Aku merasakan sesuatu di tangan ku. Aku tidak tahu apa yang dia letakan bukan bom kan.
"Buka mata kamu " Dia menyuruhku membuka mata. Aku melihat sesuatu terbungkus kertas kado di tangan ku, aku tidak tau apa yang dia berikan.
"Kado? Kado apa? "
"Kalo penasaran buka aja"
Aku membuka kertas itu.
"H-handphone? "
Seperti tersambar petir di siang hari aku benar-benar terkejut karena isi dari kado itu adalah handphone yang masih terbungkus kerdus. Aku benar-benar menginginkan handphone itu aku sudah mencari tau berapa harga nya. Tapi sekarang handphone itu berada di genggaman tangan ku. Aku senang. Sangat senang.
"Buat kamu. Maaf ya aku cuma bisa kasih ini. Maaf juga di hari ulang tahun kamu kemarin aku ga kasih apa-apa karena aku udah siapin ini. Aku gatau kamu bakalan suka atau ngga sama HP nya. kemarin handphone kamu juga rusak karena jatoh dan aku tau kamu suka warna ungu jadi aku cari HP yang warna ungu. Waktu kamu bilang mau beli handphone aku langsung cari tapi aku sempet kecewa waktu kamu minta bantuan sama laki-laki itu. Bahkan dia kasih jaminan kamu harus jadi pacar nya. Ah aku benar-benar kecewa padahal waktu itu aku udah beliin buat kamu. Tapi aku seneng kamu tolak tawaran dia. Dan sekarang handphone ini punya kamu. Inget di jaga baik-baik ya, jangan diajak perang lagi sampe pecah gitu handphone kamu. Selamat ulang tahun pulu kesayangan opet "
Hati ku sakit mendengarnya. Jujur aku sangat senang tetapi aku tidak tahu bahwa ada seseorang yang sangat memperdulikan ku. Ketika mengingat bagaimana aku dulu padanya aku selalu sedih, aku yang selalu mengabaikan dia, tetapi sekarang aku sangat bersyukur bisa mengenalnya. Aku benar-benar bersyukur. Aku hanya menundukkan kepala ku. Perlahan buliran bening jatuh dari pelupuk mata ku. Aku terisak menangis.
"Eh jangan nangis. Liat mata ku, jangan nangis ya" Dia menghapus air mata ku. Tanpa fikir panjang aku langsung memeluk nya. Aku terisak semakin kerasa di pelukan nya.
"Shuusssh udah ya jangan nangis ya. Uululuh pulu nya opet nangis. Udah ya sayang ya"
Dia menenangkan ku. Setelah tenang aku melepas pelukan nya dan duduk di hadapan nya.
"Oke. Jadi, sebelum dibuka aku minta satu jaminan sama kamu. Waktu itu laki-laki itu juga minta jaminan kan sama kamu jadi sekarng aku minta jaminan ku "
"Apa.. "
"Tutup lagi mata kamu "
" Kenapa lagi "
"Shutt jangan protes cepet tutup matanya"
Aku menutup kembali mataku. Aku tidak tahu ada apa lagi kali ini. Aku lama menunggu Tetapi tidak ada apa-apa. Aku menjadi mulai kesal.
"Ish lama. Kamu ngapain kok lama. Kenapa sih " Aku beberapa kali mendumal aku benar-benar kesal.
Cupp...
Aku merasakan sesuatu yang hangat mendarat di bibir ku. Aku terkejut tetapi aku tetap diam. Aku menutup rapat bibir ku. Dia mencium ku. Ciuman itu terus berlangsung dan menjadi lumatan. Hingga lidah nya mencoba untuk menerobos masuk ke mulut ku, perlahan aku membuka mulut ku dan lidah nya melesat masuk dan bermain main di dalam mulut ku.
"Mmpphh ngghhh mmpphh" Tanpa ku sadari aku mendesah pelan menikmati permainan yang dia berikan.
"Mmhhhh ngghh"
Dia melepaskan pautan bibir kita dan menarik tubuh ku untuk mendekat dengan nya. Dia kembali melumat bibir ku dengan lebih kasar dan beberapa kali menghisap nya.
"Mmhhhh ngghhhhh" Perlahan ciuman itu turun dan berhenti di leher ku. Aku mendongakan kepala ku dan dia mulai menjilati semua bagian leher ku. Geli dan nikmat yang dia berikan benar-benar membuat ku terbang terbawa oleh permainan nya. Aku tidak menolak atau memberontak.
"Sshhhh aahhh s-sakit" Aku merasakan sedikit perih di leher ku karena dia menghisap nya dengan kencang. Beberapa aku meringis tapi dia tidak menghiraukan ucapan ku dan terus menelusuri setiap lekuk di leher ku hingga ke telinga.
"Ngghhhh ahhh mmhhh" Desahan demi desahan terus lolos dari mulut ku. Aku menikmati nya. Sangat menikmati. Tangan nya kini meremas payudara ku, dan dia mulai melepaskan pakaian ku tanpa menghentikan ciuman yang ia lakukan di leher ku.
" Baring yang " Dengan nafas terengah dia membaringkan tubuh ku, dia melepas pakaian nya, dan sekarang dia berada di atas ku. Kita saling bertatapan. Aku memegang tangan nya.
"Pelan-pelan "
Tbc..