ACCIDENT

116K 5.2K 31
                                    

Viona membaringkan tubuhnya sejenak di ranjang. Ia baru saja kembali ke kamarnya setelah rapat hari ketiga ini selesai. Matanya melirik ke tumpukan kertas dan tas berisi laptop yang ada di meja.

"Bukan waktunya bersantai, Viona. Masih ada tugas yang harus diselesaikan," ucap Viona pada dirinya sendiri. Hari ini ia harus mengerjakan tugas yang didapat dalam training. Tugas tersebut berupa menyiapkan promosi yang menarik dan unik serta mempresentasikannya besok pagi. Ia tidak ingin menunda-nunda pekerjaannya.

Tunggu, nanti jam delapan malam, kan, aku diminta untuk bertemu dengan CEO Bowman Group. Kalau aku kerjain sekarang keburu gak, ya?

Viona melirik kembali tumpukan kertas di hadapannya. Viona teringat akan roof garden yang ada di lantai paling atas hotel tersebut.

Ah, kalau mengerjakan dengan suasana dan view yang bagus pasti lebih banyak ide dan lebih fresh. Secara gak langsung pasti tugasnya cepat selesai deh.

Jam di tangannya menunjukkan pukul 18.15, saat Viona memutuskan untuk mengerjakan tugasnya dengan suasana yang lain. Ia mengambil tas laptop dan beberapa berkas yang ia perlukan. Viona memutuskan untuk tidak membawa ponselnya yang baru saja ia charge karena kehabisan baterai. Ia lalu beranjak menuju lantai paling atas The Reeve Hotel.

Di lantai paling atas itu terdapat taman, kolam renang, dan gazebo untuk bersantai. Ia memutuskan untuk duduk di salah satu gazebo dengan bantal-bantal putih yang berada dekat kolam renang. Viona melihat lima orang sedang berenang di sana dan beberapa orang sedang berfoto dengan latar taman. Tidak terlalu banyak memang, mengingat bulan ini masuk dalam periode low season dan rata-rata yang saat ini sedang menginap di The Reeve Hotel Kuta adalah tamu dari travel agent. Mereka biasanya lebih memanfaatkan fasilitas hotel di pagi hari karena jadwal tour yang baru selesai setelah jam makan malam.

Viona sudah mulai mengetik beberapa kata sebelum melepaskan jam tangannya. Ia merasa sedikit terganggu, apalagi jam itu sudah seharian ini terus melingkar di tangannya. Viona menaruh jam tangan itu di dalam tas laptop lalu kembali menatap laptop dan memilih desain slide yang akan ia gunakan.

Viona mulai larut dalam pekerjaannya. Ia sudah mempunyai ide-ide sejak diberikan tugas tersebut, saat ini ia hanya tinggal menuangkan dalam bentuk slide agar presentasinya besok dapat lebih menarik dan meyakinkan. Tidak sulit bagi Viona yang memang sudah terlatih untuk membuat sebuah promosi. Apalagi ia dikenal sebagai ace dari team marketing The Reeve Hotel Jakarta.

Viona mengubah posisi duduknya karena mulai merasa tubuhnya mulai pegal dalam posisi itu. Ia kini meluruskan kakinya. Viona mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ia melihat seorang ibu paruh baya memanggil dua orang yang sedang berenang agar segera naik karena sudah malam. Viona memperhatikan mereka sejenak lalu kembali menatap laptopnya. Jam di laptopnya menujukkan pukul 18.56.

Tumben jam segini kolam renang sudah sepi, padahal jam operasionalnya sampai jam delapan malam. Tapi, waktu terasa lama banget, pasti karena pengaruh suasana. Bagus deh, kalau begini tinggal setengahnya lagi aja.

Viona kembali fokus pada layar laptopnya. Ia mulai memasukkan beberapa data sebagai pendukung pada presentasinya besok. Sebuah senyuman terukir di bibirnya saat tugas itu rampung. Viona mengangkat kedua tangannya yang terasa pegal dan melihat jam yang ada di layar laptopnya. Pukul 19.45. Ia tidak menyangka, hari ini adalah rekor tercepat baginya dalam membuat dan merencanakan promosi. Bayangkan saja, hanya dalam waktu satu setengah jam, ia sudah selesai.

Viona menyimpan berkas dan mematikan laptopnya. Ia lalu bangkit berdiri dan merenggangkan tubuhnya. Tubuhnya terasa pegal seolah-olah sudah duduk berjam-jam.

Marry My CEO (Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang