Bab 2

442 43 3
                                    


"Duhh panas bet" ucap chiquita sambil menyeka keringat
"Berapa keliling lagi si gue udah gak kuat" ucap mark
"Baru 50 keliling" ucap doyoung lesu

Setelah 2 jam berkeliling tanpa henti akhirnya merekapun menyelesaikan hukumannya dan langsung pergi ke Rootrop

"Akhirnya beres juga hukuman"ucap mark sambil merebahkan badannya dikursih
"Awas aja ya lu channy telat lagi"ucap doyoung
"Hehehehe iya maafin gue yee"ucap chiquita
"Ehh iya ntar malam ada jadwal balapan nihh lo mau ikut gak" ucap mark
"Asikkk, ntar gue nyusul"ucap chiquita
"Oke jam 12 malem gue tunggu di arena jangan telat ntar lo ketinggalan" ucap doyoung
"Siap" ucap chiquita

Mereka bertiga pun tidak mengikuti kelas selama seharian dan memilih berada di rootrop tetapi walaupun mereka memilih bersantai dirootrop mereka tetap bisa mengikuti pelajar dengan melihat cctv yang sudah dipasang dikelas dan terhubung di rootrop tempat mereka bersantai. Sedangkan dikelas ada seseorang yang terus memikirkan sang adik yang entah dimana setelah dihukum oleh sang guru.

"Kemana si anak itu bisa bisanya gak masuk kelas dasar anak pemalas, eh tapi apakah dia baik baik saja sepertinya dia melewatkan sarapan dirumah aishhh kenapa si gue kepikiran anak itu ngapain gue mikirin anak pemalas dan nakal itu" batin rora sambil mengacak-ngacak rambut
" Ra lo kenapa" ucap hyein teman sebangkunya itu
" Gak ada apa apa ko gue cuman mumet aja sama materi ini" ucap rora berbohong pada hyein

Hyein pun hanya mengangguk paham, setelah pelajaran selesai bel pun berbunyi yang menandakan waktu pulang

"Ra lo pulang sama siapa" ucap hyein
"Gue dijemput supir, ada apa emang" ucap rora
"Gak kenapa-napa gue cuman nanya doang, ohh iya selama gue jadi temen lo gue gak pernah sekalipun liat lo dijemput sama unnie lo" ucap hyein penasaran
"Hmm, mana sempet unnie gue jemput mereka sibuk sama urusan mereka masing masing, dirumahpun hampir tidak pernah berkumpul bersama, apa lagi jalan jalan bersama liburan pun gue cuman dirumah doang" ucap rora dengan mata berkaca-kaca
"Lo punya kembaran kan kenapa lo gak jalan-jalan sama dia aja, eh tunggu kembaran lo sekolah dimana si? gue sama sekali gak tau tentang adikmu itu, kalo unnie lo si gue tau, tapi yang gue gak tau sama sekali tuh kembaran lo" ucap hyein penasaran
"Ohh dia, gue gak deket sama adek gue sebenarnya waktu kecil itu kita sangat dekat main bersama dengan unnie yang lain, tapi semenjak orang tua gue mulai mengatur kita untuk jangan main dan fokus untuk belajar agar bisa meneruskan perusahaan appa dan eoma yang sangat banyak itu jadi jika nilai kita turun appa akan menghukum kita, semenjak kejadian itu kami benar benar fokus untuk belajar dan ya semakin kami tumbuh dewasa hubungan kita pun menjadi sangat canggung dan asing, gue sebenernya ingin memperbaiki hubungan gue dengan adik gue mulai sekarang tapi untuk memulai itu sangatlah sulit, karena adek gue itu sangatlah pendiam, tapi sepertinya jika dengan temannya dia kelihatan sangat nyaman apakah gue adalah unnie yang buruk dimatanya dan adik gue itu sebenarnya chiquita maafin gue udah nutupin ini ke elo dan gue baru bisa bicara sekarang miane hyein" ucap rora yang memulai meneteskan air matanya dan memeluk hyein
"Omoo!! Anak nakal itu adik lo ra" ucap hyein nampak tidak percaya dengan kebenarannya

Rora pun hanya mengangguk pelan, sementara hyein mengelus kepala rora dengan lembut

"Jadi begitu ceritanya, yasudah nanti gue bantu lo biar lo bisa deket sama adek lo, sekarang lo berhenti nangis dan tenangkanlah pikiran lo" ucap hyein
"Baiklah, terimakasih lo udah mau dengerin gue lo adalah teman terbaik gue" ucap rora
"Yaudah mending lo kedepan gihh sepertinya supir lo udah nungguin lo" ucap hyein

Rora pun mulai pergi ke gerbang sekolah dan benar saja sang supir sudah menunggunya di depan gerbang, dan rora pun langsung masuk kedalam mobil. Sedangkan chiquita dan dua temannya itu pergi ke parkiran belakang.

"Channy lo mau main dulu gak di bengkel apa lo mau langsung pulang" ucap mark
"Hmm, mungkin gue main dulu bentar deh males gue dirumah" ucap chiquita

Mereka pun mulai menaiki kendaraan mereka masing-masing, seperti biasa chiquita tidak lupa memakai jaket dan helm full face berwarna hitam kemudian pergi meninggalkan sekolahannya itu dengan kecepatan tinggi mereka bertiga saling mendahului satu sama lain. Namun ketika sedang asik mengendarai motor dengan kecepatan tinggi dan chiquita berada paling depan tiba-tiba lampu merah dan chiquita pun menerobosnya dan hampir saja menabrak mobil dari arah yang berlawanan untung saja mobil tersebut dapat menghindari motor tersebut. Namun berbeda dengan chiquita ia kaget dan langsung banting stir dan menabrak trotoar dan terjatuh untungnya tidak terlalu kencang karena chiquita sempat mengerem.

"Brakk...akhhhhh" chiquita merintih kesakitan
"Omooo, pak buka pintunya sepertinya motor yang hampir menabrak kita terjatuh menghantam trotoar" ucap ahyeon
"Sudahlah biarkan saja siapa suruh mambawa motor ugal ugalan emang ini jalanan milik dirinya" ucap rami
"Sudahlah, kajja kita lihat keadaannya" ucap asa

Supir pun membukakan pintu mobilnya itu, dan ya mobil yang hampir saja ditabrak chiquita itu adalah mobil unnienya, sedangkan teman chiquita langsung menghampirinya.

"Channy lo gak papa" ucap mark
"Gak papa gue baik-baik aja, bantu gue berdiri" ucap chiquita pada mark
"Wehhh pelan pelan bisa gak akhhh..." Chiquita pun menahan rasa sakit di tangannya itu.
"Lo masih bisa bawa motor gak" ucap mark
"Entahlahh tangan gue sakit bet nihh" ucap chiquita yang masih setia memakai helmnya itu dan ketika melihat ke arah mobil yang hampir ia tabrak terdapat tiga unnienya itu dan yang lebih terkejut dia melihat sosok ahyeon.
"Wahh gawatt woyyy ada kakak gue itu. Cabutt cabuttt" ucap chiquita gelagapan
"Anjirrr iya lagi, lo bener bisa bawa motor" ucap mark memastikan
"Bisa-bisa, bentar lagi juga sampe bengkel" ucap chiquita yang sudah menaiki motornya

Chiiquita, mark dan doyoung pun pergi dari tempat tkp dan meninggalkan unnienya itu yang hampir saja menemuinya untung saja chiquita sadar akan hal itu.

"Wahhh dasar anak jaman sekarang, sepertinya mereka masih SMP melihat pakaian teman laki-lakinya itu dan ya apakah perempuan itu sudah gila mengendarai motor besar dengan kecepatan tinggi dan masih dibawah umur dan bisa bisanya dia terlihat baik baik saja padahal tadi dia terjatuh dan sepertinya terluka" ucap rami dengan heran
" Hmm sepertinya seragam yang dipakai oleh temannya itu tidak asing" ucap ahyeon dengan penasaran
"Benarrr, kajja sepertinya itu seragam sekolaha rora dan chiquita" ucap asa
" Ahhh ya benarr, padahal sekolah itu elitt tapi ada saja murid seperti itu aishhh" ucap rami
"Sudahlahh biarkan saja, ayo kitu masuk mobil, pulang lalu merebahkan tubuh kita, aku sudah lelah sekali hari ini. Ucap ahyeon

Mereka bertiga pun memasuki mobil dan pergi menuju mension, sedangkan chiquita, mark dan doyoung sudah sampai bengkel.
"Akhhhh sakitt bet tangan gue" yang terlihat membengkak saat membuka jaketnya itu
"Tangan lo bengkak channy" ujar doyoung
"Kerumah sakit ayok kita harus periksa keadaan lo" ucap mark khawatir pada chiquita
"Gak usahlah ngapain gue gak papa" ucap chiquita
" Gak papa dari mana tangan lo bengkak lo gak liat, tangan lo pasti sakitkan" ucap mark sambil menyenggol tangannya dengan sengaja
"Akhhhh sakitt woyyy..., Okelahh tapi ntar urus motor gue pada lecet pokonya gue kesini motor udah kelarr" ucap chiquita
"Iya santay aja kita banyak montir yang berpengalaman dan gesit" ucap doyoung

Mereka bertiga pun pergi kerumah sakit dengan mengendarai mobil yang ada digarasi bengkelnya itu, setelah sampai dirumah sakit chiquita pun mulai memasuki ruangan.

"Berbaringlah" ucap dokter
"Baiklah" ucap chiquita
"Sepertinya, dilihat dari ct scan sepertinya tangan kamu mengalami retak. Dibagian pergelangan tangan dan kemungkinan harus diberi tindakan pemasangan gips bagaimana apakah bersedia" ucap dokter

My BabymonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang