Waktu terus berlalu dan saat ini kita sedang beristirahat di rest area jalan tol yang entah tol mana itu. Aku tidaktahu sudah sampai disini. Aku tidak bisa menahan rasa kantuk ku dan berakhir aku tertidur sepanjang jalan.
Semua orang turun kecuali aku dan Opet kita berdua memilih untuk tetap diam di dalam mobil, aku malas keluar. Aku menyenderkan kepala ku ke kursi sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan ke opet tapi sudahlah nanti saja.
"Sayang " Dia memanggil ku lembut dan aku langsung duduk tegak menghadap ke arah nya.
"Kenapa? "
" Ayang disana ada alfamart. Kamu mau jajan ga? Buat camilan nanti. Mau ice cream ga? Kalo mau kamu kesana ya jajan bawa dompet ku aja ya " Dia menyodorkan dompet nya pada ku.
" Gamau. Masa aku sendiri. Mau sama kamu ayok "
" Ayang jajan sendiri aja ya "
" Gamau! Mau sama kamu ayok. Ayok ayok "
" Iya iya sayang ayok "
Haha aku senang karena dia menerima ajakan ku, Kita berdua pun turun dari mobil. Aku keluar dari pintu sebelah kanan dan Opet keluar dari pintu sebelah kiri setelah menutup pintu mobil dia berjalan ke arah ku.
" Eh kok pendek. Haha ternyata kamu pendek ya siapa yang kemaren pamer bilang katanya aku tinggi aku tinggi eh nyatanya pendek haha "
Huh dia malah mengejek ku. Aku hanya menanggapi nya dengan tertawa. Biarkan saja dia mengejek ku toh aku memang lebih pendek dari dia tapi ingat aku masih dalam masa pertumbuhan bisa saja nanti aku menjadi lebih tinggi dari dia kan.
Kita berjalan masuk ke alfamart yang ada di fikiran ku hanyalah ice cream. Saat aku berjalan ke tempat ice cream dia mengikuti dari belakang.
"Jangan ambil ice cream dulu, nanti cair . Cari camilan dulu ya kalo ambil ice cream dulu nanti bisa-bisa keburu cair. Kan ga enak masa makan ice cream cair "
"Tapi aku mau ice cream"
"Iya nanti beli tapi ambil nya jangan sekarang ya. "
" Yaudah iya " Aku hanya mengangguk dan menuruti perkataan nya walupun sebenarnya aku sedikit kesal. Aku dan dia membeli beberapa camilan serta dua ice cream. Setelah selesai kita kembali masuk ke dalam mobil.
Aku membuka ice cream dengan penuh semangat karena aku sangat menginginkan nya. Tanpa aku sadari ternyata dia memerhatikan ku. Aku melirik nya sekilas dan memalingkan wajah ku kembali sibuk dengan ice cream. Aku menawarkan ice cream padanya tapi dia tidak mau, jika tidak mau lalu kenapa dia menatapku seperti itu. Padahal kan tadi aku membeli dua ice cream eitss dia yang membayarnya hhh
" Ternyata liat kamu makan secara langsung lebih seru ya. Biasanya kan cuma bisa liat di vc, eh pas ketemu dan liat langsung ternyata lucu ya. Kamu tuh makan aja kayak anak kecil apalagi kalo udah ngomong euh cerewet sama bawel nya ga berenti-berenti ".
" Apa sih. Dah ah aku gerah. Boleh buka peniti kerudung nya? "
"Boleh. Buka lah"
Sebenarnya aku malu tapi aku langsung mengalihkan pembicaraan nya dan berdalih bahwa aku sedang gerah. Tanpa fikir panjang Aku membuka peniti kerudung ku dan menurunkan kerudung ku ke bahu karena aku benar-benar gerah toh di mobil hanya ada aku dan opet jadi aku fikir tidak apa-apa jika aku membuka kerudung sebentar. Aku memposisikan diri ku menyender dengan sedikit berbaring ke kursi.
"Mau pete ga? " Tanya ku padanya.
" Apa sih kamu tuh malah nawarin pete, ada-ada aja"
"ih itu loh pete" Aku menunjuk ke luar, disana ada pohon pete yang berbuah lebat.
" Eh! Hahaha aku kira kamu boong. Ternyata beneran ada pete. Liat aja ya kamu tuh haha "
"Liat lah orang pohon nya besar."
Saat tengah asik mengobrol tiba" Abang travel datang dan membuka pintu mobil, melihat ku dan opet di dalam ia hanya tersenyum. Aku sedikit panik saat ia tiba" Membuka pintu mobil, aku segera memposisikan tubuhku untuk duduk tegak. Aku melihat sekilas ke arah Opet namun dia biasa saja seolah tidak terjadi apa". Memang tidak ada yang terjadi tapi aku tetap saja panik. Tak lama penumpang lainnya pun kembali ke mobil dan kami berangkat. Aku menjadi mengantuk kembali dan menyenderkan kepala ku ke bahu opet lalu aku tertidur pulas. Ku harap tidak sampai mendengkur hhh.
Saat aku terbangun aku merasakan sesuatu. Opet menggenggam tangan ku dan sesekali mengelus nya. Lucunya dia menyembunyikan tangan kita di dalam jacket milik ku karena di sebelah ku ada penumpang ibu" Mungkin dia takut ibu itu melihat apa yang dia lakukan. Tapi aku tidak peduli aku menikmati perjalanan dengan dia menggenggam tangan ku.
Tbc