13|Sky Milikku, Jey Vandre.

145 14 6
                                    

"Jika aku tidak memilikimu, maka orang lain tidak akan bisa!"
(Leon).

**

BRAKKK!

Dentuman keras menghantam kuat bokong mobil mewah milik Vian, mendadak kedua mobil itu berhenti, Sky berteriak sekuat tenaga di dalam mobil itu, dia terkejut setengah mati. Terlebih saat melihat Vian mengeluarkan sesuatu dari dalam dashbor mobil miliknya. Manik mata Sky melebar.

"Vi--Vian, kamu?" ucap Sky terkejut dan melihat Vian keluar dari dalam mobil, sebab Leon pun menunjukkan tengah membawa sesuatu, lelaki itu tampak menarik kemeja yang Vian kenakan.

Anjing.

Tidak dapat dihindari lagi, Paman Leon dan Vian terlibat baku hantam. Tidak ada yang menduga jika akan terjadi perkelahian seperti ini. Sky berteriak dan meminta tolong, agar kedua manusia ini dipisahkan.

Pukulan demi pukulan keduanya lakukan saling berbalas-balasan, Sky berteriak saat darah segar keluar dari hidung dan mulut keduanya. Tetapi, tidak ada yang mau mengalah. Mereka tetap keras kepala dan menunjukkan ego masing-masing.

"PAMAN HENTIKAN, VIAN HENTIKAN!"

"TOLONG!"

Sky menangis, raganya tampak bergetar hebat. Tangannya dingin dengan wajah memucat, tetapi dua bajingan ini masih saling memukuli, menjatuhkan lawan yang sama-sama tangguh, Sky meraih ponselnya dan dengan tangan gemetar ketakutan. Gadis itu menghubungi sang Papa.

"Papa, tolong Papa! Tolong Paman Leon dan Vian saling memukul,-"

Sky berteriak histeris, di sebrang sana terdengar Papa Jey berlari menuju mobilnya, "katakan dimana kalian?"

"Katakan Sky?" ucap Jey setengah membentak, Sky yang tengah menangis tampak berteriak. Mengatakan di mana dirinya berada.

Jey memacu mobilnya, membelah jalanan dan menerobos jalanan. Baik Leon dan Vian adalah dua manusia yang memiliki sifat mengerikan, bahkan tidak hanya itu saja. Leon dan Vian bukan orang sembarangan. Leon memiliki latar belakang kehidupan dengan para Mafia, sedang Vian berasal dari keluarga kuat pula.

Sky menangis dan takut memisahkan keduanya, terlebih saat satu pukulan telak didaratkan Leon tepat di rahang Vian. Lelaki itu ambruk dan terjatuh di aspal, tidak ada yang berani mendekati, tidak ada yang berani melerai. Keduanya tampak hendak saling menghabisi satu sama lain.

Terlebih saat masing-masing diantara keduanya, menodongkan senjata satu sama lain.

"Matilah kau anjing!" teriak Vian dengan pistol yang mengarah ke lambung Leon.

"Kau yang mati anjing!" teriak Leon tidak mau kalah.

Keduanya sama-sama adu kekuatan, sama-sama saling mengancam satu sama lain, sedangkan Sky sendiri, gadis itu melemas kakinya. Raganya melorot ke aspal yang basah tersiram air hujan.

Vian dan Leon memang berniat menghabisi satu sama lain, mereka bahkan tidak perduli pada Sky yang sudah berteriak bagaikan orang gila. Ego keduanya hanya satu kini, menang atau mati.

 Ego keduanya hanya satu kini, menang atau mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Obsession My Hot UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang