Himmel - Episode 23

7.2K 883 735
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Jantung Czar berdebar kencang. Ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Miracle baru saja melumat bibirnya. Ia begitu terkejut Miracle melakukannya dengan berani. Saat ini wanitanya sedang dalam pengaruh minuman. Membuatnya meracau tidak jelas. Czar sering lihat beberapa kali ketika mendapati pria Stoneheart yang pulang dalam keadaan mabuk. Czar juga tahu dari Melione. Ketika seseorang mabuk berat maka gairahnya akan meningkat pesat. Sebagai seorang pria tentu Czar tahu dengan pasti apa itu bercinta. Namun tidak mungkin dia berani melakukan itu tanpa Izin dari Miracle. Terlebih lagi. Saat ini Miracle sedang tidak sadarkan diri.

"Nnggghhh ..."

Tangan Czar mengepal erat. Saat ini Miracle sedang tidak sadarkan diri. Tubuhnya yang begitu indah menggeliat kepanasan. Rayuan jahat mulai mempengaruhi dirinya.

Czar merambat naik ke atas tubuh Miracle. Ibu jarinya mengelus bibir sexy Miracle. Bagai sebuah hasutan Czar mendekatkan wajahnya. Hanya tinggal 1 inci lagi. Bibir mereka akan bersentuhan. Melakukan ini di saat Miracle sedang tidak sadarkan diri. Bukankah ini sangat jahat. Czar kembali menjauhkan dirinya. Miracle sangat berbahaya saat ini.

Dia akan duduk di sofa saja. Menunggu sampai pengaruh alkohol itu menghilang.

Ia bukanlah pria yang seperti itu. Mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Czar tidak akan melakukan itu sampai dia bisa menikahinya.

Miracle memegangi Kepalanya yang terasa pusing. Melihat ke arah sofa. Dimana ada seorang pria yang duduk di sana menunggunya. Pria itu tertidur pulas di sana. "Oh sial!"

Mendengar suara. Czar membuka kelopak matanya. Melihat Miracle yang hendak bangun. Pria itu bergegas membantunya.

"Kau ..."

"Apa kepala mu sangat pusing nona?"  Czar menyentuh dahi Miracle. Takut suhu tubuhnya akan naik.

"Kenapa aku ..."

"Semalam kau sangat mabuk. Jadi aku membawa mu ke kamar. Jangan khawatir nona, aku tidak melakukan apapun! Aku bersumpah!"

Miracle menghela napas berat. "Jam berapa ini?"

"Nona ... Apa kau sering melakukan ini?" Czar meremas jari-jarinya. Kepalanya tertunduk membuat otaknya berpikir. Apa selama ini Miracle sudah sering melakukannya. Kalau benar, sudah berapa banyak. Apa pertama kali dia melakukannya juga seperti ini? Tidak sadar karena pengaruh alkohol. Mengingat club adalah tempat para pria mesum.

"Tidak! Ini pertamakalinya aku kesini."

Jawaban Miracle membuat Czar kembali mengangkat kepalanya. "Sungguh?!"

Miracle mengangguk lemah. "Ya! Aku tidak pernah datang kesini karena papa selalu mengawasi ku. Aku datang diam-diam karena Mary yang mengajak ku. Katakan ini jam berapa! Aku harus pulang! Kalau tidak aku akan terkena masalah!"

Himmel [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang