Tentang Dia
(Antara Cinta dan Persahabatan)8. Mencari Shofa
Jam sudah menunjukkan pukul empat sore, anak- anak dikumpulkan untuk membicarakan perihal kegiatan mereka, Pak Ilham mulai memanggil satu persatu murid-murid yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Shofa Anggraini ...!" panggil sang guru.
Tidak ada jawaban."Shofa!" ucap Pak Ilham sekali lagi.
"Hey, mana Shofa? Rindu mana dia?" tanya Pak Ilham.
"Dia belum balik, Rin?" tanya Arif.
"Rin, mana Shofa?" tanya Yusuf.
Semua mata tertuju pada Rindu, dirinya menjelaskan jika tadi Shofa ke sungai sendirian karena kebelet, tetapi dia pun tak sadar jika ternyata Shofa belum kembali.
"Kamu sebagai sahabat bagaimana sih, Rin! Teman hilang bisanya sampai gak tau!" bentak Yusuf.
Lelaki itu langsung meninggalkan barisan. Yusuf berlari ke arah sungai. Rindu kaget dengan sikap Yusuf, dan hanya terdiam saat sadar dirinya dibentak oleh kekasihnya. Hal yang sama sekali tak pernah Yusuf lakulan selama bersama.
"Sudah, kalian tenang, ya ... jangan ada yang keluar dari lingkungan perkemahan ini, biar bapak menyusul Yusuf."
"Arif, Yuda, kalian jaga di sini!"
Arif mencoba menenangkan pacar sahabatnya itu karena Rindu masih terus menangis, mendapatkan perlakuan yang tak biasa dari Yusuf. Selama bersama baru kali ini ia melihat sang kekasih semarah itu kepadanya.
"Kenapa Yusuf sebegitu marahnya sama gua? Ada apa, sih, sebenarnya di antara mereka berdua?"
"Jelas Yusuf khawatir, Rin, dia ketua regu, Shofa adalah sahabat pacarnya, mungkin ... karena tanggung jawabnya juga."
"Apa mungkin mereka saling suka?"
Arif hanya diam, dia masih berusaha untuk menghibur Rindu agar tidak berpikiran yang aneh-aneh pada Shofa.
***
Yusuf menyusuri jalan setapak menuju sungai, sambil berteriak memanggil nama Shofa. Lelaki itu terlihat sangat panik.
"Fa ... kamu di mana? Kamu denger aku, Shofa!" Yusuf menuruni jalan yang sedikit licin dengan perlahan.
"Shofa!" Yusuf menemukan Shofa dalam keadaan tidak sadar di pinggiran sungai.
"Fa ... Shofa! Bangun!"
Yusuf sedikit berlari ke sungai mengambil air dengan telapak tangannya lalu memercikkan sedikit air ke wajah gadis itu agar tersadar dari pingsannya. Tidak berapa lama kemudian Shofa siuman.
Yusuf menghelakan napas dengan lega. "Ah ... syukurlah, kamu sudah sadar, Fa," ucap Yusuf.
Shofa mencoba menstabilkan pandangannya, dia melihat alam di sekitar, lalu berusaha untuk bangun, dia merasakan badan dan kepalanya amat sakit.
"Kamu kenapa, Fa? Tadi aku menemui kamu pingsan di sini, apa yang terjadi?" tanya Yusuf.
"A-aku ... tergelincir saat ke atas, setelah itu aku tak tahu apa-apa lagi."
Shofa memegangi kepalanya. "Pusing banget!" ucapnya lirih. Yusuf memperhatikan luka-luka di sekitar tangan Shofa, gadis itu menggunakan kaos berlengan pendek dan celana jeans biasa.
"Lihat, tuh, badan kamu luka semua. Mana lagi yang sakit?"
"Gak ada, cuma kepala aku yang sakit banget."
Yusuf mencoba membantu Shofa untuk bangun dan mengajak kembali ke tenda, hari juga sudah tampak mulai gelap. Shofa yang hendak berdiri dan berjalan, tiba- tiba kembali terjatuh dan terduduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia (Antara Cinta dan Persahabatan)
RomanceShofa berlari ke atas gedung rumah sakit, niatnya untuk mengakhiri hidup dengan melompat dari gedung berlantai lima itu. Arif lari mengejar dan dapat menemukan gadis yang tengah berputus asa itu. Dengan langkah hati-hati Arif mencoba mendekati Shof...