happy reading...
Lea menatap Luna bosan, gadis yang menjabat sebagai teman dekatnya sejak awal mpls itu terus saja mengoceh dan tidak terlihat ingin berhenti. Menceritakan apa-apa saja yang dirasakan olehnya saat tidak masuk kemarin.
"Gue tu kangen banget sama Lo, tau nggak sihh." katanya menggebu, sampai mengguncang tubuh Lea yang hanya mengangguk-angguk saja. Ini sudah ke sekian kalinya Luna mengatakan hal itu.
Luna menegakkan tubuhnya. "Gue kesepian banget di rumah masaa." gadis itu mencebikkan bibirnya sedih.
"Udah gitu tiap emak gue ke kamar, trus tau gue main hape pasti diomelin."
Luna heran dengan mama nya itu, kemarin ia demam dan tidak masuk sekolah karena harus istirahat. Lalu saat jam istirahat pertama ia berniat melakukan panggilan video bersama Lea karena kesepian, fyi Luna ini anak tunggal. Kaya raya:).
Tapi belum sempat mendial nomor sobatnya sang mama lebih dulu masuk ke kamar, dan parahnya wanita cantik itu ngomel-ngomel.
"Sakit kok bisa main hape,
makanya jangan main hape terus, dan blablabla." Luna sangat ekspresif saat bercerita dan menirukan ucapan mamanya,
"Padahal kan gue cuma demam yak, bukan lumpuh." Lanjutnya. Membuat Lea yang sejak tadi mendengarkan jadi ngakak sendiri. Ada-ada saja.
Luna menabok lengannya kesal. "Diem deh, Lo kok malah ketawa sih???." dampratnya pada gadis itu.
Lea meredakan tawanya. "Iya-iya etdahh, maap."
Luna mengangguk saja, ia menggeser kursinya untuk merapat pada Lea. "Ada gosip baru nggak?? kan kemarin gue nggak masuk." tanya nya pelan.
Lea memutar bola matanya malas. "Kagak." jawabnya santai.
"Ihhh yang bener lo??."
Lea meraup wajah gadis itu. "Iya buset." lalu mendorong-dorong lengan Luna. "Geser ah sempitt!!."
Luna menurut lalu menggeser kursinya menjauh. "Katanya kemarin Viona abis bully anak lagi ya?." ia menopang kepalanya dengan sebelah tangan, menatap Lea yang sibuk scroll Instagram dari samping.
"Iya."
"Trus Arsen?."
Lea melirik menaikan alisnya. "Arsen kenapa?."
Luna berdecak, jadi dongkol sendiri dengan temannya itu. "Arsen nanganin dia lagi? kan biasanya dia yang berentiin tu mak lampir."
"Yaiya, emang kenapa?." Lea menjawab apa adanya.
"Bego kok dipelihara."
Lea mendelik tak terima. "Apasihh??!."
"Lo sadar nggak sih kalo selama ini si Viona itu caper sama Arsen?? makanya bully orang terus biar diurusin sama tu cowok."
Lea tampak berpikir, dipikir-pikir benar juga. Selama ini Viona membully orang tanpa alasan yang jelas, meskipun ada alasan tapi sangat sepele. Disenggol sedikit saja mengamuk seperti banteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
2L (LEANA & LOVE)
Teen FictionCINTA Satu kata yang benar-benar sulit untuk dipahami. Sebenarnya perasaan seperti apa yang bisa disebut sebagai 'cinta' itu?. rasa ingin memiliki kah? rasa ingin selalu membersamai kah? atau apa? Seumur hidupnya, Leana tidak pernah benar-benar tau...