🌟
Pagi ini jimin sudah berada di depan rumah besar sangat besar dan mewah, gerbang terbuka, namjoon menjalankan mobilnya masuk kedalam perkarangan rumah megah itu, saat mobil berhenti, jimin dan namjoon turun dari mobil.
Mereka di sambut sosok pria cantik yang tersenyum menatap mereka berdua.
"Ayo masuk" katanya
Mereka berdua pun masuk mengikuti tuan rumah, rumah itu terlihat elegan dan sangat mewah, jimin menatap ke sekeliling rumah itu dengan tersenyum sumringah dengan mulut yang selalu menganga.
Dia tidak menyangka akan menginjak dan masuk kedalam rumah semewah ini lagi, mata nya berkaca-kaca mengingat kenangan nya dengan kedua orang tua nya sebelum bangkrut.
Jika seandainya dlu orang tua nya tidak bangkrut mungkin nasib jimin akan lebih baik dari ini.
Mereka duduk di sofa yang di depan nya susah tersaji beberapa cemilan lezat dan minuman."Dia park jimin, orang yang ku maksud" ucap namjoon memulai pembicaraan nya.
"Hai jimin-sii, perkenalkan aku kim seokjin" ucap seokjin mengulurkan tangan nya.
Jimin mengangguk menjabat tangan seokjin dan memperkenalkan nama nya "park jimin" ucap nya.
"Senang berkenalan dengan mu jimin, ah iya ku dengar kamu butuh pekerjaan?" tanya seokjin
Jimin hanya mengangguk "em, dan ku dengar kamu anak pengurus panti asuhan?" tanya nya lagi, dan lagi' hanya anggukan yang jimin berikan.
"Jika begitu, kamu mengerti caranya mengasuh bukan?" kembali jimin mengangguk.
Tentu saja dia tau, dia kan tinggal di panti asuhan, sudah bertahun-tahun jimin menjaga anak-anak panti, masa begitu saja jimin tidak tahu, eh tunggu dlu..
Jadi maksud nya, jimin akan menjadi baby sister begitu? Tapi kan jimin laki-laki, mana bisaa, tapi bisa sih, astagaaa!!...
Pantas saja namjoon menyuruh nya untuk membawa beberapa pakaian tadi pagi.seokjin tersenyum melihat jawaban jimin
"Jimin, apakah kamu bisa menjadi pengurus adik ku?" nah kan, udah ketebak.
Jimin ingin menolak pekerjaan ini, dia menatap namjoon sejenak dan mendapati namjoon yang mengangguk pelan dengan tersenyum lembut, seperti meyakinkan nya untuk mengambil saja pekerjaan ini, dengan menghela nafas panjang, jimin kembali mengangguk.
Seokjin menatap nya dengan ragu, itu sedikit aneh dalam pandangan jimin, bukan kah yang ingin bekerja jimin kenapa seokjin yang merasa ragu?
"Tapi adik ku bukan lagi balita, dia pria dewasa berusia 25 tahun" jimin langsung melotot tidak percaya, yang benar sajaa?? masa dia disuruh jagain pria dewasa yang umur nya saja hanya tua setahun dari dia, dia pasti bercanda.
Dia kembali menatap namjoon yang berada di samping nya seolah-olah bertanya "𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨?" dan namjoon yang di tatap hanya nyengir tanpa dosa.
Tiba-tiba kepala jimin berdenyut sakit, dia sudah terlanjur meng-iya kan, tidak mungkin kan tiba-tiba dia menolak nya, walaupun seokjin sudah terbiasa menerima penolakan, terkadang ada juga yang sudah bekerja namun hanya bertahan seminggu atau beberapa hari juga.
Jadi seokjin sedikit ragu kalau jimin menerima ini atau bisa bertahan lama dengan taehyung, jimin menghela nafas nya laku dia mengangguk patah-patah.
"baiklah aku mau" final nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐀𝐊𝐃𝐈𝐑𝐊𝐔 (𝖵𝖬𝖨𝖭)
Random( 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝗂𝗆𝗂𝗇 ) 𝖵𝖬𝖨𝖭 𝖠𝖱𝖤𝖠. 𝖻𝗑𝖻 = 𝗀𝖺 𝗌𝗎𝗄𝖺? 𝗌𝗄𝗂𝗉.