ENDING

147 24 11
                                    

_______

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

"Dimana Istri saya?!" Tanya Mingyu pada Suster.

"Istri anda berada diruangan bersalin. Awalnya kami ingin menunggu anda, agar anda bisa menemaninya di saat dia mau melahirkan. Tapi ternyata Istri anda sudah tidak tahan lagi. Akhirnya dengan terpaksa kami melakukan persalinan." Jelas Suster kepada mingyu.

Mingyu menggerutu dalam hati, kenapa tadi ia harus terjebak macet. Ia duduk di kursi tunggu sambil menunggu wonwoo yang berjuang sendirian disana.

"Dimana Asaka?!" Tanya Ibunya yang baru sampai di Rumah sakit.

Mingyu menunjuk ruangan tempat Istrinya melahirkan. Setelah menunggu sekitar tiga jam lebih, akhirnya suara bayi terdengar dari ruang bersalin. Perasaan lega menyelimuti mingyu, Ibu dan Ayahnya.

Lalu seorang Dokter keluar, ternyata teman wonwoo sendiri, minghao. Mingyu tau karna di beri tau sama tetangga wonwoo dulu, jika minghao berprofesi sebagai Dokter.

"Gimana keadaan Istri dan anak saya Dok?" Tanya mingyu menghampiri minghao.

"Anak anda lahir dengan selamat, wajahnya sangat cantik seperti Ibunya," minghao menjeda ucapannya, ia menghela napas pelan lalu melanjutkan ucapannya. "Sayang sekali, Asaka tidak selamat karena kandungan dan kondisi badannya sangat lemah. Asaka menyuruh saya agar anaknya lahir dengan selamat, dan merelakan nyawanya sendiri." Air mata minghao yang sedari ia tahan, turun begitu saja.

Mingyu yang mendengar itu hatinya serasa di tusuk dengan panah berkali kali, sakit sekali. Istrinya meninggalkannya tiba-tiba ketika ia mau memperbaiki hubungan mereka.

Bayangan suara wonwoo yang kesakitan dulu tiba tiba datang menyerang nya.

"Mas perut aku sakit."

"Aku boleh minta tolong nggak sama kamu? Pijetin kaki aku?"

"Perut aku keram mas, temenin ke Rumah sakit ya."

"Kamu bisa nggak jangan terlalu lemah? Saya benci pemuda lemah kaya kamu."

Pantas saja wonwoo selalu mengadu bahwa bahwa perutnya sakit, ternyata kandungannya emang cukup lemah. Dan jahatnya mingyu selalu membiarkan wonwoo sendirian untuk menghadapi kesakitan yang menyerang nya.

"Aku tau aku lemah, tapi tolong bantu aku ke Rumah sakit. Perut aku sakit banget mas." Ucapnya sambil memegang perutnya. Mingyu yang tidak terlalu peduli itu langsung pergi berangkat kerja, karna ia pikir itu emang wajar bagi seseorang yang tengah mengandung.

Napas mingyu sesak seolah dadanya habis di hantam berkali-kali. Mata mingyu memanas, Kakinya bahkan tak sanggup lagi memompa tubuhnya yang lemas. Mingyu terjatuh ke lantai.

Tidak, bukan ini yang mingyu harapkan. Mingyu bahkan belum meminta maaf langsung ke wonwoo, tapi wonwoo langsung meninggalkan dirinya begitu saja.

Mingyu menangis dalam diam, tubuhnya sangat bergetar. Telinga mingyu mendengar tangisan Ibunya yang begitu kencang sambil memeluk Ayahnya.

Tentang Asaka [트라우마가 죽음으로 이어진다]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang