"gue udah 2 Minggu sekolah dan berteman dengan semuanya tapi ada dua orang yang membuat ku nyaman untuk bersamanya" lirih Sean dari bilik kamarnya.
"Gue tau ini aneh tapi kenapa gue bisa suka sama ni cewe" lirihnya sambil menutup wajahnya.
"Gracia, gracia Lo itu cantik, baik, jutek, ngeselin, gue nyaman sama lo!" Ucap Sean dengan nada tinggi.
"Apa habis kuliah ya gue lamar aja ya, tapi dia beda agama, huh" batinnya, yang sangat sedih.
"Gua mau telpon gracia deh" batinnya dan dia pun segera menelepon gracia.
"Halo ge"
"Hm kenapa sen?"
"Em, Lo sibuk ga?"
"Kagak, kenapa emang?"
"Mau ngajak jalan jalan, ntar sore, tapi gak berdua"
"Trus sama siapa?"
"Lu dibonceng feni, ntar gua sama Argha"
"Okey"
"Babay.."
"Hm.."
Tuttt
"Yes! Akhirnya" lirih Sean sambil meloncat loncat karena salting.
"Gue mandi dulu ah terus tidur" ucap Sean dan dia pun segera mengambil handuk.
Selesai Sean mandi diapun segera memakai baju dan tidur.
"Sean" panggil ibunya sambil menepuk tangan Sean dengan pelan.
"Hm.. kenapa ma.." lirih Sean dan membuka matanya.
"Itu ada temen kamu yang namanya Argha" ucap ibunya dan Sean pun segera bangun dan memakai parfum, diapun pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
"Oke selesai ayo kita keluar" batin Sean dan diapun pergi keluar dan bertemu dengan Argha yang sedang duduk di motor.
"Udh lama?" Tanya Sean yang tersenyum tipis.
"Ga cepetan naik" jawab Argha dan dia pun mulai menyalakan motornya dan Sean pun naik, Argha pun melaju kencang.
"Gha" panggil Sean.
"Hm? Kenapa an?" Sahut Argha dengan menoleh sedikit.
"Mereka berdua belum siap siap?" Tanya Sean yang penasaran.
"Udh mereka berdua udh sampe duluan" jawab Argha dengan santai.
"Hah iyakah? Yaudah cepet" ujar Sean dan Argha pun melaju dengan kencang.
Sesampainya di taman
"Sean" panggil Argha yang daritadi menatap sean khawatir.
"Eh kenapa gha?" Sahut Sean yang kaget.
"Lo kenapasih dari tadi?" Tanya Argha yang sangat penasaran.
"Gue rindu Ama papa gue" jawab Sean yang sangat sedih.
"Gapapa ada gue disini, Lo boleh curhat sama gua" ucap Argha yang membuat Sean senang.
"Thanks ya" ujar Sean dengan senyuman nya yang membuat semua cewe Terpanah.
"Udah deh gausah pada sad, mending kita party" ucap feni sambil joget joget gajelas.
"Dih, diem Lo" jelas gracia yang di cuekin daritadi oleh mereka bertiga.
"Aduh kenapa lagi sih tuan putri marah marah terus, pms ya?" Tanya feni sambil memegang pipi dan tangan gracia.
"Ihh!.. gue jijik feni!" Jerit gracia membuat Sean dan Argha menutup telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I always look after you [greshan]
Novela Juvenil"sean aku cinta sama kamu" "iya ge aku juga, tapi dinding membatasi kita, dan aku gatau siapa yang akan mengalah" "em aku yang mengalah ya" "Ge..?" ___________________ hai saya Sean indra natio, saya gemar menulis tentang apa yang saya suka, bahk...