📍21+ Area.
Sky Zavana Vandre 18 tahun, adalah putri yang terlahir dari program Surrogatte Mother (Ibu pengganti), karena sang Daddy Jey Vandre, tidak mempercayai pernikahan, namun ingin memiliki seorang anak.
Sementara itu, Leonard King adalah adik...
"Mau tumbuh dewasa seperti apa-pun, kamu itu tetap my lillte Princess!" (Leon King).
*
"Sky Zavana Vandre, tunggu!" teriak Tiana, teman sekampus Sky, gadis centil itu tampak terburu-buru mengejar langkah Sky, yang sudah terlebih dahulu menjauh darinya.
Sky menoleh, "Tck, apaan sih? Aku udah terburu-buru ini, mau jemput Pamanku di Bandara,"
"Nanti kalau telat, wajahnya yang kayak kulkas itu, bakalan datar tanpa ekspresi!"
Sky mengeluh, dia sebenarnya lelah hari ini. Namun sang Papa Jey, memberikan titah yang tidak boleh dilanggar dan harus di tepati. Terlebih ini tentang adik tiri dan satu-satunya di keluarga kami.
Jika Papa Jey bertubuh tinggi dan persis jelangkung, Paman Leon beda lagi, pipinya bulat kayak donat, perutnya juga, ada bulunya! Kata Paman itu seksi, tapi tidak kataku.
"Kamu jemput Paman Leon? Ikut dong!" pinta Tiana memelas.
"No!"
Sky menolak mentah-mentah permintaan Tiana, sebab jika dia membawa Tiana. Paman Leon akan marah, 'Tiana itu genit, Tiana itu suka curi-curi pandang, Tiana itu anaknya suka titip salam, Paman gak suka!' Itulah yang selalu Paman Leon katakan, setiap kali Tiana ingin ikut menjemputnya dari Bandara.
Sky meninggalkan Tiana begitu saja, lalu naik ke dalam mobil yang sudah menunggu.
Huft!
"Paman Leon ini kemanjaan,"
"Tinggal dijemput sopir juga bisa, ini kenapa harus aku yang menjemput?"
Sky terus mengumpat, "Paman Supir,"
"Iya Neng?"
"Di depan berhenti ya, dekat yang jual buah. Kita wajib beli jeruk, biar jadi tameng kalau macet dan terlambat!"
Sky mengatakan itu, lalu sang supir mengangguk.
Terbayang jelas wajah sang Paman kalau tengah mengambek karena menunggu lebih dari sepuluh menit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalu mengatakan hal yang menyebalkan, sambil menjitak kepala Sky.
Sky bosan sekali dengan hal itu.
Mereka tiba di bandara, terlihat rombongan penumpang pesawat sudah turun, wajah Sky sontak datar.
"Sudahlah, pasti lelaki ini memasang wajah datar saat menungguku lebih dari sepuluh menit!" rutuk Sky lalu berlari menuju gerbang kedatangan.
