"Jika tidak melakukan pemasangan gips bagaimana dok" ucap chiquita
"Penyembuhannya akan lebih lama dan bahkan bisa memperburuk kondisi tanganmu" ucap dokter
"Hmm.. baiklah lakukan saja" ucap chiquita pasrah
Hasil rongsen:Dokterpun langsung melakukan tindakan pemasangan gips pada tangan kanan chiquita yang memakan waktu selama 1 jam, setelah beres chiquita langsung keluar ruangan dan langsung menemui mark dan doyoung yang sudah menunggunya diluar.
Setelah di gips
"Anjirr tangan lo sepertinya terluka parah sampai harus digips gitu" ucap mark
"Hmm..gak ko cuma retak doang aman" ucap chiquita
"Mana ada aman kalo aman gak bakal tuh lo di gips" ucap doyoung
"Udahlah, mending anter gue ngambil obat" ucap chiquitaMereka pun pergi untuk mengantri mengambil obat untungnya lumayan sepi jadi tidak harus menunggu lama. setelah itu, mereka pun berjalan keluar dari rumah sakit tersebut.
"Channy lo mau gue anter gak ke rumah" ucap mark
"Anjirrr gue lupa ngabarin supir gue, bentar gue telpon supir gue aja" ucap chiquita
"Pak maaf baru ngabarin, ohh iya saya sekarang berada di mini market dekat rumah sakit seoul saya tunggu ya" ucap chiquitaMereka bertiga pun pergi ke mini market dekat rumah sakit tersebut dan menunggunya bersama
"Ohh ya, mark lo bawa jaket gak yang oversize buat nutupin tangan gue" ucap chiquita
"Bentar gue liat di mobil dulu" ucap mark
"Okeyy" ucap chiquita
"Ada nihh, belum gue pake juga" ucap mark
"Oke, thanks ya" ucap chiquitaChiquita pun langsung memakai jaket yang diberikan oleh mark dengan sangat hati hati chiquita memakai jaketnya perlahan, dan kembali duduk untuk menunggu sang supir.
"Lama juga ya supir lo" ucap doyoung
"Iya nihh, macet mungkin" ucap chiquita
"Nah tuh supir lo kan channy" ucap mark
"Iya bener, gue duluan ya. Makasih udah nganter gue" ucap chiquitaChiquita pun langsung memasuki mobilnya dan meninggalkan kedua temannya itu dan pergi untuk menuju mension
"Non tadi saya menunggu ditempat biasa hampir tiga jam, dan kenapa tiba tiba non ada disini apakah non baik baik saja" ucap supir
"Aku baik baik saja, tidak usah khawatirkan ku" ucap chiquita
" Baiklah non" ucap supir
Sedangkan dimension sudah ada para unnienya kecuali ruka yang sangat sibuk dengan pekerjaannya itu pulangpun sangat larut entah apa yang ruka kejar apakah agar ingin mendapat pujian dari sang ayah sepertinya iya. Ahyeon dan rora sedang bersantai di ruang tv sambil memainkan hp nya masing masing tanpa memulai pembicara satu kata pun dan ya ahyeon masih kepikiran kejadian sore tadi dan penasaran siapa yang hampir menabrak mobilnya itu."Ya rora unnie ingin bicara, tadi unnie saat perjalan pulang hampir saja tertabrak oleh motor untung saja supir kita bisa menghindarinya namun motor yang hampir menabrak kita jatuh dan menabrak trotoar dan unnie lihat temannya itu memakai seragam yang sama dengan mu apakah itu teman mu" ucap ahyeon
"Mungkin, aku tidak tahu apakah unnie memotretnya" ucap rora dingin
"Unnie tidak sempat memotretnya karena mereka langsung pergi begitu saja ketika kami akan menghampirinya" ucap ahyeon
"Sudahlah ngapain unnie memikirkan mereka pikirkan saja kuluarga kita yang berantakan ini" ucap rora meninggalkan ahyeon dan pergi ke kamarnyaChiquita pun sampi di mension, sang supir membukakan pintu mobilnya.
"Terimakasih, pak" ucap chiquita yang langsung kelaur dari mobil
Chiquita pun berusaha menenangkan dirinya mengontrol mukanya agar terlihat baik baik saja merapihkan jaket yang dipakai dan memastikan tanganya apakah sudah tertutup dengan sempurna, kemudian mulai masuk kedalam mension.
"Tenang channy, santay rileks" batin chiquita
"Anjirtt ada ka ahyeon diruang tv" batin chiquitaChiquita pun mulai melewati ahyeon dengan ekspresi santay agar tidak di curigai oleh unnienya itu.
"Ya channy, kau kemana saja jam segini baru pulang rora saja sudah pulang dari tadi mengapa kau baru pulang" ucap ahyeon
"Miane ka, tadi aku ada eskul basket jadi aku pulang agak telat" ucap chiquita berusaha santay
"Tumben sekali kau pake jaket" ucap ahyeon
"Ahh iya baju ku kotor jadi aku pakai jaket temanku" ucap chiquita
"Aku kekamar dulu unnie ingin membersihkan badanku" ucap chiquitaChiquita pun berhasil melewati ahyeon dan berjalan dengan cepat menuju kamarnya.
"Akhirnya aku bebas" ucap chiquita
Chiquita langsung menutup kamarnya dengan rapat tanpa menguncinya dan mulai membuka jaket perlahan sambil menahan rasa sakitnya, setelah itu chiquita pun pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya
"Duhh ribet banget, ini gimana lagi buka bajunya ahhhhh menyebalkan sakit bet lagi tangan gue, gue mau minum obat tapi dokter bilang harus makan dulu mana gue belum makan dari pagi aishhh...."kesal chiquita
Chiquita pun masih berusaha membuka pakaiannya sendiri dengan satu tangan kiri dan akhirnya dia berhasil membuka semua pakaian, chiquita pun berendam di bathup dengan tangan kanan yang bersandar di samping bathup agar tidak terkena air. Setelah 1 jam membersihkan diri kemudian chiquita pun langsung merebahkan dirinya di kasur dengan baju tank top crop dan celana panjang.
"Akhirnya gue bisa rebahan juga gila badan gue pegel pegel semua mending gue tidur dulu sebentar" ucap chiquita
Chiquita pun memejamkan matanya tidak lama dari itu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya itu dengan tersentak kaget chiquita pun langsung bangun.
"Akhhhh..."menahan rasa sakit yang amat sangatlah sakit dan sepertinya tanggannya itu semakin bengkak dan sulit digerakan apa lagi tersentuh oleh benda lain itu sangat menyakitkan sampai mata chiquita berkaca-kaca.
"Ya ada apa" ucap chiquita pelan dari dalam kamar
"Maaf non, ini waktunya makan malam" ucap maid
"Ya, nanti aku menyusul" ucap chiquita tanpa membukakan pintuMaid pun meninggalkan kamar chiquita dan langsung turun sedangkan chiquita bersiap turun dengan jaket oversizenya.
"Duhh gue gimana ntar makannya mana gue gak bisa makan pake tangan kiri. bisa bisa unnie gue curiga lagi, duhh siall...apa gue bilang aja lagi diet, hmm...tapi gue laper bet dah gue juga belum minum obat lagi tangan gue juga makin sakit lagi" bergelut dengan batinnya sendiri
"Udahlah turun aja, urusan ketauan apa enggaknya urusan belakangan toh unnie gue juga gak bakal peduli sama gue ini. Ngapain gue pusing pusing mikiran mereka" batin chiquitaChiquita pun turun dan langsung menghampiri meja makan namun ketika akan duduk tangan kanan chiquita tidak sengaja menyenggol kursih yang akan ia duduki, chiquita mun hanya bisa menunduk sabil mengigit bibirnya sekuat yang ia bisa untuk saja bibirnya itu tidak terluka.
"Hati-hati dek, lagi lagi kenapa unnie lihat kau memakai jaket terus bukannya cuaca hari ini sedang panas biasanya kau tidak pernah memakai jaket walaupun sedang cuaca dingin" ucap ahyeon terheran-heran dan unnie yang lain pun langsung menatap chiquita
" Aniiiya, hanya ingin saja" ucap chiquita santay
"Sudahlah biarkan saja" ucap pharitaChiquita pun mulai memakan makanannya dengan sangat hati hati agar tidak berceceran dimana-mana namun usahanya sia sia baru saja mau makan sesuap nasi sendoknya sudah terjatuh dan menimbulkan bunyi yang cukup keras sehingga mereka yang ada di ruang meja makan menatapnya
"Aishhh kau sedang apa ngapain lagi makan sama tangan kiri dek, biasanya jugakan makan pake tangan kanan" ucap ahyeon geram dengan sikapnya itu
"Hehehehe...aku hanya ingin mencoba saja seperti ka pharita makan dengan tangan kiri" ucap chiquita
"Yasudah cepatlah makan" ucap ahyeon
"Ne, baiklah" ucap chiquita yang sedang berusaha mengangkat tangan kanannya itu namun nihil usahanya sia sia karena tangannya digips dan pergerakannya pun terbatas sampai keringat dingin pun mulai membasahi wajahnya.
"Kau baik-baik saja" kali ini rora yang bertanya karena melihat gelagat chiquita yang sangatlah tidak biasa
"Aku tidak papa, akhhhh..."chiquita memegangi tangannya yang berdenyutAhyeon pun semakin geram dan langsung menghampiri chiquita sedangkan yang lain hanya diam saja melihat kejadian itu.
"Bukalah jaketmu" bentak ahyeon pada chiquita
"Tidak unnie" ucap chiquita sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babymonster
Teen FictionDi tengah kehidupan mewah dan gemerlap, hiduplah tujuh 7 gadis cantik perempuan dari keluarga kaya raya. Mereka tumbuh dalam kekayaan dan keberlimpahan, namun di balik kemewahan itu tersembunyi konflik dan drama yang menguji kekuatan ikatan keluarga...