Park jimin

92 13 0
                                    







                                     🌟








Park jimin pria manis yang terlahir dari orang terpandang namun keluarga park mengalami kebangkrutan dan membuat kedua orang tua jimin meninggalkan nya untuk selama - lamanya nya.

Di umur nya baru menginjak 5 tahun orang tua nya mengalami kebangkrutan dan karna keadaan ekonomi yang tak kunjung membaik dan semakin anjlok membuat kedua orang tua jimin memutuskan mengirim jimin ke panti asuhan.

Ibu jimin yang terbiasa hidup mewah selalu berkecukupan membuatnya istri yang berbeda, dia selalu memaki suami nya saat suami nya hanya membawa uang sedikit ketika pulang, kedua nya selalu bertengkar dan saling memaki di depan jimin, jimin kecil hanya bisa menangis saat kedua orang tuanya yang selalu berdebat, memaki dan selalu mengatakan jimin anak sial.

Pusing dengan semua perdebatan yang selalu ada, ayah jimin memutuskan untuk bercerai, dari kedua nya tak ada satupun yang menginginkan jimin, akhirnya kedua nya sepakat mengirim jimin ke panti asuhan.

Tak berselang lama mereka meninggalkan jimin di panti asuhan, saat akan menyebrang jalan kedua sepasang suami istri itu tertabrak truk hingga terseret beberapa senti.

"Eomma, appa!!" teriak nya

jimin menjerit histeris berlari menuju jasad kedua orang tua nya, hal itu membuat pengurus panti asuhan dan beberapa anak-anak serta warga disana berkumpul melihat kejadian mengenaskan itu.

kepala panti asuhan menatap sedih kearah jimin,  anak yang malang harus melihat tragedi mengenaskan yang menimpa kedua orang tua nya, karna iba kepala panti asuhan mengadopsi nya dan membantu mengurus pemakaman kedua orang tua jimin.

Sekarang jimin sudah menginjak umur 24 tahun.
Kepala panti mengurusnya seperti anak kandung nya sendiri, dia mengatakan pada anak anak panti yang baru, bahwa jimin adalah anak kandung nya, dia menyekolahkan jimin hingga SMA, saat akan lanjut kuliah jimin menolak, dia bilang, dia ingin bekerja dan membantu mengurus panti asuhan.

Sore ini jimin pulang dengan wajah lesu nya, dia tidak tahu kesalahan apa yang dia buat sehingga membuatnya di pecat dari pekerjan nya.
Kekesalan, kecewa, wajah yang murung hilang begitu saja saat dia tiba di panti.

Anak-anak panti menyambutnya dengan girang, mereka selalu membuat hati jimin tenang, dia selalu merasa senang saat melihat anak anak panti mengajak nya bermain.

"Anak-anak, Jiminie hyung baru saja pulang, biarkan dia istirahat dlu yaa?" suara nan lembut menyapa indra pendengaran nya.

Jimin tersenyum lembut saat melihat eomma/kepala panti asuhan, menyuruh anak-anak untuk membiarkan nya istirahat.

"Ndee" ucap serempak anak-anak

Lalu mereka berlari dan asyik bermain, jimin  di tuntun masuk kedalam rumah. Jimin duduk dengan wajah lelah nya, dia memejamkan mata nya sejenak mengusir kekesalan hatinya.

"Minum lh selagi masih hangat" ucap eomma nya.

Jimin membuka mata nya tersenyum dengan sumringah saat melihat coklat hangat kesukaan nya sudah dihidangkan, dia dengan cepat menyeruput nya, rasa nya sangatt nikmat.

Kepala panti asuhan tersenyum senang melihat kelakuan putra manis nya itu, anak mungil yang dulu selalu menangis setiap malam dan selalu minta di peluk saat tidur, kini telah tumbuh dewasa, pintar, dan bertanggung jawab.

"Jiminie ada masalah?? Wajah mu tampak murung, lagi pula ini masih terlalu cepat untuk jam pulang kerja mu" tanya nya sambil mengambil duduk di samping jimin.

𝐓𝐀𝐊𝐃𝐈𝐑𝐊𝐔  (𝖵𝖬𝖨𝖭) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang