungan dan perasaannya terhadap sahabat kekasihnya itu.

Namun, dia takut kejujuran akan membuat Shofa semakin membenci dirinya. Lelaki itu mengamati foto dirinya bersama Shofa yang masih dia simpan di ponselnya. Tiba-tiba pintu kamar Yusuf diketuk.

Ibu Shofa meminta ijin untuk pulang, Yusuf menawarkan dirinya mengantar wanita paruh baya itu. Meskipun, mendapatkan penolakan dari Ibu Shofa, Yusuf tetap memaksa sehingga akhirnya wanita paruh baya itu bersedia.

🥀

Di perjalanan, Ibu Shofa menanyakan perihal hubungan Yusuf dengan anaknya. Wanita paruh baya itu dengan tegas melarang Yusuf mendekati putrinya.

Yusuf menjelaskan jika hubungannya dengan Shofa sekarang hanya sebatas teman biasa, sejak dirinya diputuskan oleh anak wanita paruh baya itu setahun lalu.

"Baguslah ... maaf, Mas Yusuf, ibu harap kamu jangan pernah dekat lagi kepada Shofa, tolong jauhi anak saya."

"Tapi, Bu ... kenapa Ibu melarang saya dekat dengan Shofa? "

"Kami sadar diri, Mas, ada tembok yang terlalu tinggi di antara kalian, ibu tidak mau Shofa terluka dan juga kamu."

"Jika kalian terlalu larut dalam perasaan dan terus bersama menjalin hubungan, dan suatu saat ingin bersama,  tetapi terhalang oleh restu orangtua, karena adanya perbedaan akan membuat kalian berdua sakit," terang wanita paruh baya itu.

Yusuf meyakinkan wanita paruh baya itu jika orang tuanya tidak akan bersikap seperti yang dipikirkan. Namun, Ibu Shofa tetap berkeras akan keputusan dia, melarang anaknya untuk didekati oleh Yusuf.

Ibu Shofa juga menjelaskan, jika anaknya menjadi tulang punggung keluarga sejak kematian suaminya, Shofa harus berjuang mati-matian mempertahankan prestasinya di sekolah agar tidak salah dan berakibat fatal terhadap nilai-nilainya.

Ibu Shofa tidak memedulikan alasan Yusuf,  saat sampai di rumah, wanita itu langsung turun  dan tidak mempersilakan anak majikannya untuk menyambangi rumahnya. Yusuf sangat kesal dan marah dirinya langsung melajukan mobilnya dengan  kecepatan tinggi.

🥀

Sesampai di rumah Yusuf langsung masuk ke kamarnya, melempar kunci mobil ke sembarang arah, kemudian menghempaskan tubuhnya di ranjang.

Kembali dia duduk seraya mengacak acak rambutnya yang basah di terpa hujan saat masuk ke rumah, keheningan yang mengisi kamarnya membuat ia semakin frustrasi, kata-kata ibu Shofa yang masih terus terdengar di telinganya.

Tentang Dia (Antara Cinta dan Persahabatan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang